Mohon maaf jika ada kesalahan tanda baca, typo, dsb. Revisi akan dilakukan jika sudah TAMAT. Terima kasih dan selamat membaca 😍
Setiap hubungan pasti ada masalah. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.
--0o0-
Sudah menjadi rahasia umum jika Risa adalah pacar dari kapten tim sepakbola sekolah SMA Nusantara, Adrian. Murid kelas11 yang berhasil memikat hati sang kakak kelas sekaligus cowok paling cuek di antara timnya. Selain itu Risa juga cukup terkenal dengan sifat kasarnya.Setiap kali Adrian bermain bola dengan teman-temannya, Risa selalu terlihat berada di antara mereka walau hanya di tepi lapangan. Memberi semangat sekaligus mengawasi kalau ada gadis yang mencoba mendekati sang pacar. Seperti hari ini, usai pelajaran olahraga Adrian dan teman-temannya melanjutkan dengan bermain bola. Disambung sampai jam istirahat, rekan setimnya datang dan ikut bermain.
"Keringet kamu banyak banget. Kamu nggak capek apa dari tadi main bola?" Risa mengelap peluh di kening dan pipi Adrian menggunakan handuk kecil yang biasa pacarnya bawa setiap latihan. Melupakan pertengkaran kecil mereka kemarin seperti biasanya.
Adrian hanya terkekeh. Sesekali menunduk mengimbangi tinggi sang kekasih. "Haus, tapi nggak bawa air," keluhnya.
"Mau aku beliin dulu?" Risa bertanya yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Adrian.
Daniel yang juga sedang beristirahat ke tepi lapangan memperhatikan interaksi Risa dan Adrian. Mengingatkan pada peristiwa kemarin siang di dekat gudang. Waktu itu dia hanya sedang bersantai di kelas sebelum ke lapangan sambil duduk di dekat jendela yang dibiarkan terbuka. Siapa sangka dirinya justru melihat pemandangan yang tidak terduga. Risa sedang meluapkan amarahnya sendirian.
Risa berteriak setelah melempar tasnya ke tanah. Mungkin karena tempat itu sangat sepi sekaligus terpencil membuat gadis itu berpikir jika tidak akan ada yang mendengar. Tawa Daniel hampir saja lepas kalau dia tidak segera membungkam mulut saat mendengar kata-kata kasar beserta makian yang entah ditujukan pada siapa.
Setelah puas, gadis bertubuh mungil itu jongkok sambil memeluk lututnya sendiri. Membuat Daniel tergoda untuk melihat reaksi Risa saat tahu bahwa ada orang lain di sana. Tidak disangka Risa justru mengumpat usai melihat wajah Daniel. Ekspresi kesal sekaligus terkejut Risa benar-benar tidak bisa Daniel lupakan. Mungkin karena malu, Risa langsung pergi begitu saja. Padahal Daniel masih ingin melihat sorot mata yang berapi-api itu lebih lama.
Daniel terus memperhatikan mereka berdua. Ketika Risa pergi selesai bicara dengan Adrian, dia pun mengikuti dari belakang. Rupanya Risa menuju kantin. Gadis itu sedang antre sambil melihat sekeliling mencari sesuatu. Ketika gilirannya, dia segera membayar untuk satu botol air mineral yang ada di sudut meja. Setelah selesai melakukan transaksi ia mengambil botol tersebut bersamaan dengan tangan lain yang tiba-tiba muncul dari belakang.
Kepala Risa menoleh dengan cepat. Matanya terbelalak. "Lo!"
"Hai," sapa Daniel semringah.
Risa mempererat genggamannya pada botol tersebut. "Lepas, nggak?"
"Nggak mau. Kan gue dulu yang ambil." Daniel tidak mau kalah.
"Gue udah bayar, jadi ini punya gue."
"Siapa cepat dia dapat."
"Ngalah dong sama cewek."
Keduanya saling tarik-menarik tanpa ada seorang pun yang mau kalah. Tanpa sadar sudah menjadi tontonan bagi para penghuni kantin.
"Emang lo siapa sampai gue harus ngalah? Kalau mau, lo aja yang lepas."
Risa mengatupkan bibirnya rapat menahan kesal. Sementara Daniel menatap puas wajah geram gadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Main Hati
Teen FictionUntuk apa merasa sedih jika ada seseorang yang dengan sukarela mengobati luka hatimu. Risa, seorang adik kelas yang memiliki kepribadian tomboy dan kasar baru saja putus cinta karena diselingkuhi pacarnya. Namun, belum sempat merasakan patah hati, s...