BAB 10.

509 48 11
                                    


KEMARAHAN ABIKARA.

Dengan wajah dingin dan datar
Nya abikara memasuki hutan
Larangan yang terletak tidak jauh dari Padjadjaran, di dalam hutan
Ada sebuah perkampungan Sudah
Tidak ada penduduk nya.

Dengan wajah dingin dan datarNya abikara memasuki hutan Larangan yang terletak tidak jauh dari Padjadjaran, di dalam hutanAda sebuah perkampungan Sudah Tidak ada penduduk nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didalam hutan Abikara berjalan
Dengan jubah hitam yang biasa,
Dia gunakan saat sedang mengem-
Bara dan kali ini abikara memakai
Nya kembali. Dengan tatapan
Dingin nya, abikara memasuki
Perkampungan yang sudah tidak,
Berpenghuni. Abikara berjalan
Memasuki sebuah rumah di mana
Di dalam rumah itu sudah ada
Dua orang algojo wanita yang
Sedang mencambuk seorang wanita
Yang yang sudah membuat Rayi
Nya komah hingga kini.

"Sembah hormat kami Raden,"
Ucap kedua algojo wanita yang
Baru saja mencambuk wanita itu,
Yang ternyata adalah mantan
Ratu Padjadjaran. Ya wanita itu
Adalah Mayang Karuna .

"Hmmm, Mayang Karuna bagai
Mana rasanya di cambuk huh!
Kau merasakan sakit nya
Saat cambuk itu melukai kulit
Mu hmm," ucap abikara sambil
Mencengkeram dagu Mayang
Karuna dan memaksanya men
Dongkak kan wajah nya agar
Melihat wajah nya abikara pun
Membuka topeng yang menutup
Wajahnya.

"Hmmm, Mayang Karuna bagaiMana rasanya di cambuk huh!Kau merasakan sakit nyaSaat cambuk itu melukai kulit Mu hmm," ucap abikara sambilMencengkeram dagu MayangKaruna dan memaksanya menDongkak kan wajah nya agar Melihat wajah nya abikara pun Membuka...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan rasa takut Mayang Karuna Menatap wajah datar dan dinginMilik Abikara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan rasa takut Mayang Karuna
Menatap wajah datar dan dingin
Milik Abikara. Dalam tatapan
Mata nya tersimpan jelas aura,
Kemarahan dan kebencian di
Didalam nya.

Abikara" kenapa,kau takut mena-Tap mataku ibunda Mayang karunaSejujurnya sedari awal aku sangatMembenci wanita ular seperti muBunda Mayang Karuna,kau tau Rayiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abikara" kenapa,kau takut mena-
Tap mataku ibunda Mayang karuna
Sejujurnya sedari awal aku sangat
Membenci wanita ular seperti mu
Bunda Mayang Karuna,kau tau
Rayiku. sekarang terbaring komah
Di balai pengobatan bunda,hmm
Apa bunda tau siapa pelakunya,
Pelakunya adalah. Kau wanita ular
,". Ucap Raden abikara yang men
Cengkram dagu Mayang Karuna,
Dengan menancap kan kukunya,
Di dagu Mayang Karuna.

GREBBB

ARKKKKKKK

AMPUN HIKS BUNDA MOHON
AMPUN NANDA ABIKARA,HIKS
AMPUNI BUNDA ,ABIKARA HIK

Tangis histeris Mayang Karuna.

"Ha ha ha, kau bilang maaf huh!!
Setelah apa yang kau lakukan pada
Adik ku. Rayi kian Santang,
APA KESALAHANNYA HINGGA,
KAU MEMFITNAH RAYI KU HUH
KAU BAHKAN MELUKAI RAYIKU,
HINGGA MEMBUAT NYA KOMAH.

Amarah Raden abikara ternyata
Sudah tidak terkontrol lagi di
Saat abikara akan mencambuk
Nya , abikara tiba - tiba saja
Berhenti.

"Sayangnya aku tidak sekejam.
Itu untuk membunuh mu." Ucap
Raden abikara yang langsung
Meninggalkan tempat tersebut.

Skip

Sementara itu di istana Padjadjaran
Raden kian Santang sudah terba
Ngun dari komah panjang nya
Abikara tidak tau jika adik kembar nya mencari nya sekarang .
Saat ini abikara ada di sungai

Abikara " ingin rasanya aku
Menghabisi wanita ular itu namun
Rayi kian Santang tidak akan suka itu.

Singkat cerita Raden Abikara
Sudah tau Raden kian Santang
Sudah terbangun dari tidurnya.

Dengan segera Abikara kembali
Keistana Padjadjaran .



Bersambung.






kembali nya Raden kian Santang ksatria tak bermahkota.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang