BAB 12.

561 43 7
                                    


Tiga hari sudah Raden abiyasa
Kembali ke istana Padjajaran
Dan sekarang Raden abiyasa
Sedang menemani Rayi nya,
Raden kian Santang di taman
Istana dengan Raden abikara
Di samping nya.

"Rayi apa kau mau kita ke pantai
Belakang istana ? Raden abiyasa.

Raden kian Santang hanya menggelengkan kepalanya dan
Raden abiyasa langsung memeluk
Rayi bungsu nya.

"Raka disini. Jangan takut lagi Raka
Tidak akan meninggalkan dirimu
Lagi Rayi ," ucap Raden abiyasa

Raden abiyasa memejamkan mata
Nya saat melihat kondisi Rayi
Tercinta nya seperti ini karena ulah
Orang luar abiyasa bersumpah akan
Membalas perbuatan ningrat ,
Wangi.

"Hiks Raka bukan aku yg melukai
Yunda Raka hiks," Isak Raden kian
Santang semua anggota keluarga
Yg melihat hancurnya cahaya
Kesayangan mereka menjadi,
Semakin merasa bersalah .

"Rayi hei tatap mata Raka hmm,
Dengar lupakan semua Raka ada
Disini Raka tidak akan membiarkan
Mereka menyakiti dirimu lagi Rayi,"
Raden abiyasa mencoba menenangkan Rayi kesayangan nya.

Terkutuk lah kau ningrat wangi kau
Sudah salah bermain main dengan
Rayi kian Santang lihatlah apa yg akan kau terima ningrat wangi tidak
Perduli kau adalah saudara dari ,
Ayahanda prabu .

"Hiks, Raka ," panggil Raden kian
Santang yg mulai kehilangan kesad
Aran nya akibat terlalu banyak
Menangis .

"Rayii ,jagad dewabatara bangunlah
Rayi hei bangunlah," raden abiyasa
Yg panik langsung segera membawa
Raden kian Santang ke wisma nya.

"Tidak ada cara lain, baiklah Raka
Akan membawa mu bersama,
Raka Rayi," final Raden abiyasa.

Dengan perasaan marah raden
Abiyasa menemui ayahanda serta
Keluarga nya .

"Puas kalian sudah membuat
Rayi Ku seperti ini ayahanda ibunda,Raka yunda Rayi karena
Kalian lebih mempercayai fitnah
Dari pada penjelasan Rayiku,
Yg jelas jelas sedari kecil bersama
Kalian ayahanda ibunda,Raka Rayi
Aku tidak menyangka hidup
Rayi ku kian Santang bisa seberat
Ini bersama kalian, cukup sudah
Aku akan membawa Rayi kian
Santang bersama ku menyusul
Raka abisenta di puncak gunung
Halimun. Aku sudah tidak bisa
Mempercayai kalian lagi disini ,
Dan kau Rayi abikara kau ingin
Disini atau ikut Raka ke puncak
Gunung halimun,"ucap Raden
Abiyasa yg marah besar akibat ke
Lalaian keluarga nya sendiri hingga
Dirinya memutuskan membawa
Rayi nya pergi dari istana.

"Aku ikut Raka hiks,aku siap
Di hukum Raka abisenta karena
Sudah lalai menjaga Rayi kian
Santang raka," jawab Raden abikara
Yg menunduk tidak berani menatap
Rakanya abiyasa.

"Baik ku pastikan Raka abisenta
Menghukum mu Rayi abikara hari
Ini juga aku akan membawa Rayi
Kian Santang kesana kau Rayi abikara bereskan semua bajumu
Yg hanya di perlukan saja,"ucap
Raden abiyasa setelah itu dirinya segera meninggalkan Balairung
Istana. Meninggalkan semua keluarga nya yg sekarang bertambah menyesali perbuatan
Mereka .

S
K
I
P

Gapura padepokan puncak
Gunung halimun .

Setelah menempuh perjalanan panjang menuju puncak gunung
Halimun Raden abiyasa ,abikara
Serta Raden kian Santang yg saat
Ini masih dalam keadaan tidak
Sadarkan diri berada dalam,
Gendongan brydal style Raden abiyasa akhirnya mereka sampai
Di gapura padepokan dapat dia
Lihat kedua raka sulung mereka
Raden windu aji dan Raden abisen
Ta sudah menunggu kedatangan,
Mereka alangkah terkejutnya Raden
Abisenta saat melihat kondisi Rayi
Bungsunya seperti ini, Raden
Abisenta yg di temani sahabat nya
Nyimas Sekar nayu dan Raden Rama
Rayi seperguruan Raden abisenta
Menghampiri abiyasa dan juga
Raden abikara serta raden kian
Santang yg dalam gendongan,
Rayi nya abiyasa.

Raden abisenta"apa yg terjadi Rayi
Abiyasa kenapa Rayi kian Santang
Seperti ini," ucap Raden abisenta.

Abiyasa menatap datar Rayi nya
Raden abikara dan abikara hanya
Menunduk takut.

Raden windu aji" sebaiknya kita
Bawa masuk dulu Rayi kian Santang
Kedalam Rayi,Raka merasa kondisi
Nya sedang tidak baik-baik saja,"

Raden abiyasa langsung membawa
Rayi nya ke dalam padepokan
Dan membawanya ke wisma yg
Sudah Raden windu aji siapkan.

Raden abiyasa yg diikuti Raden
Abisenta dan juga para sahabat nya.
Mengikuti dari belakang begitu
Juga Raden Windu aji.

Wisma raden kian Santang.

"Kau akan aman disini Rayi Raka
Janji tidak akan membiarkan
Mereka menemui mu lagi setelah
Apa yg sudah mereka lakukan pada
Diri mu Rayi,"lalu Raden abiyasa
Menatap tajam Rayi nya Raden
Abikara.

Raden abisenta menghampiri
Ranjang Rayi bungsu nya dan
Memegang tangan nya alangkah
Terkejut nya Raden abisenta saat
Melihat bekas luka yg memanjang di
Pergelangan tangan nya .

"Bisa jelaskan bekas luka apa ini
Rayi abikara," ucap Raden abisenta
Sambil menatap tajam abikara

Brukk

"Raka ampuni aku raka hiks ,"
Abikara memohon ampunan raka
Nya.

Dan setelah itu abikara menceritakan semuanya pada
Raden abisenta apa yg sudah terjadi
Pada adik bungsu mereka dimana
Raden kian Santang di fitnah sudah
Mencelakai yundanya oleh ibu tiri
Mereka Mayang Karuna dan ningrat
Wangi serta dirinya yg sudah,
Mencambuk Rayi nya Raden kian
Santang penjelasan Raden abikara
Langsung membuat Raden abisenta
Memiringkan tubuh Rayi nya .

Semua yg ada dalam wisma tersebut
Tersentak kaget melihat punggung
Seputih susu itu di hiasi bekas
Cambukan, sedangkan Raden
Abisenta menatap tajam Rayi nya
Raden abikara.

"Apa yg kau lakukan Rai abikara,
Bagaimana bisa kau termakan
Hasutan iblis jahamam itu rayi
Bahkan kau tau sendiri seperti.
Apa Rayi kian Santang itu Rayi
jawab raka rayi abikara!!
Marah Raden abisenta .

Sedangkan Raden asgar dan raden
Pandu langsung menenangkan
Raden abisenta. Sedangkan Raden
Windu aji langsung menghampiri
Rayi nya abikara dengan tatapan
Kecewa nya .

"Rayi sebaiknya kau juga istirahat,
Setelah ini Raka ingin bicara denganmu," datar Raden windu aji.

Raden abikara hanya bisa menurut
Dengan perasaan bersalah nya
Terhadap Rayi mereka.

Sementara itu Raden kian Santang
Menangis dalam tidur nya dengan
Segera nyimas Sekar nayu meng
Hapus air mata yg menetes dari
Sudut Rayi sahabatnya itu.

Nyimas Sekar Nayu " sttt jangan
Menangis dan takut kau aman
Disini, hmm ,Rayi abisenta yunda
Merasa Rayi mu ini tidak baik ,
Baik saja ," ucap nyimas nayu yg
Memperhatikan wajah Raden kian
Yg pucat dapat dilihat nya pinggiran
Mata nya yg sedikit membengkak.

Raden asgar dan raden adirva
Menatap sendu keadaan Rayi
Sahabat mereka sungguh padahal
Mereka ingin bertemu dengan adik
Yg sangat di sayangi sahabat,
Raden asgar langsung menghampiri
Raden abisenta dan menepuk
Pundak nya dan memberikan ke
Kuatan untuk radeh abisenta.

"Rayi bukan ini yg Raka inginkan
Saat bertemu dengan mu, Raka
Tidak akan memaafkan orang
Yg sudah membuat mu seperti ini
Rayi sungguh tidak ada ampun,"
Raden abisenta sambil menggenggam tangan kanan Rayi
Tercintanya .

Raden asgar" bersabar lah Rayi
Jika memang benar ada trauma
Dalam dirinya maka kitalah yg
Akan membantunya untuk sembuh
Dengar kan ini mulai sekarang,
Ketiga Rayi mu adalah Rayi kami juga," ucap Raden asgar .

"Itu benar Rayi abisenta bolehkah
Kami memanggilnya Rayi ,
Rayi abisenta," ucap Raden windu
Chandra yg menatap wajah damai
Milik Raden kian Santang.

"Raka abisenta malam ini aku akan
Kembali ke istana untuk membalas
Paman ningrat wangi dia harus
Bertanggung jawab atas traumanya
Rayi kian Santang,"ucap Raden
Abiyasa.

"Tidak, kau tidak Raka ijinkan
Ke istana biarkan ayahanda yg
Memberikan hukuman pada,
Manusia bedebah itu dan kau tetaplah Disini jaga Rayi kian Santang dan raka windu chandra
Kau boleh memanggilnya Rayi ,"
Raden abisenta yg menatap Wajah pucat sang adik .

Nyimas Sekar nayu dan Raden
Rama sangat bahagia dan besok
Raden abisenta akan menghukum
Rayi nya Raden Abikara.

Bersambung.


kembali nya Raden kian Santang ksatria tak bermahkota.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang