BAB 13

580 43 6
                                    


Pagi hari di padepokan gunung
Halimun sudah di hebohkan oleh
Teriakan histeris Raden kian Santang yg baru saja terbangun
Dari pingsannya dari kemarin siang
Raden abisenta yg mendengar,
Teriakan histeris adik bungsunya
Nya segera ke wisma Raden kian
Santang sungguh hati Raden abisenta teriris melihat kondisi
Rayi kesayangannya seperti ini.

"ARKKKKKKKK hiks , hiks sudah
Kukatakan bukan aku yg melukai
Yunda Ratna Wulan hiks ," histeris
Raden kian Santang yg sudah menarik kuat rambut nya hingga
Beberapa helai tercabut di tangan
Nya.

Raden abisenta" sttt, tenanglah Rayi
Ini Raka mu abisenta hei lihat Raka
Rayi,"ucap Raden abisenta menang
Kup wajah Rayi bungsu nya.

"Hiks, Ra Raka abisenta ," ucap
Raden kian Santang yg langsung
Memeluk Raka sulungnya yg sangat
Di rindukan dirinya

"Hiks Raka ,"Raden kian Santang
Langsung memeluk Raka yg sangat
Ia rindukan tidak lama kemudian
Raden windu aji serta para sahabat
Raden abisenta masuk kedalam ,
Wisma Rayi sahabat mereka begitu
Juga dengan Raden abiyasa yg juga
Ikut memeluk Raden kian Santang.

"Tenang Rayi kau bersama raka
Sekarang. Kau aman Rayi ," ucap
Raden abisenta yg memeluk erat
Tubuh bergetar sang adik .

" hiks aku dimana sekarang dan
Siapa mereka Raka hiks ," isak
Raden kian Santang yg masih
Sesegukan.

"Mereka adalah sahabat dan juga Rayi seperguruan Raka, mereka adalah Raden asgar,Raden pandu
Raden adirva,Raden windu Chandra
,nyimas Sekar nayu dan yg berdiri di samping Raka mu abiyasa adalah Rayi Rama dia seumuran dengan
Mu Rayi, sudah jangan menangis
Lagi ," ujar Raden abisenta

"Rayi abiyasa jaga Rayi kian Santang
Raka akan memarahi Rayi abikara.

Wisma Raden abisenta.

Raden abiyasa menghampiri Raden
Kian Santang yg masih sesenggukan
Raden abiyasa langsung memeluk
Erat Rayi kesayangan nya .

"Sttt hufff,tenang Rayi tidak akan
Ada lagi yg akan menyakitimu
Kau aman disini,Oia mau berken
Alan denga Rayi seperguruan raka
Abisenta hmmm namanya adalah
Raden Rama ia seumuran dengan ,
Rayi Surosowan,," ucap abiyasa.

Kian yg masih sesegukan hanya
Bisa menganggukkan kepalanya
Tiba tiba saja rasa pusing meyerang
Raden kian Santang.

"Ugh Raka kepalaku pusing sekali
Hiks ," lirih kian Santang masih
Terisak. Nyimas Sekar nayu
Langsung bergegas mengambilkan
Satu gelas air putih untuk Rayi dari
Sahabat nya .

" ini minumlah dulu dari kemarin
Kau minum bukan ," ujar nyimas
Sekar nayu kian Santang dengan
Tangan yg bergetar menerima gelas
Berisi air putih dan meminum nya
Hingga habis. Raden abiyasa
Berjongkok di depan Rayi nya
Dengan perasaan yg hancur
Abiyasa membelai wajah yg begitu
Mirip dengan nya dan Raka nya
Abisenta. Dengan menahan air
Mata raden abiyasa menatap mata
Yg kosong milik Rayi nya kian Santang abiyasa bersumpah siapa
Pun yg ikut andil dalam penderitaan
Sang adik mereka akan dapatkan
Balasan dari nya.

"Rayi dengarkan raka, disini kau
Akan aman tidak akan ada lagi yg
Akan menyakiti dirimu termasuk
Manusia biadab itu," ujar Raden
Abiyasa Raden kian Santang yg
Masih sesegukan hanya menatap
Dalam mata Milik rakanya abiyasa.

Sementara itu di ruang tengah
Padepokan gunung halimun Raden
Abikara tengah di tatap tajam Raka
Kembar tertuanya Raden abisenta.

Raden abisenta" kau tau apa
Kesalahan mu Rayi abikara ? Tanya
Raden abisenta yg sudah menatap
Tajam Rayi kedua nya ini .

"Kau punya mulut bukan jawablah kau Tau kesalahan mu apa Rayi abikara ,"ujar Raden abisenta yg
Di temani kedua sahabatnya Raden
Pandu dan Raden adirva.

kembali nya Raden kian Santang ksatria tak bermahkota.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang