Bab 14.

637 41 6
                                    


Sudah satu bulan sudah Raden kian
Santang berada di padepokan
Gunung halimun bersama ketiga,
Raka kembar bahkan saat ini Raden
Kian Santang sedang di temani ,
Oleh raden Rama dan juga Raden
Asgar mereka menemani kian
Santang agar Raden kian Santang
Tidak merasa kesepian selama
Berada di padepokan ini. Tidak lama kemudian Raden abisenta dan
Juga abiyasa menghampiri ketiganya.

"Rayi kian Santang" panggil Raden
Raden abisenta pada Rayi bungsu
Nya Raden kian Santang.

Raden kian Santang yg di panggil
Langsung menoleh dan menatap ,
Raka tertua nya Raden abisenta.

"Ada apa Raka,apa Raka butuh
Sesuatu," ucap Raden kian Santang.

"Tidak Rayi , raka memanggil mu
Karena sudah waktunya makan
Siang Rayi," ucap Raden abisenta
Pada adik bungsu kesayangannya.

"Huhh apa tidak nanti saja Raka
Aku makan siangnya, aku sedang
Tidak nafsu makan Raka ," ucap
Raden kian Santang pada sang raka.

"Hmm Raka kian Santang sebaik,
Nya Raka makan siang saja dulu
Setelah itu kita baru bermain di
Sini lagi bukan begitu yunda raka," ucap Raden Rama pada Raden kian Santang.

"Benar itu rayi sebaiknya kau, makan siang dulu sehabis ini baru
Kita kembali ke taman ini bagai
Mana," ucap nyimas Sekar nayu .

Kian Santang menarik nafasnya
Dan kemudian menganggukan
Kepala nya dan mengikuti rakanya
Kedalam padepokan ternyata Raka
Nya abiyasa dan abikara serta Raden windu aji sudah menunggu
Nya dan tersenyum melihat,
Kedatangan dirinya.

"Raka maaf membuat kalian men
Unggu ," ucap kian Santang pada para Rakanya raden yg di balas,
Senyuman dari kedua Raka nya

"Tidak apa - apa Rayi kemarilah
Duduk di samping Raka " ucap
Raden abiyasa .

S
K
I
P

Usai makan siang kini 4 kembar
Padjajaran sedang duduk santai
Di taman padepokan gunung halimun dengan Raden kian Santang yg tiduran di pangkuan
Raden abisenta dan Raden abisenta
Yg memainkan rambut hitam nya.

"Rayi kondisi mu sudah pulih dan
Raka lihat juga kau bisa mengatasi
Trauma mu jadi, bagaimana jika kita kembali ke istana karena Raka,
Juga akan ikut pulang ke istana
Padjajaran Rayi",ucap Raden abisenta pada adik bungsunya.

"Kembali ke istana raka ,huhh, jika
Memang ingin kembali ke istana,
Aku ikut saja Raka namun untuk
Bertemu mereka kembali aku
Butuh waktu Raka ," ucap Raden kian Santang yg menatap mata
Sang raka.

Abiyasa tersenyum memaklumi
Adik bungsunya ini jika sudah,
Kecewa maka akan sulit baginya
Untuk memberikan satu kepercayaan kembali ibaratnya,
Sebuah cermin jika sudah pecah
Tidak akan bisa di betulkan lagi
Meskipun,bisa di betulkan maka
Tidak akan sama seperti sebelum
Pecah cermin tersebut.

Begitu juga kepercayaan jika keper
Cayaan yg sudah di hancurkan,
Maka akan sangat sulit untuk
Mempercayai orang lain maka itu
Jika di berikan satu kepercayaan,
Jagalah kepercayaan itu dalam hidup jangan pernah mengkhianati
Kepercayaan orang yg memberikan
Kepercayaan itu.

"Huhh, Raka mengerti perasaan mu
Rayi,Raka paham baiklah jika itu
Maumu. Kita kembali ke istana
Namun Raka tidak akan ijinkan,
Keluarga istana menemuimu
Termasuk ayahanda Rayi ," ucap
Raden abiyasa pada adik bungsunya

"Baiklah Raka aku paham ,huhh Raka bolehkah malam ini aku tidur
Bersama kalian bertiga Raka abisenta,Raka abiyasa, Raka abikara
,? Tanya Raden kian Santang penuh
Harap sambil menatap ketiga
Raka nya dan membuat Raden,
Raden Rama dan Raden ardiva
Gemas pada Rayi bungsu sahabat
Mereka berdua.

kembali nya Raden kian Santang ksatria tak bermahkota.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang