Prolog

45 9 5
                                    

"Mengungsi lah ke kaki bukit di utara." Ucap seorang pria berpakaian aneh yang lewat di sampingku.

Aku menoleh ke arah pria itu dengan tatapan bingung.

Saat ini aku sedang berjalan pulang dari sekolah. Aku mengalihkan pandangan dari pria aneh itu sebentar, saat melihat ke arahnya lagi, pria itu telah menghilang.

"Kemana perginya..?" Aku bingung sendiri saat pria itu hilang sekejap mata.

Akhirnya, aku melanjutkan perjalanan pulang kerumah tanpa memikirkan perkataan pria aneh tadi.

Baru saja sampai di permukiman desa tempat ku tinggal. Semua orang masih melakukan aktivitas seperti biasanya.

Aku berjalan menuju ke rumahku dengan santai dan beberapa orang menyapaku.

Menjelang sore, terjadi sebuah gempa kecil. Aku yang baru saja selesai bersiap-siap untuk pergi dengan teman-teman ku, sedikit bingung saat merasakan gempa kecil itu.

"Ada gempa..?" Aku bingung saat merasakan getaran kecil di lantai rumahku.

Getaran itu semakin besar kian detiknya. Warga di permukiman sudah berbondong-bondong keluar dari rumah dan berkumpul di lapangan luas terdekat, begitupun dengan diriku dan keluargaku.

15 menit kemudian, gempa itu sudah hilang. Semuanya kembali ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitas mereka.

"AAAAAAAAA!!!!" Terdengar teriakan kencang dari seorang wanita.

Baru saja keadaan menjadi tenang, sudah ada kejadian lagi.

Aku yang penasaran langsung pergi keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi.

Dari kejauhan, aku bisa melihat sosok monster raksasa yang mengerikan.

Arkats to Verden Skry: Exploring Other LandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang