Episode 5 - Penasaran

21 7 7
                                    

~~~•~~~

2 hari setelah kejadian tersebut..

"Eh, Ve. Para penyihir seperti kalian pasti punya bahasa sendiri 'kan? Kenapa tidak di pakai kalau begitu?" tanya ku spontan.

Kaki ku berayun-ayun di pinggir tebing yang curam, sedangkan Ave agak jauh dari pinggir tebing.

"Iya. Alasan kami tidak memakai bahasa itu lagi karena memang sudah di tinggalkan, tidak ada generasi yang benar-benar ingat keseluruhan bahasa itu. Hanya para bangsawan yang masih ingat keseluruhan bahasanya." Jelas Ave.

"Oh begitu. Apa kau tau beberapa kata dari bahasa yang ditinggalkan itu, Ve?" Aku menoleh ke arahnya.

"Yah, sedikit.. Hekscaro," Ave mengingat-ingat, "Hekscaro artinya penyihir, seingatku." Lanjut Ave.

"Kau hanya tau satu kata itu?" Aku bertanya lagi.

"Aku tau beberapa, tapi malas saja mengatakannya padamu." Ave bergerak duduk ke sampingku.

Tiba-tiba kami berdua di kagetkan oleh suara seseorang.

"Hey kalian berdua.." Suara itu seperti sebuah bisikan.

Aku segera berdiri dan mengarahkan pedangku ke arah asal bisikan itu. Sedangkan Ave tetap berdiri disampingku memegang tongkat sihirnya untuk berjaga-jaga.

"Siapa?," tanyaku waspada.

Seseorang muncul dari sebuah portal yang seperti tirai transparan.

"Alatar?" Ave langsung mengenali sosok itu.

"Halo." Alatar berjalan mendekati kami.

"Dari mana saja kau? Sudah dua tahun aku tidak melihatmu?" tanyaku, aku langsung memasukkan pedang ke dalam sarungnya lagi.

"Tidak kemana-mana." Alatar melihat kami berdua bergantian.

Pada akhirnya, Alatar ikut duduk di pinggir tebing curam bersama kami berdua.

"Kalian tidak penasaran dengan dunia luar? Apakah kalian pernah berpikir jika ada 'negeri lain', selain Negeri Penyihir?" Alatar tiba-tiba bertanya.

"Pastinya. Aku selalu berpikir jika ada rahasia yang di sembunyikan dari dunia ini." Jawabku dengan santainya.

"Oh iya, aku selalu penasaran dengan ini. Linzy bukannya dari 'dunia lain' yaitu dari dunia para manusia. Bagaimana bisa ada 'dunia lain' selain dunia ini?" Ave bertanya dengan wajah penasarannya.

Mendengar pertanyaan Ave itu, Alatar memikirkan jawaban yang tepat

"Kalian tau teori multiverse?" Alatar melihat ke kami berdua. Aku dan Ave serempak mengangguk.

"Nah, seperti itulah. Konsep multiverse ini menyebutkan bahwa selain alam semesta yang kita tempati sekarang, ada alam semesta lain di luar sana, yaitu alam semesta tempat asal Linzy," penjelasan itu berhenti.

Alatar tampak memikirkan lanjutan dari penjelasan itu lagi.

"Pantas saja saat aku dibawa ke negeri ini oleh Alatar, aku melewati semacam portal tirai transparan." Aku mengangguk-angguk mengerti.

"Bagaimana dengan para Elf? Apakah mereka berada di alam semesta lain dengan kita?" Ave bertanya lagi.

"Aku tidak tau. Kalian cari tau saja sendiri." Alatar mengangkat bahu.

Aku dan Ave memasang wajah kesal. Melihat itu, Alatar tertawa.

~~~•~~~

Buk! Buk! Buk!

Aku memukul dinding transparan di depanku.

"Sebenarnya ada apa sih, di balik dinding transparan ini?" wajah ku terlihat kesal.

Arkats to Verden Skry: Exploring Other LandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang