7. Misi Pertama

8 2 0
                                    

Ting!

Denting pesan masuk, Mila yang tengah melakukan rutinitas malamnya menonton drakor, teralihkan. Di mengambil benda pipih yang di letakkan begitu saja di samping tubuhnya.

Sebelum membuka pesan tersebut, Mila mem-pause drakor yang tengah dia tonton. Mila tak rela melewati satu detikpun jalan cerita, bisa-bisa moodnya menonton ambyar.

Mbak Sis : Mil, jangan lupa nego pak Harris

Helaan nafas panjang tak bisa di tahan saat membaca pesan tersebut.

Mila menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali dan menggigit bibir bawah karena bingung dengan balasan apa yang harus di berikan.

Kalau bohong kira-kira ketauan nggak ya?

Dan lagi gimana mau nego, orang tiap ketemu Harris bawaannya pengin ngajak ribut mulu. Kata akur kayaknya jauh banget dari kamus persahabatan Mila dan Harris.

Mila : saya belum ketemu pak Harris lagi mbak

Bohong!

Tiap hari Mila liat muka tuh orang, sampe bosen rasanya. Tapi apa boleh buat, kalau Mbak Siska tau Mila dekat dengan Harris, bisa-bisa dia di teror demi kontrak kerja dengan laki-laki rese itu. Habis sudah Mila di tangan Harris.

Gini banget ya jadi budak corporate.

Mbak Sis : pokonya akhir bulan harus udah fix ya, Mil. Minta tolong banget pokonya

Mila mengerjap membaca pesan tersebut. Lebih tepatnya melongo tak percaya.

"Akhir bulan?" cicit Mila dengan kerjapan mata pelan.

"Itu kan satu minggu lagi..." rengek Mila dan kemudian mengubur wajah di bantal dan berteriak sembari emukul-mukul kasur karena kesal dan bingung harus gimana.

Karena kabar buruk dari Mbak Siska itu, Mila mengabaikan drakor yang tengah dia tonton dan beralih memandangi room chatnya dengan Harris.

Menyusun rencana yang kiranya bisa membujuk manusia kampret itu, karena kalau ada pengajuan kerja sama, prosedurnya ribet banget, mana Mila di kasih tenggat waktu cuma satu minggu doang. Mampus!

"Oke, Mila tenang sayang, kamu bisa, yuk usaha yuk!" seru Mila menyemangati diri sendiri. Kemudian menggerakkan kepala kanan kiri sebagai pemanasan sebelum mengetikan pesandan merenggangkan tangan bersiap mengetik pesan untuk Harris.

Mila : woy

Mila menggigit jari menunggu pesannya yang sudah terbaca tapi belum di balas.

Ting!

Harris : siapa ya?

Mila mendengus dengan balasan Harris, "Dih?"

Mila : sok ngartis banget lo

Harris : oh, kamu fans aku?

Mila : apaan deh aku kamu-an, geli anjir

Harris : bisa gue ss kirim ke mama lo nih

Mila : 😠

Mila : gue begal lo di jalan klw berani ngadu

Harris : hahahaha

Mila meringis melihat interaksinya dengan Harris. Gimana mau ngomong serius kalau nih cowok dablek kayak gini?

Mila : gue mau ngomong serius, lo jangan mancing keributan duku

Harris : buah apa tuh duku? haha

Adu GengsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang