Mila terbangun dengan keadaan bingung. Kepalanya dia gelengkan untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih di rasa.
"Kamar Harris?" gumamnya dengan suara serak khas orang bangun tidur dan sesekali menggaruk rambut.
Saat akan bangun dari tempat tidur, tangannya tak sengaja menyentuh sesuatu, atau lebih tepatnya menyentuh lengan orang.
Dengan cepat Mila menoleh.
Dan bertapa terkejutnya dia mendapati seseorang tertidur pulas tepat di sampingnya.
Mila mengerjapkan mata beberapa kali, memastikan penglihatannya, berangkali masih buram efek bangun tidur.
Seseorang itu bukannya hilang dari pandangannya, justru semakin terlihat jelas.
"Harris?!" pekik Mila tertahan dan segera membungkam mulutnya dengan kedua tangan.
'Ngapain nih orang tidur di samping gue?'
"Ris," panggil Mila dengan hati-hati sembari menusuk pipi Harris untuk membangunkan.
Bukannya membuka mata, laki-laki itu hanya bergumam dan menyingkirkan tangan Mila yang mengganggu tidurnya.
Karena bingung dan malu untuk turun ke lantai bawah seorang diri, Mila kembali berusaha membangunkan Harris.
"Harris, bangun dong," ujar Mila sedikit merengek dan kembali menusuk pipi Harris dengan sedikit menekannya beberapa kali dan sesekali menariknya gemas lantaran Harris yang tak kunjung membuka mata.
"Sstt..berisik!" kata Harris pelan dan kali ini menangkap jari Mila dan di denggamnya erat alih-alih menepis seperti sebelumnya.
"Riiiis, bangun.." rengek Mila yang semakin menyebalkan dan berisik.
Harris dengan malas membuka mata perlahan, malawan rasa kantuk.
Hal pertama yang Harris lihat, wajah merengut Mila dengan rambut yang sedikit berantakan.
Sebisa mungkin Harris menahan buncahan rasa senang di dalam hati melihat hal inilah yang dia harapkan saat terbangun dari tidur.
"Lima menit lagi," kata Harris yang kali ini menggenggam tangan Mila dan di bawanya ke dada untuk dia dekap. Harris sempat menggeser tubuhnya lebih merapat ke Mila. Bukan secara refleks atau mencari kehangatan, Harris hanya berusaha memanfaatkan hal langka ini.
Sementara Mila, berdecak kesal karena tarikan Harris membuat dia kembali berbaring dengan posisi menghadap laki-laki tersebut.
Ya, Harris memang selicik itu.
Apalagi urusannya dengan seseorang yang diakuinya sebagai 'sahabat'.
"Sampe lima menit lagi nggak bangun, gue teriak ya!" ancam Mila yang di balas gumaman tak jelas oleh Harris.
"Ck! Gue serius loh." tambah Mila.
"Kalau lo teriak, kita bakal di gerebek dan di nikahin detik itu juga." ujar Harris tanpa membuka mata dengan nada suara rendah yang membuat Mila mengerjap dan berdesir untuk sesaat.
Karena jarak wajahnya dan Harris terbilang sangat dekat, matanya tak bisa beralih dari bibir Harris saat laki-laki itu berbicara.
"Gila lo!" sentak Mila mendorong wajah Harris menjauh.
'Gue emang udah gila karena lo, Mil.' jawab Harris dalam hati.
Sontak saja terdengar kekehan dari Harris dan bukannya menjauh laki-laki itu justru semakin berani dengan semakin merapat pada Mila dan melilitkan kakinya di atas kaki Mila, tak lupa kedua tangan yang mendekap kepala perempuan itu di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adu Gengsi
ChickLitMila bersumpah, kalau punya pacar, orang pertama yang akan dia recokin adalah Harris. Harris Jonathan Hadiaji, si rusuh yang katanya siap di repotin kalau Mila punya cowok.