#13 WARUNG MAKAN BUDE

737 94 25
                                    

***

Raka memarkirkan mobilnya di bibir jalan, pas-pasan depan kafe. Sebelum dia turun dia sudah melihat Ale baru saja sampai dan memarkirkan sepedanya. Kemudian dia mengambil langkah mendekati Sara yang sedang berdiri sendiri di sana, menunggu dirinya. Sudah pasti. Raka tidak menyusul cepat. Dia diam di depan mobilnya sambil memperhatikan Sara dan Ale berbincang.

"Kenapa, Le?"

"Nggak ada," Ale berhenti dan berdiri persis di depan perempuan itu. Jaraknya dekat. Tinggi Ale dan Sara kelihatan jauh banget. Sebenarnya Raka juga nggak kalah tinggi paling bedanya juga cuma dua senti. "Lagi nggak ada kerjaan aja. Males di kosan. Lu mau kemana?"

Dilempar pertanyaan itu, Sara langsung menengok ke arah Raka. Ada senyum lebar juga lambaian tangannya yang heboh. "Mau pergi sama Raka. Rakaaaaa, sini!!!" katanya dia kemudian, memanggil pemuda itu.

"Cie," goda Ale. "Udah pacaran ya????"

"Ih apaan sih. Sama aja lu kayak Ghea!!"

Raka akhirnya melangkahkan kaki setelah dipanggil sang puan. Nggak tahu kenapa tiba-tiba dia jadi malas punya urusan sama Ale. Padahal selama ini juga nggak ada urusan apa-apa. Maksudnya kayak — Raka pengen cepat-cepat pergi dari sana juga bawa pergi Sara dari sana (???)

"Bro,"

Hubungan Ale dan Mbak Ega itu kelihatannya  baik, Raka juga cuma bisa nebak aja mengingat mbaknya selalu pesan kopi di sini. Jadi mau cemberut dan menolak jabatan tangan Ale rasanya kekanak-kanakan banget. Lagian KENAPA SIH LU mendadak sensi banget, Anggaraka?????

"Sara cerita katanya Kalani temen lu."

"Iya. Cewek temen gue. Sering nongkrong bareng."

"Yaudah lanjutkan."

Ale nggak banyak berbasa-basi lagi. Dia cabut dari sana, meninggalkan Sara berdua sama Raka. Sebenarnya wajah dingin Raka itu udah default banget— cuma Sara agak kebaca aja dikit kalau sekarang rada beda.

"Kenapa sih?"

"Kenapa apa?"

"Ale nggak ada apa-apa sama Kalani cewek temen lu ituuuuu."

Sara ternyata salah sangka. Raka jadinya ketawa kecil. Diacak-acaknya rambut perempuan itu, kemudian dia melangkah pergi. "Sok tahu lu."

Terus apa yang terjadi pada Sara setelah rambutnya diacak-acak Raka selain diam mematung, meleleh, melebur, menyublim dan membeku????? Dada Sara tiba-tiba sesak. Buru-buru dia menarik napas dalam — kemudian menghelanya pelan-pelan. Rasanya kayak ada kunang-kunang yang mengelilingi kepalanya. Sara tiba-tiba pusing. Juga mual. Dia mau muntah.

***

Banyak tindakan dari Raka yang bikin Sara deg-degan. Dan Sara nggak seratus persen yakin kalau Raka sadar dan sengaja melakukan itu. Atau sebenarnya dia sadar dan sengaja, jujur Sara udah nggak peduli. Sara nggak mau mikirinnya????? tapi kepikiran..... Sekarang Sara cuma bisa diem.

"Kok diem?"

Raka akhirnya bertanya setelah cukup lama perjalanan mereka, Sara nggak bersuara sama sekali. Ya coba dipikir aja deh rambutnya habis diacak-acak. Kalau lu baca thread di twitter hal-hal apa aja yang bikin cewek salting itu urutan nomor satu adalah rambutnya diacak-acak atau kepalanya dielus. Nggak tahu dah thread mana, Sara ngasal aja. Intinya Sara salting!!!!

"Social battery gue mau habis,"

Nggak tahu sebenarnya emang Sara yang lucu atau Raka yang IQ humornya jongkok. Karena apa aja yang Sara katakan selalu bikin dia ketawa.

"Makan dulu kalo gitu ya." katanya, kemudian. "Mau makan apa?"

Dengar mau diajak makan, Sara langsung sumringah. Pikirannya udah terbang ke-macam macam tempat makan yang mau dia datangin. Udah ke-macam macam makanan yang mau dia makan. Tapi ujungnya dia bingung.

SEMU (LOVE IN CAMPUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang