Bab 2. Mengikuti

65.8K 2.2K 2
                                    

"Pake ga baju nya! ac nya nyala nanti kamu kedinginan."

Namun Gavan tetap pada posisi nya.

Terlentang di kasur milik Alena tanpa mengenakan baju.

"Ya udah sini peluk by, biar aku ga kedinginan" Gavan merentangkan tangan nya.

Tanpa malu pria itu membiarkan Alena melihat bentuk tubuh nya yang atletis.

"Ck, ga usah aneh-aneh. Buruan pake baju nya terus tidur. Belum tidur kan dari semalem" Alena menghiraukan ucapan Gavan.

Mungkin kalau gadis lain akan berteriak tidak tertahan melihat bentuk tubuh Gavan.

Namun tidak dengan Alena, perempuan itu sudah terbiasa.

Alena bahkan pergi dari sana meninggalkan Gavan sendirian.

"Ck. Badan gue kurang bagus apa gimana? kok dia biasa aja?" kesal Gavan.

Niat nya ingin menghukum Alena dengan cara menggodanya namun ternyata gagal.

"Kayak nya gue harus nambah dua kotak lagi" tatapan Gavan turun ke arah kotakan perut nya yang berjumlah enam.

Tangan Gavan mengapai selimut tebal Alena, membungkus tubuh yang shirtless ke dalam selimut.

"Ahh bau Alena" tangan Gavan mengeratkan selimut itu seakan Alena lah yang dirinya peluk.

"Ahh bau Alena" tangan Gavan mengeratkan selimut itu seakan Alena lah yang dirinya peluk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Malamnya Gavan kembali berulah, ketika jam sudah menunjukan pukul 12 malam dan semua orang di rumah ini sudah tertidur.

Gavan menuju garasi rumah untuk mengambil motor kesayangan nya berniat pergi.

Namun tanpa pria itu sadari, gerak gerik nya sejak tadi sebenarnya terus diawasi oleh sepasang mata.

Dari awal keluar kamar bahkan sampai pria itu pergi dari pekarangan rumah.

Alena, dengan langkah yang terburu-buru kini berlari sambil membawa kunci mobil yang sudah ada di tangan nya.

Mengikuti kemana pergi nya Gavan dari jarak yang cukup jauh sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pria itu.

Membelah kesunyian kota pada malam ini.

Hingga motor Gavan ternyata berbelok ke arah sebuah gedung tua yang tidak terurus.

Ada banyak kendaraan-kendaraan yang terparkir di depan nya termasuk motor Gavan.

"Kenapa dia ke tempat kayak gini?" dahi Alena mengernyit bingung.

Sebenarnya tempat apa yang Gavan datangi sekarang?

Gavalen (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang