Bab 51. Bubur Ayam

16.1K 1.3K 105
                                    

Hari jum'at waktu nya apa?

Waktu nya Gavalen update

Tandain aja ya guys kalau ada typo

Happy reading
.
.
.
.

"

Van, sumpah lo belum mandi?" ucap Alena yang terkejut karena Gavan masih menggunakan kolor tanpa atasan di atas kasur milik nya seperti tadi pagi.

"Kamu urusin ya Len, mama udah ga sanggup."

"Tadi pagi dia ngamuk minta bubur ayam karena liat story instagram kamu sama Damian."

"Mama masih banyak kerjaan di dapur, Mama tinggal ya."

Terserah apa yang akan Alena lakukan pada pria keras kepala itu, Sisil bisa gila jika harus berlama-lama menghadapi tingkah Gavan yang di luar nalar.

(Postingan bubur ayam udah di spil di instagram mereka ya)

Mendengar suara ribut-ribut, Gavan yang awalnya tertidur kini sedikit membuka mata nya.

Meneliti setiap sudut ruangan kemudian tersenyum tampan setelah melihat gadis yang ia tunggu-tunggu kehadiran nya sedari pagi.

"By, udah pulang?" tanya Gavan sambil menatap Alena dalam.

"Van lo gila ya ga mandi dari tadi pagi?"

Bukan nya menjawab, Alena malah memikirkan nasib kasur dan selimut nya sekarang bagaimana.

"Arkhh" erang Gavan karena kesakitan saat hendak mengubah posisi nya menjadi terduduk.

Mungkin itu karena semalam dirinya terlalu banyak minum.

"Sakit kan? udah tau ga bisa minum banyak, masih aja minum."

Dari dulu bahkan sampai sekarang, Gavan tidak pernah berubah.

Hari berikutnya setelah Gavan minum, pasti Alena lah yang akan pria itu repotkan.

"Gue cuma di ajak by" bela Gavan.

Toh pria itu juga tidak tau kalau akan di ajak ke tempat haram.

"Di ajak tapi lo minum sama aja Van."

"Soal nya kata Bimo kalau gue minum, gue bakalan bisa ngelupain lo by."

Masih teringat jelas diingatan Gavan bagaimana semalam Bimo membujuk nya.

"Dan gue coba setelah dia paksa."

Awal nya Gavan memang merasakan ada perasaan sedikit lega setelah mengonsumsi nya.

"Tapi ternyata Bimo salah."

"Ternyata setelah gue minum, beberapa cewek di club yang coba deketin gue. Muka mereka mirip lo semua."

"Gue ga bisa bedain itu elo apa bukan."

"Dan akhir nya gue minum, minum, dan terus minum lagi buat ngilangin semua nya."

"Bahkan sampai lo dateng pun gue ga percaya kan?"

Gavan semalam sempat mengira kalau gadis yang mendatangi nya bukan lah Alena.

Tapi kenapa untuk kali ini Bimo dan Delon tidak mengusir gadis dihadapan nya itu seperti sebelum-sebelum nya?

"Sampe gue bener-bener frustasi."

"Wangi kalian sama, suara kalian sama persis."

"Sampai akhirnya kita ci..." ucapan Gavan terputus.

Ingatan nya kembali terlempar saat pria itu mencium lembut bibir chery Alena.

Gavalen (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang