S E L A M A T M E M B A C A
Jangan lupa follow wattpad drhyu_
Ig: drhyu02
.
.
.Brakk...
Gavan tergeletak begitu saja didepan kamar Alena pagi ini dengan raut wajah yang mengenaskan.
Rambut acak-acakan, wajah lesu seperti kurang tidur, kantung mata menghitam dan jangan lupakan juga rambut Gavan yang berantakan.
"Ngapain Van tiduran disini?" ucap Alena sambil membantu mantan pacar nya itu berdiri.
"By udah bangun, mimpi indah ga? gue udah jagain lo semaleman disini. Gue takut tiba-tiba ada petir terus lo ketakutan. Makanya gue tiduran disini" dengan sedikit menguap, Gavan mencoba membuka mata nya lebih lebar.
Semalam setelah pria itu diusir secara paksa oleh Alena agar keluar dari kamar gadis itu, entah kenapa Gavan tetap kekeh ingin berada disana.
Ada rasa takut terjadi sesuatu pada Alena jika petir tiba-tiba saja datang.
Dan berakhirlah sepanjang malam Gavan berada di depan kamar Alena.
Menahan kantuk sebisa mungkin sambil menyenderkan kepala nya karena menguap terus-terusan.
Hingga pada pukul 3 pagi Gavan menyerah, hujan juga sudah mulai reda, dan detik selanjut nya pria itu terlelap disana dengan posisi duduk selonjoran dan badan nya menyender pada pintu kamar Alena.
"Lain kali ga usah kayak gini Van. Gue udah ga takut petir kok."
"Nyata nya pas lo udah ga tinggal disini lagi, gue bisa ngadepin rasa takut itu sendiri."
"Jangan kayak gini Van, gue ga mau jadi beban buat lo. Cukup waktu dulu aja."
Alena mengatakan nya dengan santai tapi begitu menusuk relung hati Gavan.
Pria itu jadi teringat perkataan dan perbuatan nya dulu pada Alena.
Pasti sangat menyakitkan untuk gadis dihadapan nya ini.
"By apa lo masih belum bisa maafin gue?" masa bodoh dengan keadaan nya yang seperti gembel sedangkan Alena sudah wangi dan berganti dengan daster rumahan nya di hari weekend ini.
Dan sial nya Gavan merasa ini adalah pemandangan terindah yang pernah dirinya lihat saat bangun tidur.
Namun tidak dengan situasi disana.
"Kalau lo tanya apa gue udah bisa maafin lo? jawaban nya belum Van."
"Maaf tapi semua perlakuan lo ke gue enggak gampang buat gue lupain."
Siapa juga orang nya yang dengan gampang nya memberi maaf saat dirinya dihianati bertahun-tahun.
Selama ini Alena memang mencoba untuk mencoba terlihat biasa saja.
Karena gadis itu ingin belajar lebih dewasa menghadapi masalah.
Tapi kalau menyangkut memaafkan dengan tulus, maaf Alena masih memerlukan waktu.
"Apa yang bisa gue lakuin supaya lo bisa maafin gue by? Apa kalau gue berubah lo bakalan bisa maafin gue?" Gavan menatap manik mata Alena dengan lekat.
"Berubah?" ucap Alena seperti meminta kejelasan maksud dari perkataan Gavan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavalen (Terbit)
Novela Juvenil"Kenapa Van ngeliatin mantan terus? makin cantik ya?" "Lagian lo nya juga sih, udah punya pacar cantik, sahabatan pula dari kecil, mau nerima gimana pun keadaan lo. Tapi malah lo selingkuhin." "Sakit jiwa sih lo Van." Ini adalah sebuah kisah dari se...