3.go home

225 24 2
                                    

Alice dan teman teman barunya tertidur bersama setelah malam tiba, keenam gadis cantik itu tidur dengan mengelilingi api unggun yang masih menyala. tentu saja menggunakan carpet yang mereka bawa kecuali alice, dia tidur di tumpukan jerami dan berada di samping jisoo.

.....

Ditengah aktifitas menjelajahi alam mimpi, seorang gadis terbangun dari tidur nyenyak nya. Ia melihat ke sekeliling. jisoo,rose, minnie, yeji, dan gadis hutan itu masih tertidur, tapi ia juga butuh toilet sekarang.

Dengan terburu buru, jennie-gadis itu bangkit dari tidurnya dan berlari kearah hutan hanya untuk membuang air kecil. Tak sadar jika ada yang telah bangun dari tidurnya karna terusik dengan seseorang yang berlari.

Alice bangkit dari tidurnya, cepat cepat beranjak dan berlari menuju hutan tempat gadis bermata kucing itu berlari terbirit. Mata Hazelnya dapat melihat jennie sedang ketakutan dan dihadapan si gadis bermata kucing itu ada beruang coklat besar yang sedang menatap lapar teman barunya itu, ya walau jennie belum menerima pertemanannya sih, tapi alice tak peduli.

Brukk..

Dengan kecepatan tinggi, alice berhasil menerjang punggung si beruang dan juga memeluknya erat. Tidak membiarkan beruang besar itu lari stau menyerangnya balik. Alice mengambil senjata kayunya yang selalu berada di celah celana sobeknya dan langsung menancapkannya di mata si beruang. Beruang itu kesakitan hingga akhirnya kabur ketakutan.

Dirasa urusannya selesai, alice menghampiri jennie yang diam bsk patung. Dia juga terlihat masih sangat ketakutan, alice jadi tak tega melihatnya. Diusapnya punggung mungil jennie dengan tangan kering, dan kotor miliknya.

"Tak apa jennie, beruang itu sudah pergi" ujar alice mencoba menenangkan jennie. Tapi jennie masih saja diam di tempatnya dengan pandangan kosong. alice mengehela napas pasrah, tapi ada sesuatu menarik perhatian alice dibagian bawah tubuh jennie.

"Ck. Ternyata kau mengompol, pantas saja diam saat aku panggil" cibir alice, sebenarnya alice ingin tertawa tapi niatnya ia urungkan saat jennie sekarang menatapnya tajam.

"Jangan dilihat" ujarnya datar. Tapi dalam hati sungguh jennie sangat malu, ingin rasanya ia berlari dan melompat ke dalam air terjun.

Dia berlari, meninggalkan alice dengan kebingungannya. Ck, alice sungguh tak peka terhadap gadis berpipi mandi itu.

Jennie dengan tergesa masuk tenda, untung saja di dalam tidak ada siapapun jadi jennie bisa dengan leluasa berganti celananya yang basah. Semuanya masih tertidur kecuali alice dan jennie.

"Jennie. Apa kau ada didalam?" jennie berhenti dari aktifitasnya. Kepalanya menoleh kebelakang pintu tenda, bayangan alice terlihat didalam tenda. Jennie semakin panik dan cepat cepat mengganti celananya yang sebelumnya telah ia buka beserta celana dalamnya.

"Ya!" jennie sedikit berteriak, gadis itu tak mau membangunkan orang orang yang masih tertidur lelap. Tidak ada jawaban dari alice, gadis itu lebih memilih kembali tidur dan menjelajahi alam mimpi.

Saat keluar jennie berdecak pelan. Bagaimana tidak? Kini hanya ia yang masih terjaga. alice meninggalkannya tidur dan itu menyebalkan bagi jennie, jadi ia memilih merebahkan tubuhnya dan menutup mata mengingat besok mereka akan pulang.

.....

Aaauuu!!

Aungan serigala terdengar, membangunkan ketujuh gadis yang tadinya tertidur sangat nyenyak.

"Enggh... Sudah pagi ternyata," rose menguap setelah ia mengambil posisi duduk dan mengucek matanya menyesuaikan pencahayaan.

"PAGI SEMUA!!"yeji berteriak dengan semangatnya, sampai melupakan tatapan tatapan tajam dari jisoo dan jennie.

"berisik" bukan jisoo atau jennie, tapi alice yang mengatakan itu. Ia berdiri dari tempat tidurnya dan mulai mengambil senjata kesayangannya untuk berburu. Semua berbalik menatap alice bingung, tapi jisoo yang super peka dapat mengerti apa yang akan dilakukan alice. Jisoo berjalan cepat kearah gadis hutan itu dan mencekal tangannya membuat langkah alice terhenti dan menatap jisoo bertanya 'ada apa', seolah mengerti jisoo tersenyum manis.

"Kita akan pulang sekarang, dan kau juga ikut." ucap jisoo. alice hendak melepaskan genggamannya tapi ditahan oleh tangan jennie.

"Kau harus menurutinya" jennie memberikan tatapan horor andalannya, padahal alice tak takut sama sekali. Alice menatap datar jennie, ia melihat sekeliling menemukan ketiga gadis lain sedang mengemasi barang barang kemah mereka.

Alice berpikir keras. jika ia ikut bagaimans dengan luis dan para serigala lainnya. tidak mungkin kan jika mereka ditinggalkan begitu saja di hutan ini, bagi alice para serigala itu adalah setengah jiwanya sejak zhar menghembuskan nafas terakhir.

"Aku tidak bisa, bagaimana dengan serigala ku??" khawatir alice. Ia menatap serigala serugakanya yang tengah bermain di rumput hijau. Jisoo nampak berpikir, tapi setelahnya dia tersenyum-lebih tepatnya menyeringai.

"Kau tenang saja, aku akan membawa para serigala menggunakan orang suruhanku menggunakan mobil pengangkut barang supaya tak ada yang curiga. Dan satu lagi, aku akan menyiapkan kandang khusus serigala di rumahku nantinya" tentu jisoo bisa melakukan apa saja karna dia putri sulung dari pengusaha terkenal dan terkaya di negara asalnya-korea.

"Apa kau gila?! Serigala ku juga butuh kebebasan dan kenyamanan, bukan dikurubg seperti yang kau maksud." sungguh alice tak Terima jika serigalanya di kurung apalagi mungkin kandang yang sempit- pikirnya.

"Tenang dulu. Aku akan membuat rumah dan taman yang luas untuk serigala serigalamu, aku juga menyukai salah satu serigalamu kau tau itu" sanggah jisoo. Alice mendengar itu, ia menghela napas. Baiklah, kali ini alice tak akan menolak ajakan jisoo untuk tinggal bersamanya, tapi ia juga tak yakin jika kawanan serigala itu akan suka tempat yang ramai.

"Aku akan ikut, tapi asalkan kau nenepati janjinya" ucap lisa pada akhirnya. Jisoo tersenyum penuh kemenangan, begitupun ke tiga gadis di belakangnya yang kegirangan saat mereka akan mendapatkan teman baru.

                                ****

Alice diam. Ini baru pertama kalinya ia menaiki kendaraan beroda empat yang harganya sampai miliaran won. Dan juga alice tak perlu mengkhawatirkan kawanan serigalanya karna jisoo menelepon orang kepercayaan gadis itu untuk membawa 2 mobil pengangkut barang dan 1 mobil mercedes-benz s class untuk ia naiki bersama lisa. ya mereka hanya berdua, jennie, rose, minnie, dan yeji menaiki mobil yang mereka pakai untuk pergi berkemah dan disana jennie lah yang menyetir.

Posisi mereka saat ini. Mobil mewah jisoo paling depan, di posisi kedua ada mobil yang dikendarai jennie, dan diposisi ketiga juga ke empat ada mobil pengangkut barang yang mengikuti mereka.

"Hey "panggil jisoo membuat lamunan alice buyar, ia menolehkan kepalanya kesamping kiri dimana jisok sedang mengemudi.

"Wae?"sahutalice lemas, karna ia belum makan dari pagi dan tidak dibolehkan berburu oleh gadis berambut hitam di sampingnya ini.

"Kebetulan kita belum makan, jadi aku akan mengajakmu pergi ke lestoran cepat saji, apa kau tidak keberatan?" tanya jisoo hati hati takut alice menolaknya.

"Baiklah." alice tidak ingin menuruti egonya untuk tidak menerima ajakan dari jisoo karna saat ini perutnya minta diisi oleh makanan.

Yes. Jisoo bersorak dalam hati. Jujur, dia sangat nyaman berada di dekat gadis berponi itu, seperti ada sesuatu didalam dirinya yang melekat pada gadis itu.

________
9okt/2024

Nulis tanggalnya yang sederhana aja 😃

Ok guys. Maaf baru up,soalnya minggu ini sampai minggu depan aku bakal disibukin sama tugas sekolah jadi bakal telat update part novel ini, maaf ya😌

Maap juga karna partnya sekarang dikit dikit🗿

OK, see you in the next part

Live with wolves

live with wolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang