Setelah kejadian riuh dikelas alice dan rose tadi. kini kedua gadis kim sedang duduk dikantin. setelah menemani irene, jisoo langsung saja bergegas menyusul adiknya. Tadi saat alice diberi minum oleh jennie dikantin dia mengeluh sakit di bagian paha dan kepalanya serta bibirnya jadi rose membawa alice ke UKS untuk diobati, tinggalah jennie dan jisoo yang tidak ikut. sekolah itu menyiapkan 4 ruangan UKS dan alice tidak 1 ruangan bersama si pembully.
"Apa kita suruh saja eomma mengeluarkan pembully itu?" jennie bertanya sembari mengocok minumannya. Jisoo menoleh, dia juga sepemikiran dengan jennie.
"Benar juga. Kita tunggu eomma pulang, kudengar dari rose tadi malam ini mereka pulang." ucap jisoo. mendengar ucapan jisoo, Jennie memasang wajah masam.
Sabarkanlah dirimu jennie- batinnya. tangannya ia gunakan untuk memegangi dadanya sabar.
Oh ya Tuhan! Mengapa aku harus memiliki orang tua seperti mereka- batin jennie lagi. Dia sudah pusing dan ingin tidur saja rasanya. Jennie mmemijit pelipisnya, setelah itu handphone nya bergetar menandakan ada pesan masuk, jennie melihat pesan itu sebentar lalu dia menolehkan kepalanya kepada jisoo yang saat ini sedang fokus menyantap chicken nya.
Setelah menatap jisoo lamat, jennie menoleh kesamping kirinya mencari sesuatu. Lalu rentinanya menangkap sosok yang dia cari, jennie beranjak dan berjalan menuju tempat gadis yang tadi dia cari, tangannya langsung memegang pergelangan si gadis.
"J-jennie?" gadis itu kaget tentu saja!. Siapa yang tidak kaget saat dirimu tiba tiba ditarik paksa dan diseret sampai kemeja tempat si penyeret makan.
"Diam seulgi, kau temani dulu jisoo. Aku ada urusan penting" ujar jennie buru buru. jisoo yang tadinya asik memakan chicken menghentikan kegiatannya lalu menoleh kepada jennie.
"Ada urusan apa jen. Sampai kau harus meminta seulgi menemaniku?" heran jisoo, dia melirik seulgi yang menunduk.
"Hey beruang, aku adalah kelinci jadi aku tidak akan bisa memakanmu." candanya garing, seulgi menoleh tidak percaya. Barusan jisoo bercanda, seulgi kira jisoo adalah pribadi yang dingin tapi nyatanya hanya jennie yang memiliki sifat seperti itu.
"Kau tidak perlu tau unnie ini urusan pribadiku." setelah mengatakan itu jennie pergi dari hadapan mereka berdua dengan jalan sedikit berlari. Sepertinya dia memang sedang ada urusan penting terlihat dari cara jalannya dan juga wajah paniknya saat pergi.
Jisoo mengalihkan pandangannya ke samping kanan meja, dilihatnya gadis itu hanya berdiri didekat tempat duduk sembari menatap meja panjang di hadapannya.
"Kau, duduklah." jisoo menepuk nepuk kursi disebelahnya. Seulgi menoleh, dia sebenarnya agak ragu dan juga ia tidak dekat dengan jisoo. Tapi pada akhirnya seulgi duduk disebelah jisoo mengabaikan temannya wendy yang saat ini tengah bengong menatap seulgi dan jisoo yang duduk di meja depan.
"Ajak temanmu kesini. Kasihan dia sendirian dan hanya ditemani wajah bloonnya." ucap jisoo menahan kekehan nya saat dia menoleh kebelakang. Seulgi terkejut dalam lamunannya, dia lantas bangkit dari kursi dan menarik wendy, setelah itu menyuruhnya duduk.
"A-apa..." wendy menutup mulutnya tidak percaya. Dia duduk di meja pribadi milik ketiga kim, Sungguh wendy tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi.
"Jangan terus memasang wajah bloon." ucap seulgi sedikit berbisik disebelah wendy. Wendy mengerjapkan matanya, lantas mengangguk. Jisoo? Dia melanjutkan makan chicken nya.
.........
Jennie kini tengah berada di club bersama teman temannya yang terdiri dari taehyung, joy, dan terakhir Lee taeyong sahabat kecil jennie. Ya, urusan penting yang jennie maksud adalah pergi ke klub malam. Sebenarnya tadi jennie mendapat kiriman pesan dari taeyong supaya dia cepat ke club tempat mereka berkumpul untuk mengadakan kemenangan taehyung, dia menang dalam pertandingan balap mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
live with wolves
Loup-garoupernahkah kalian berfikir bahwa serigala itu sangat buas terhadap manusia? tentunya yang kalian pikirkan itu salah. alice, manusia yang hidup bersama kawanan serigala sedari kecil ia dibuang ke hutan oleh ayah kandungnya saat umurnya masih menginjak...