9. mansion

133 14 0
                                    

Kedua gadis kim dan alice sampai dengan selamat di mansion milik Raewon dan park Yoona.

"Jennie unnie belum pulang?" rose bertanya, ditatap nya jisoo penuh tanya. Jisoo menggeleng, dia berfikiran jika jennie masih menyelesaikan urusannya. jisoo juga setelah pulang sekolah akan berangkat ke kantornya untuk bekerja.

"Mungkin dia masih sibuk." jawab jisoo, dia pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Tinggalah alice dan rose berdua diruang tengah.

"Alice ayo kita ke kamar." ajak rose, dia menggandeng tanggan alice semangat, tapi bukannya mengantar ke kamar alice, rose malah membawa si gadis berponi ke kamarnya sendiri. Yah mengingat jisoo sebentar lagi akan berangkat ke kantornya dan jennie belum pulang jadi rose berinisiatif meminta alice menemaninya.

Sampai dikamar rose alice hanya berdiam diri di kasur rose. Wajahnya nampak murung, dan rose melihatnya.

"Mengapa wajahmu murung hm?." rose mendekat lalu duduk di sebelah alice, alice mendongak masih dengan wajah sedihnya.

"Aku merindukan keluarga serigalaku" lirih alice. Rose mengerti sekarang, tapi ia tidak bisa membawa alice bertemu serigalanya, jennie melarangnya alasannya memberi alice kejutan besar.

"Mereka baik baik saja." ucap rose menenangkan alice.

"Tapi aku merindukan mereka." mata alice sudah berkaca kaca. Rose melihatnya, dia hanya mengusap punggung alice pelan.

"Malam nanti eomma dan appa pulang, kau harus mempersiapkan dirimu ne." alice menatap wajah cantik rose dengan sayu. Sebenarnya dia takut untuk bertemu kedua orang tua ketiga gadis kim itu, takut mereka menolak alice dan mengusirnya. Salahkan jisoo yang memaksa alice untuk tinggal di seol dan meninggalkan hutan dimana tempat tinggalnya bersama para serigala berada.

"Aku takut mereka tidak menerimaku unnie..." ujar alice. Rose mengehela napas, dia sudah menduga alice akan mengatakan kalimat itu.

"Mereka orang baik lisa-ya, jadi jangan khawatir." balas rose. Tapi setelahnya mengerutkan alis saat melihat alice mengerucutkan bibirnya.

"Namaku alice, rose unnie." tekan alice, dia merasa jika nama panggilan itu kurang cocok untuknya.

"Kenapa? Terserah unnie. Lagipula nama itu sangat cocok untukmu." goda rose, terlihat semburat merah keluar dari pipi alice, dia malu tentu saja.

.......

"Tae, aku pulang dulu." ucap jennie. Taehyung mengangguk membiarkan, toh acara kemenangan taehyung sudah selesai.

Saat ini jennie berada di dalam mobilnya, dia harus mengganti baju lagi, bau alkohol di bajunya sangat menyengat dan mana mungkin ia pulang dalam keadaan baju berbau alkohol bisa gawat jika jisoo dan rose tau. Untung saja saat perjalanan ke klub, jennie sempat mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian casual, jadi tidak akan membuat buruk nama sekolah ibunya.

Dia menepikan mobilnya didekat lestoran cepat saji. Jennie ingin berganti pakaian disana, jennie tidak mabuk setiap kali meminum dua botol soju jadi ia tidak perlu panik saat pulang ke rumah.

Jennie masuk kedalam lestoran yang terlihat sangat mewah itu. Banyak pasang mata menatapnya kagum selebihnya para pria yang sudah beristri, tapi dia hiraukan dan terus berjalan menuju toilet sembari menenteng 1 paper bag berisi pakaian pakaian casual nya, seragam sekolahnya ia simpan di bagasi.

Setelah sampai di toilet, tak perlu menunggu waktu lama jennie langsung mengganti pakaiannya dengan hoodie hitam kebesaran dan rok hitam selutut.

Dirasa dirinya sudah rapih, jennie membuang pakaian berbau alkohol itu ke tong sampah dekat closet yang ia gunakan. Lalu pergi begitu saja  dari toilet wanita.

live with wolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang