10. Not afraid anymore

121 15 2
                                    

Setelah mendengar fakta bahwa alice sedari kecil tinggal di hutan, Raewon jadi tidak tega. Dia mengangkat alice menjadi anaknya bukan hanya kasihan saja tapi setelah mendengar cerita dari jennie dia jadi mengingat masalalunya yang kelam, rasa bersalah kembali menghantuinya.

Raewon juga sempat terkejut saat mansion nya akan menjadi rumah bagi para serigala, ya walau jisoo membuat rumahnya di halaman belakang tapi tetap saja itu menakutkan bagi Raewon dan yoona.
Raewon sempat meminta jisoo untuk membuatnya di rumah putri sulungnya, tapi jisoo menolak dengan alasan rumahnya terlalu kecil, padahal Raewon melihat rumah putri sulungnya yang jauh dari kata sederhana. Ya jisoo memiliki rumahnya sendiri semenjak ia menjadi CEO berumur 19 tahun, terbilang masih cukup muda untuk menjadi seorang CEO tapi jisoo tak apa asalkan dia mandiri dan tidak memakai uang orang tuanya.
Kadang dia memakai rumahnya jika sedang stres dan frustasi dengan masalah kantor.

"Lisa nak. Kau mau makan apa malam ini?" yoona bertanya, dia sudah memakai celemek pink kesayangannya sembari menatap alice yang sedang duduk di meja makan bersama ketiga putrinya yang lain.

"Aku ingin daging." sahut alice sedikit gugup. Dia tidak terbiasa dengan keluarga manusia jadi wajar saja jika dirinya merasa sedikit tidak nyaman.

"Baiklah.." yoona mengambil daging dari dalam lemari pendingin, lalu dia memasaknya dengan gerakan cepat. Maid yang bekerja di mansion kim sudah pulang jadi yoona memasaknya sendiri.

Dimeja makan. Jennie hanya menggeleng melihat kelincahan memasak ibunya. Tapi setelah matanya melirik tangan alice, dia jadi terkejut dan kini mengangkat tangan kanan alice.

"Lili astaga. Kau terluka." pekikan jennie dapat di dengar Raewon bahkan yoona pun menghentikan kegiatan memasaknya, dia langsung berlari menuju meja makan. Rose dan jisoo juga sama, mereka panik saat sadar ternyata tangan alice terluka, bahkan lukanya sangat lebar dan tidak tertutup.

"Apa ini bekas cakaran??" tanya jennie panik melihat tiga luka memanjang ditangan alice. Alice menggeleng, dilepaskan pelan tangan jennie yang berada di pergelangan nya.

"Serigala mu mencakarmu?" tanya rose, alice lagi lagi menggeleng. Tentu dia tidak Terima serigala nya disalahkan.

"Zhar mencakarku sebelum dia meninggal." lirih alice sembari menunduk. Perkataannya itu sontak membuat semuanya terdiam, bahkan Raewon yang tadi tampak khawatir menjadi berfikir keras, apakah zhar yang dimaksud alice adalah serigala.

"Lisa dengarkan appa nak. Kau yakin akan memelihara serigala mu disini?" Raewon membuka suara. Alice mengangguk yakin.

"Zhar mencakarku bukan tanpa alasan, dia menyalurkan seluruh energinya kepadaku dengan cara mencakar tanganku.." jelas alice. Raewon mengangguk saja walau tidak mengerti penjelasan alice.

"Apakah tidak sakit?" yoona memegang pergelangan tangan alice yang tadi dipegang jennie.

"Ani. hanya saat pertama kali rasanya sungguh perih," alice meringis kala membayangkan saat zhar mencakar nya.

"Baiklah kalau begitu, eomma akan kembali memasak." yoona kembali lagi kedapur melanjutkan masaknya yang sempat tertunda, untung dia mematikan kompornya saat menghampiri alice. Dan entah mengapa sekarang ia ingin menjadi lebih dekat dengan gadis berponi itu, padahal mereka hanya beberapa jam bertemu dan sekarang yoona sudah nyaman berada di dekat alice.

"Cah sudah selesai." yoona membagikan kelima piring berisi daging sapi beserta sayurannya.

"Mari kita makan." seru Raewon. Diangguki ketiga putrinya, ah ralat keempat putrinya. Bersama yoona yang duduk disebelah suaminya.

Meja makan itu dipenuhi dengan canda tawa keluarga itu, uh benar benar bahagia.

                             *****

Sinar pagi menyinari keempat gadis yang sedang tertidur pulas disatu kasur.

Jennie terusik dari tidurnya saat merasakan badannya seperti tertindih. saat ia membuka mata jennie bisa melihat jisoo menindihi perutnya dengan kaki sementara kepala rose tidur di area privat nya, alice? Dia memeluk jisoo dari belakang.

"BANGUN!!!" suara melengking jennie membangunkan mereka bertiga yang kaget setengah mati.

"Ayam ayam" ucap jisoo tiba tiba, langsung mengambil posisi duduk.

"Ada apa unnie?." tanya alice matanya masih setengah tertutup, rose pun sama.

"Kalian mandilah." jennie beranjak turun dari kasur tanpa menjawab pertanyaan mereka.

Alhasil mereka bertiga hanya mengangguk dan perlahan turun dari kasur besar itu, diantara mereka rose lah yang paling malas beranjak turun sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi? Jennie sudah menyuruhnya dan dia tidak bisa melawan kakaknya yang satu itu.

Setelah melihat semuanya pergi kekamar masing masing, jennie berjalan menuju kamar mandinya. Sebenarnya mereka berempat tidur dikamar jennie, jadi jennie tidak perlu repot repot keluar kamar.

.......

Semuanya sudah berkumpul di meja makan. Raewon sudah rapih dengan kemeja kantornya, begitupula putri putrinya, mereka memakai seragam sekolah.

"Lisa-ya.. Jisoo yang mendaftarkan mu sekolah?" Raewon bertanya diangguki alice. Raewon tersenyum melihat anak angkatnya gugup.

"Bahkan saat bersekolah dia tidak terlihat kesusahan mengerjakan tugas appa. Bahkan menulisnya pun lancar." sahut rose kegirangan. Alice hanya tersenyum kikuk.

"Tidak, aku hanya mencoba belajar tentang kehidupan manusia saat berada di hutan. " balas alice. Lagi lagi saat mendengar ucapan itu Raewon jadi teringat masalalunya.

"Wah anak eomma pintar sekali seperti appanya." yoona merangkul suaminya. Raewon tersenyum lalu balas memeluk pinggang ramping sangat istri.

Aku harus menemukannya- batin Raewon.

"Yasudah appa berangkat dulu." Raewon bangkit dan berjalan menghampiri putri putrinya, dia mencium satu persatu anaknya, termasuk alice.

"Dah appa!." rose melambaikan tangan saat ayah mereka berada di pintu utama, Raewon balas melambaikan tangan lalu setelahnya tubuh tegap itu hilang dari pandangan yoona serta anak anaknya.

"Cah sekarang giliran kalian yang berangkat." ucap yoona. Dituruti jisoo dan adiknya yang lain. Mereka bergilir mencium yoona, tapi setelah giliran alice, yoona mengkerutkan alisnya.

"lisa sayang, ayo cium pipi eomma." ucap yoona memegang pipi sebelah kanannya, alice tampak ragu tapi melihat wajah memelas ibu angkatnya alice jadi menurut, dia mencium pipi yoona pelan setelah itu berlari begitu saja menuju kakak kakaknya.

Yoona menggeleng dan tersenyum saat melihat kelakuan anak angkatnya. Dia bersyukur jisoo membawa gadis sebaik dan sepolos alice, tidak salah pilihan jisoo, yoona akan memberikan putri sulungnya itu hadiah nanti.

_________
Sab, 25nov 2023

Guys aku bikin cerita baru lagi. Dan ini masih berkaitan dengan fantasi ya🤗

 Dan ini masih berkaitan dengan fantasi ya🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akan hadir Nanti malam 👆🏻


Live with wolves

live with wolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang