5.alice

181 19 2
                                    

Jennie dan rose menatap alice heran, terkecuali jisoo dia hanya tersenyum melihat tingkah si gadis hutan yang menurutnya aneh. Bagaimana tidak? Dia makan memakai tangan bahkan sendok dan pisau yang sudah disediakan tidak dipakai. jennie menatap jijik alice, dia juga salah satu orang yang takut kuman dan kotoran.

"Unnie." panggil jennie pelan. Jisoo sedikit menoleh saat namanya terpanggil, meja makan itu hening karna tak ada yang memulai pembicaraan, lichaeng sedang dalam mode silent.

"Apa?" sahut jisoo pelan, takut mengganggu acara makan kedua gadis di hadapannya ini.

"Tidak jadi" jennie menggeleng pelan, sebenarnya ia lupa ingin menanyakan apa kepada jisoo. Jisoo menatap jennie malas lalu kembali melanjutkan acara makannya.

"Pelan pelan alice." setelah selesai dengan makanannya rose bersuara saat melihat makan alice yang tidak benar.

"Wae?" rose menatap bingung kedua kakak tertuanya sedang menatap dirinya. Mereka serempak menggeleng terkecuali alice, dia tak mendengarkan intruksi rose dan malah kembali makan.

"Ani. Kami hanya aneh saja denganmu," jawab jisoo. Mendengar penuturan jisoo rose memutar matanya dia beranjak dari meja makan lalu menatap satu persatu ketiga orang disana.

"Appa akan kesini besok, jadi kita harus merayakannya. dan aku mau keluar sebentar mina mengajaku bermain game" ujar rose lalu setelah itu melangkah pergi meninggalkan ruang makan.

"Yak. Tega sekali dia meninggalkanku, aku juga ingin bermain game dengan mina." gerutu jisoo, jennie hanya terkekeh melihat sindrom game jisoo kumat lagi setelah mendengar kata game.

"Yasudah kau susul saja rose, mumpung dia belum jauh." ucap jennie, jisoo menatap ragu alice dan jennie, dia ragu jika jennie tidak bisa menjaga si gadis hutan.

"Kau yakin?" tanya jisoo memastikan. Jennie mengangguk untung dia peka dan mengerti apa yang jisoo khawatirkan.

"Aku tidak akan berbuat macam macam padanya janji." jennie menunjukan jari kelingkingnya. Jisoo mengangguk lalu dia pergi meninggalkan mansion bersama rose.

......

"Apa ini?" alice berujar bingung, sebenarnya dia ingin menuju kamar yang di tunjuk jennie tapi malah menemukan benda yang menurutnya aneh.

"Oh alice mengapa kau masih disini?."  jennie yang juga ingin pergi ke kamarnya mengurungkan niat saat melihat alice menatap aneh koleksi kamera milik ayah mereka.

"Apa ini?" tidak menjawab pertanyaan jennie, alice menunjuk kamera itu dengan jari lentiknya. Mata kucing itu melihat kepada kamera kamera mahal yang terpampang di netra kedua gadis itu.

"Ini namanya kamera, kau mau mencobanya?" alice mengangguk semangat saat jennie mengucapkan itu.

"Baiklah, ini.." jennie menyerahkan salah satu kamera yang ada pada dinding hias khusus untuk kamera.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
live with wolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang