• Chapter 7 •

34 16 4
                                    

hay hay how're u today?!
fine fine aja kan? okayy.. vote komen nya dong eueuee,, pii reading all🖤


Sore ini Alicia sedang berada di taman dekat rumahnya, ia sedang memandang langit yang perlahan-lahan berganti warna, merubah indahnya langit oranye favoritnya menjadi langit gelap namun berhias bintang-bintang yang saat kecil sangat ingin ia gapai.

Sesekali ia bersenandung kecil mengikuti alunan lagu Now I Know milik Kaleb J yang sedang diputarnya di Spotify. Bukan, bukannya ia sedang galau, hanya saja ia merasa lagu tersebut sangat lembut menyapa telinganya.

Alicia pun memejamkan mata sambil mengarahkan wajahnya kearah langit, namun kegiatan yang paling menenangkan itu terganggu oleh seseorang yang tiba-tiba menepuk bahunya dan tanpa aba-aba langsung duduk disampingnya dengan membawa dua buah ice cream. Seseorang itu adalah Arian yang kebetulan berada disekitar area tersebut.

"halo dek, sendirian aja mau aa' temenin ga?" ucap Arian sambil memberikan ice cream kepada Alicia.

Alicia memasang wajah datarnya dan enggan menerima ice cream pemberian Arian. Arian yang melihat ekspresi itu pun berkata. "Buru ini ambil, ntar meleleh tangan gue yang lengket".

"makasih" ucap Alicia ketus namun tetap menerima pemberian tersebut.

Arian tersenyum. "Sama-sama"

Mereka menikmati keindahan sore dan ice cream itu dalam diam, sampai akhirnya Arian lah yang membuka obrolan.

"ngapain disini sendirian, ga takut diculik wewe gombel?"

"wewe gombel ga akan nyulik aku, yang ada ntar dia insecure sama aku" jawab Alicia percaya diri yang membuat Arian tertawa terbahak-bahak.

"hahaa ada ada aja lo, emg boleh se percaya diri ini?!" ucap Arian masih dengan sisa tawanya.

Alicia mengangguk seperti anak kecil. "Boleh dong, Cia yang sekarang udah mulai percaya diri dan harus percaya diri".

"emang lo yang dulu gimana?" tanya Arian penasaran.

"aku yang dulu—"

"ah nggak nggak" gumam Alicia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, seolah tersadar ia mulai keceplosan tentang dirinya sendiri.

"kenapa Cia?!" tanya Arian.

"gak, gak kenapa-napa" ucap Alicia lalu bangkit dan hendak pergi meninggalkan Arian. Namun sebelum ia benar-benar pergi, ia berbalik badan kearah Arian lalu berucap.

"makasih buat ice cream nya" ucap Alicia lembut dengan senyum manis terukir di bibirnya. Arian pun mendadak terdiam, ia pangling melihat senyum cewek itu yang tidak pernah sama sekali ia lihat. Yang selama ini ia lihat hanyalah wajah datarnya Alicia, tetapi kali ini?

"senyum lo indah banget, gimana gue ga suka sama lo Cia? tapi gue ga bisa, selain karna Satria ada satu hal lain yang bikin gue ga boleh punya rasa suka sama lo" ucap Arian lirih.

•••

Satria masih teringat kejadian di perpustakaan beberapa hari yang lalu, lebih tepatnya ia masih mengingat wajah dan mata Alicia yang ia lihat secara dekat.

Luka dari Semesta [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang