• Chapter 10 •

25 10 14
                                    

ga kerasa bgt udh part 10 wuakakakkk alay...
seperti biazzah vote, komen dan share yeu!!
bintang kalyan sangat' membantu menaikkan mood ku🙂
okay,, pii reading all🖤


Saat ini Satria dkk sedang duduk santai sambil menikmati baso aci paling nikmat milik mbak Rara—pemilik stand baso aci di kantin sekolah mereka. Padahal sudah berbaikan setelah kemarin Satria sempat beradu mekanik dengan Arian, namun sampai saat ini Satria masih menunjukkan wajah murung nan asam di wajah tampannya. Mungkin bagi sekelebat fans nya di sekolah tersebut akan menganggap bahwa wajah murung milik Satria adalah hal yang paling menggemaskan, tetapi sangat memuakkan bagi Regan, Arian dan Naufal.

"muka lo kenapa dah murung begitu hah?! siapa lagi yang bikin salah? kalo sama gue kan kemarin kita udah baikan." Ucap Arian.

Satria mengerucutkan bibirnya sambil menatap sinis kearah Arian, tak berdosa sekali mulutmu itu Agus. Batin Satria.

"dih imut lo manyun-manyun gitu?" Tanya Naufal dengan memasang wajah julidnya.

"emg imut, ga usah sirik!" sergah Satria.

Regan hanya menyimak percakapan teman-temannya tanpa ada niatan nimbrung, urusan perutnya jauh lebih penting daripada mengurusi ketiga makhluk yang pas pembagian akhlak di akhirat, mereka antrian paling belakang.

"masa weh, ada cowok yang bilang ke gue katanya dia ga suka sama salah satu cewek dikelas kita, tapi taunya dibelakang akrabnya melebihi bucinnya Arhan ke Azizah." ucap Satria mulai mengeluarkan unek-uneknya.

Arian yang merasa hanya tersenyum kecil, ia pun berniat untuk mengerjai Satria yang sepertinya sedang 'jealous'.

"wah masa iya bray? ner bener tuh cowo, ck ck ck." ujar Arian sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Regan yang mulai tertarik dengan pembahasan tersebut pun ikut nimbrung. "emg siapa orgnya?."

"ceweknya siapa?" sambung Naufal cengo, tanpa sadar bahwa ketiga sahabatnya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"ada lah manusia pokoknya." jawab Satria setelah selesai meneguk es tehnya.

"ya iya lah manusia, ya kali malaikat maut. Tapi kenapa lo tiba-tiba bahas ini? jangan bilang lo suka sama tuh cewek?" goda Arian dengan menaik turunkan alisnya.

"ya iya lah, asal lo tau aja orang gue suka dia dari kec–"

"ng-ngga m-ma-maksud gue kan ya aneh aja gtu, bilangnya ga suka tapi dibelakang akrab bgt" jawab Satria kikuk sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal. Bisa-bisanya gue keceplosan bjir, ini mulut jahanam juga lama-lama ye.

"ga usah kikuk gtu kali Sat, kan keliatan bgt sukanya hahaa" balas Regan.

"kalau ga suka juga ngapain lo bahas, ya ga?" tanya Naufal yang dibalas anggukan Regan dan Arian.

Sudah, sudah muak sekali Satria menjadi bahan pojokan oleh sahabatnya. Beginilah nasib punya mulut suka keceplosan, salah sedikit saja jadi bahan ledekan.

"CIAA!" Teriak Arian kearah pintu masuk kantin. Bohong.

Sontak dengan cepat Satria memutar badannya kearah seseorang yang diteriaki Arian tadi, namun nihil. Tak ada seorangpun disana. Bangsat kena lagi gue amjinc.

Luka dari Semesta [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang