Pada masa awal perkuliahan ini, aku mencoba jadi seseorang yang mudah bergaul, peduli sesama, lebih terbuka, mencoba selalu berpikir positif, bahkan aku menjadi sosok yang lebih ceria dari yang sebelumnya kutahu. Kurasa ini bukan awal yang buruk. Aku terus berusaha mempertahankan hal tersebut, hari demi hari.
Hingga akhirnya, aku mendapat apa yang kumau, seorang teman. Bukan teman yang sangat dekat, setidaknya untuk hal tugas atau diskusi, aku memiliki satu. Waktu terus berjalan, menurutku sifatku diterima baik oleh mereka, semakin hari semakin bertambah temanku. Sampai pada masa ada seseorang dalam ruang grup obrolan menanyakan tentang ketersediaan untuk bermain game online. Aku berkomentar, bahwa aku adalah pemain game yang sama.
Aku diundang, tidakku sangka, dalam satu tim yang berisi 4 orang tersebut, hanya aku wanita sendiri. Jujur aku takut, takut cara bermainku buruk, dan kemudian mereka akan meninggalkanku, atau mungkin mereka akan meneriakiku dengan perkataan yang kasar.
Tetapi aku salah, seburuk apa pun hasil akhir aku di permainan tersebut, mereka tetap mengajakku bermain lagi dikemudian hari. Ini tidak cukup buruk kurasa. Aku mulai mengenal mereka lebih dalam. Di antara 3 pria itu, ada yang lebih dekat denganku. Aku memanggilnya "kakak".
Kakak cukup banyak memberiku nasihat, kadang obrolan kita hanya sekedar canda belaka, atau yang berhubungan dengan pelajaran. Tidak jarang ada kalimat dari kakak yang seolah menggodaku. Tidak jarang juga dia memanggilku ''sayang", dan sebutan sejenisnya. Atau kalimat dari kakak yang seolah mengajakku untuk serius.
Apa aku menyukai perbuatannya? Iya, tentu. Apa aku menyukai orangnya? Tentu saja tidak. Setelah kisahku yang terakhir dengan dia. Aku memutuskan menutup hati. Walau sejujurnya aku tidak yakin apakah benar-benar tertutup. Aku juga takut, takut benaran jatuh hati lagi, aku takut untuk berekspetasi lagi.
Dan, aku putuskan menjaga jarak dengan kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
On My Mind
RandomSebuah kisah yang terukir oleh suasana indah dan sedih yang kau cipta. Tidak bisa kuungkap dengan lisan, maka kususun dalam tulisan. Ini adalah catatan kecil terhadap rasa yang kusimpan. Mungkin aku tidak berakhir di kamu, tapi aku mendapatkan sebua...