Mata Hinata terbuka dengan perlahan. Ia segera melihat ke arah jam yang masih menunjukan pukul 11 malam. Sedikit menggeliat, ia segera pergi ke luar kamar dan mendapati Naruto yang masih melihat ke arah foto-foto yang Hinata tidak tau siapa itu.
“Kau terlihat seksi ketika sedang serius.”
Naruto hanya meliriknya sebentar dan kembali lagi pada aktivitasnya. Hinata yang merasa penasaran berjalan mendekat dan melihat ke arah beberapa foto yang terpajang. Di antara foto-foto tersebut, terdapat berbagai macam panah yang sudah diberikan keterangan dibawahnya. Sementara itu, di bagian paling atas, terdapat tulisan yang mencuri perhatian Hinata.
“Red Eyes..”
Naruto segera menutup papan tulis dengan sebuah kain. Ia kemudian menatap Hinata dan berucap, “ini rahasia kepolisian. Kau tidak perlu tau.”
“Jadi, kau menangani Red Eyes?”
Ini cukup menarik perhatian Naruto. Ia tidak menduga jika wanita seperti Hinata mengetahui komplotan penjahat-
Tapi, tunggu dulu.
Hinata adalah seorang LC. Bisa saja wanita itu mengetahui dunia narkotika.
“Kenapa? Kau bagian dari mereka?” tanya Naruto.
Hinata terkekeh. Dengan mengibaskan rambutnya, ia pun berkata, “segera, agar kita bisa bermain roleplay. Kau polisinya, aku penjahatnya. Tidakkah itu terlihat panas?”
Naruto mendengus. Jawaban konyol kembali ia dapatkan.
“Jadi, waktu itu, ketika aku hampir merecoki misimu, kau sedang mengejar Red Eyes?”
“Untuk apa kau ingin tau?”
Pikiran Hinata seakan-akan kembali pada peristiwa yang ia alami beberapa hari yang lalu.
Flashback
“Jadi, kau Hyuuga Hinata?”
Hinata bungkam melihat orang di hadapannya kini. Ia tidaklah bodoh untuk tau jika orang tersebut memiliki pangkat yang tinggi di kemiliteran.
“Ya, Jenderal. Dia adalah orang yang tadi aku ceritakan.”
Hinata segera melirik ke arah Kakashi yang sedang berdiri di belakang orang yang tadi berbicara padanya.
Kemarin malam, ia mendapatkan pesan langsung dari Komandan Kakashi untuk datang ke kantor polisi. Belum juga saling memperkenalkan diri, sang Jenderal sudah bertanya terkait identitasnya.
“Ou… baiklah. Perkenalkan, nona cantik. Aku Jiraiya.”
Ingin rasanya mendengus melihat kakek-kakek genit ini. “Salam kenal, Jenderal. Ada apa memanggil saya kemari?”
“Kau sangat tidak sabaran rupanya,” ucap Jiraiya mengangguk-ngangguk. “Ingin bekerja untuk negara?”
Tanpa berpikir sama sekali, Hinata langsung menjawab, “tidak.”
“Eh.. terlalu cepat, nona. Gajinya ratusan juta. Kau tidak mau?”
“Aku bisa mendapatkan nominal itu dalam beberapa bulan.”
“Baiklah. Kau mau berapa?”
“Apa pekerjaannya?”
“Tetap menjadi seorang LC. Tapi, pelanggannya adalah Madara, pemimpin kelompok gembong narkoba, Red Eyes.”
“Tidak mau.”
Kakashi hanya menggeleng-gelengkan kepala. Ia sudah menduga hal ini. Strategi terakhir Jiraiya memang sangat gila. Meskipun mereka masih memiliki banyak waktu, tapi sang Jenderal bersikeras untuk dicarikan wanita yang pas untuk misi ini. Dikarenakan tidak bisa memikirkan orang lain selain LC yang selalu merayu Naruto, maka terpilihlah Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ladies Companion [NARUHINA]
FanfictionFREE STORY🔥 Menjadi ladies companion adalah pekerjaan seorang Hyuuga Hinata. Jika kalian bertanya apakah ia menikmatinya, tentu saja jawabannya adalah ya. Bayangkan saja mendapatkan koleksi jam, tas, dan pakaian branded secara gratis hanya dengan m...