DIBIKIN ENAK KEPONAKAN

8.8K 73 2
                                    

Seorang pria yang sudah berkepala 3 tengah asik bermain dengan penis plastik kesayangannya, hari sudah hampir tengah malam namun pria itu masih belum puas memainkan dildo dilubangnya.

"Ahhh... Ohhh... Emmhhh... Kurangnhh dalemhhh..."

Pria itu terus mengerang sambil mengeluar masukan dildo dilubangnya. Merasa frustasi karena dildo itu belum cukup memenuhi lubangnya.

Pria itu pun mengeluarkan dildo tersebut lalu ia meraih vibrator berbentuk telur dan memasukannya kedalam lubang miliknya ia menyetel getaran vibrator itu ke getaran max setelah itu ia memasukan kembali dildo tadi kedalam lubangnya.

"Ahhh...inihh baruhh pashhh... Eumhhh... Boolkuhh terasa penuhhh...."

Pria itu bangun dari tidurnya dan merubah posisinya menjadi menungging, tangannya terjulur kebelakang untuk mengeluar masukan dildo dilubangnya.

"Ahhhh....ahhh.... Enakhhh... Ohhh..."

Mata pria itu menjuling keatas hingga menyisakan warna putihnya. Ia begitu menikmati getaran dan tusukan dilubangnya.

Pria itu terus mengeluarkan dildo miliknya dengan cepat hingga suara becek bercampur desahan pria itu memenuhi ruangan.

"Ahhhh... mmphhh... Fuckk... Ahhh... Mauhhh.. cumhhh.... Ahhhh... Tusukhhh lebihhj... dalamhh...lagihhh.. ahhh..."

Gerakan tangan itu semakin tak beraturan saat dia akan mencapai puncaknya.

"AKHH... MMMHH... KELUARHHH... AHHHH...."

Pria itu mengelinjang diatas kasur akibat ejakulasinya yang ke 4. Tubuhnya terus mengejang karena penisnya belum selesai mengeluarkan cairannya dan juga getaran vibrator dilubangnya belum berhenti.

Beberapa menit kemudia Akhirnya penisnya berhenti mengeluarkan cairan dan ia pun mengecilkan getaran vibrator dilubangnya.

Pria itu mengeluarkan dildonya tapi membiarkan vibrator tetap dilubangnya karena ia terbiasa menyumpal lubangnya menggunakan vibrator dengan getaran rendah.

"Hah.. hah.. semoga besok aku bisa merasakan di tusuk oleh penis"

Itu adalah keinginan yang selalu ia ucapkan sebelum tidur. Pria itu sebenarnya sangat ingin ditusuk oleh penis asli, namun sampai saat ini ia belum berani melakukannya dengan pria asing.

Meski dia binal tapi dia adalah orang yang pemilih, karena ia tidak ingin ditusuk oleh sembarang pria.

.
.
.

Mata yang masih tertutup itu terpaksa terbuka saat mendengar gedoran pintu yang sangat kencang dan cukup menganggu tidurnya.

Lekaki itu hampir berteriak murka karena tidurnya terganggu, ini adalah hari minggu dan ia ingin istirahat sepanjang hari.

Karena gedoran pintu itu semakin brutal pria itu pun memilih untuk bangkit dari ranjangnya dan berniat untuk membuka pintu.

Hampir lupa jika ia masih telanjang pria itu pun meraih baju yang terletak dilantai lalu memakainya dengan cepat.

Setelah itu ia berjalan keluar dan membuka pintu.

"Lama banget sih!!, Kamu tuli apa gimana!! Masa gak denger ada suara pintu diketuk"

"Apasih mbak ini tuh masih pagi, udah rusuh aja dirumah orang"

"Masih pagi gundulmu! gak liat kamu ini udah jam 11 hah!"

Pria itu sontak menutup kedua telinganya saat mendengar suara cempreng kakaknya.

"Sttt jangan teriak teriak dong mbak, malu tau didenger tetangga"

"Lagian kamu bikin emosi aja!"

"Cukup cukup, sekarang apa tujuan mbak ngerusuh dirumahku?"

"Ah iya hampir lupa mbak, gini Nar mbak mau titipin Beno ke kamu. Mbak mau pergi keluar kota 1 minggu sama suami mbak, karena mbak gak tega Beno sendirian dirumah jadi mbak niatnya mau titipin dia disini"

Danar menatap keponakannya yang juga menatapnya dengan datar.

"Beno kan udah besar mbak masa dititipin ke aku"

"Yang bilang Beno kecil siapa!, Mbak titipin dia ke kamu itu ada alasannya. kalo ditinggal sendiri dirumah nanti anak nakal ini bawa temen ceweknya kerumah terus buat yang enggak enggak. Dan Mbak belum siap punya cucu"

"Apaan sih mah!"

"Halah kamu diem aja, mama tau pikiranmu!"

"Hmm. Terserah mbak deh nolak pun percuma"

"Good kamu emang adek kesayanganku, tenang aja nanti aku bawain oleh oleh yang banyak"

Perempuan itu mendorong putranya masuk kedalam rumah Danar.

"Nih tolong jaga anakku, mama pergi dulu ya"

"Jangan nakal nurut sama om mu, mas titip Beno ya nar"

"Siap mas"

Pasangan suami istri itu pun pergi meninggalkan kediaman Danar. Danar memandang keponakannya yang terlihat malas.

"Kamu udah sarapan belum?"

"Udah"

Remaja berusia 18 tahun itu menjawab dengan ogah ogahan.

"Yaudah sana masuk kamar, om mau mandi"

Danar meninggalkan ponakannya yang memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

CERITA LENGKAP ADA DI KARYAKARSA

R20+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang