"Aaahhh....ahhhh...ahhhh.."
TOK TOK~
TOK TOK~
TOK TOK~
Danar menghentikan genjotannya pada dildo saat mendengar suara bel, ingin mengabaikan tapi ketokan itu semakin kencang dan menganggu.
Mau tak mau Danar mencopot dildonya dari meja dan membiarkan dildo itu tetap menancap di lubanganya, setelah itu ia buru buru mengenakan pakaian dan beranjak membuka pintu untuk melihat siapa yang bertamu malam malam seperti ini.
CEKLEK
"LHO! Mas bim ngapain malem malem kesini?"
Ternyata yang menganggu waktu bermain Danar adalah Bima kakak iparnya.
"Ini tadi gue habis ada pertemuan sama klien didekat sini jadi sekalian mampir kerumah lo"
"Oh Masuk mas biar gue bikinin kopi dulu"
Bima mengikuti Danar masuk kedalam rumah keningnya menyerit saat melihat ada tonjolan dipantat Danar dan juga cara berjalan Danar yang aneh.
Bima tak ambil pusing ia pun langsung pergi keruang tamu dan mendudukan diri disofa. Bima mengangkat pantatnya saat merasa sesuatu menganjal dan mengambil benda tersebut.
"Remot?"
Dia bukan orang polos jadi ia mengetahui benda apa yang sedang dipegangnya.
"Nih mas kopinya"
Buru buru Bima menyembunyikan benda itu saat Danar meletakan kopi dimeja.
Danar mendudukan diri disofa yang berhadapan dengan Bima, tubuhnya sedikit bergetar saat dildo dilubangnya terasa menusuk kedalam.
"Nghh..."
"Kenapa nar?"
"Eh! Gak mas"
Cukup lama Bima menetap tapi dia sama sekali tidak ada niatan untuk beranjak pulang padahal Danar sudah tak kuat menahan orgasme dipenisnya.
Bima sedari tadi memperhatikan gerak gerik Danar yang terlihat gelisah seperti sedang menahan sesuatu. Bima sekarang paham kenapa ada remot itu disofa.
CERITA LENGKAP ADA DIKARYAKARSA