Keesokan harinya Anton sudah siap berangkat mencari obat untuk putranya, sedari kemarin istrinya tak henti menyakinkan Anton agar mengurungkan niatnya, namun Anton tetap bersikeras pergi karena tak ada cara lain untuk menyembuhkan putra mereka.
"Yah kamu yakin mau pergi?"
"Iya bun ayah yakin, ayah harus pergi biar Rangga cepet sembuh supaya dia bisa main kayak temen temennya"
"Tapi yah tempat itu berbahaya, gimana kalo kamu gak bisa pulang"
Anton menatap istrinya yang tengah menghawatirkannya, jujur ia sendiri juga tak yakin bisa kembali dengan selamat namun demi kesehatan putranya Anton harus memberanikan diri.
Ia hampiri sang istri lalu dipeluk erat istrinya.
"Doa yang baik baik bun, ayah bakal pulang dalam keadaan sehat percaya sama ayah ya?"
Istri Anton mengangguk dalam pelukannya, perlahan Anton melepas pelukannya lalu ia mencium lama dahi sang istri.
"Ayah pergi bunda jaga diri ya, ayah juga titip Rangga bilang sama dia tunggu ayah pulang"
Dengan tak rela sang istri pun melepas kepergian Anton.
.
.
.Perjalanan menuju hutan membutuhkan waktu cukup lama, merasa sudah ditengah tengah hutan Anton pun memutuskan untuk beristirahat sebentar.
"Kayaknya ini udah cukup jauh dari pedesaan, apa aku lumuri tubuhku sekarang ya?"
Anton mengedarkan pandangan ia harus memastikan jika hanya dia seorang yang berada disini.
Setelah memastikan ia berada ditempat yang tidak ada manusia Anton pun mulai melepaskan pakaiannya satu persatu.
Anton mengeluarkan cairan yang diberikan mbah Darno ketelapak tangannya lalu ia mulai membaluri seluruh tubuhnya dengan cairan itu.
Semua tubuhnya telah terbaluri kecuali analnya, ia masih ragu untuk melumuri bagian itu.
"Ini gimana balurinnya?"
Anton ingat setiap berhubungan badan dengan sang istri ia selalu melakukan penetrasi terlebih dahulu.
Apa ia juga harus melakukannya seperti itu. Dengan ragu Anton pun meraba lubang analnya.
"Shhh... rasanya Geli"
Anton merasa geli saat jari jarinya menyentuh lubang pembuangannya sendiri. Anton menuangkan cairan di jarinya lalu ia masukan jari itu kedalam analnya.
"Mmmhhh..."
Perlahan Jari jari Anton bergerak melumuri dinding analnya.
"Shhh...."
Anton mulai menikmati gerakan jarinya dibawah sana, membuatnya tanpa sadar menungging ditanah.
Karena cairan dibotol masih banyak Anton meraih botol itu lalu ia masukkan kepala botol itu kedalam lubang analnya.
"AKHH... Shhh aku harus memasukkan semua cairan ini agar makhluk itu segera menghampiriku"
Anton berpikir jika analnya dipenuhi oleh cairan pemberian mbah Darno maka makhluk itu akan mencium aroma miliknya kemudian makhluk itu akan menghampirinya.
Anton menunggingkan pantatnya semakin tinggi dan tangannya menggerakkan botol itu keluar masuk agar semua cairan itu masuk kedalam tubuhnya.
"Ahhh.... Ahhh.... kenapa ohh.. penisku Nghhh..terbangun"
Anton bingung kenapa penisnya menjadi tegang hanya karena lubang analnya dimasuki botol.
Tangan kiri Anton meraih penisnya sendiri untuk dikocok sedangkan tangan kanannya masih sibuk mengenjot analnya.
"Ahhhh.... Uhhhhh... Enakhhh.. mmhhh..."
Tak butuh waktu lama penis Anton pun mengeluarkan spermanya, Anton menarik keluar botol dianalnya. Lalu dengan sisa tenaga ia mencoba mengetatkan lubangnya agar cairan itu tidak meluber keluar.
"Nghhh...."
Masih diposisi yang sama Anton tak menyadari sosok besar tengah menghampirinya.
Anton merasa hembusan hangat dipantatnya sontak ia menengok kebelakang, tubuhnya bergetar ketakutan saat melihat sosok makhluk besar berbulu sedang mengendus pantatnya.
"AAAAAA....."
Kaki Anton bergerak berusaha untuk berlari namun ia kalah cepat makhluk itu telah menangkapnya lebih dulu.
"LEPAS!, LEPAS!, LEPASKAN!!"
Anton bergerak ribut didekapan Makhluk itu berharap bisa melarikan diri namun gagal karena tenaganya tidak sebanding dengan tubuh besar itu.
Tiba tiba tubuh Anton dijungkir oleh makhluk itu membuat pantatnya kembali menungging.
Lidah besar makhluk itu menyapu belahan pantat Anton.
"Ahhh... Jangan dijilat ughh..."
Slrupphh Slrupphh Slrupphh
Lidah Mamon bergerak lincah menjilati pantat telanjang Anton.
"Sudahh... Mmhhh.."
Mamon memandang Anton sebentar lalu ia membopong tubuh Anton seperti karung beras, kemudian Mamon membawa Anton pergi dari sana.
'Aku akan dibawa kesarangnya, rangga tunggu ayah pulang'
TO BE CONTINUED.
BAB TERAKHIR ADA DIKARYAKARSA.
JANGAN LUPA LIKE AND KOMEN.