LIKE MARGIN
"Sedang lihat apa?" satu tepukan berhasil membuat seorang pria terkejut. Tersenyum seperti kancil yang tertangkap tangan sedang mencuri ketimun.
"Ah.. kau Jim" jawabnya dibuat santai
"Kau menyukainya?"
Tidak ada lagi ekspresi tersentak akan pertanyaan itu. well, meski seharusnya iya. Pertanyaan itu begitu aneh namun terlihat normal karena yang bertanya hanya tersenyum santai.
Dia sudah mengetahuinya.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu.." jawab Si Pria putih pucat. Pria yang kini duduk di sebelahnya tertawa keras.
"Kekeke, rasanya semua ini sangat tidak adil. Mengapa dari semua orang yang ada di dunia ini kita bisa menyukai orang yang sama?"
"Tapi aku percaya akan takdir Jim"
"Kalau begitu bagaimana jika kita berdua menyatakan perasaan saja? Kau dan aku harus mendapat kesempatan yang sama"
"Bukan ide yang buruk"
Singkatnya, sebuah margin itu dimulai dari margin itu sendiri. Kau akan menangkapnya? Atau membiarkannya pergi? Sekalipun kau tahu kau tidak mungkin mendapatkan yang kedua kalinya.
~oOo~
"Kenapa Phi Jimmy lama sekali sih!"
"Mungkin belum selesai Nu"
Nunew tidak akan mendengarkan kata-kata itu. Sudah bosan. Hingga setelah beberapa menit berselang, bibir yang hampir setiap menitnya berdecak mulai tersenyum. Orang yang dia tunggu sedang berjalan dan melambaikan tangan ke arahnya.
"Phi lama sekaliii"
"Maaf Nu"
Tangan itu merangkul pinggang Nunew dengan mesra, dikecupnya kening pria manis itu sebagai ucapan maaf yang sebenarnya hampir setiap hari dilakukan.
"Maaf Sayang, aku harus mengurus beberapa laporan praktikum. Ada yang harus aku perbaiki."
Jimmy mengangguk ke arah pria lain yang ada di belakang Nunew. "Kau sudah lama Zee?"
"Ah tidak Jim" jawabnya sambil memasukkan ponsel ke saku celananya.
"Phi, aku lapar" rengek Nunew lagi.
"Iya, kita makan siang sekarang"
~oOo~
Mereka sudah lama sekali bersahabat. Mereka bertiga. Mungkin semenjak ketiganya berada di sekolah yang sama. Jimmy, Nunew, dan Zee.
Jimmy adalah seorang alumni mahasiswa farmakologi yang kini bekerja di sebuah laboraturium rumah sakit, memegang kendali di bagian mikrobiologi dan parasitologi. Nunew adalah seorang penyiar radio dan penulis buku di sebuah perusahaan penerbitan. Cita-cita yang paling dia banggakan seumur hidupnya menjadi alumni public relationship lalu menjadi seorang penyiar. Dan Zee, pria pendiam yang kini menjabat sebagai seorang manajer di salah satu cabang perusahaan ayahnya.Semua orang pun tahu, Jimmy adalah kekasih Nunew. mereka berpacaran semenjak kuliah dulu. Tepatnya setelah lulus di sekolah menengah atas. Sedangkan Zee, dia adalah yang paling Tua di antara ketiga karib. Seseorang dengan paras tampan, memiliki banyak pengagum rahasia, akselerasi, juga anak seorang presiden direktur perusahaan peng-ekspor baja. Berbeda dengan Jimmy yang mengikuti jejak ayahnya menjadi penerus di rumah sakit milik keluarga mereka. sedangkah Nunew, tidak berbeda jauh dari mereka. Nunew adalah anak satu-satunya dari keluarga besar Perdipriyawong Corporation yang berkutat di bidang otomotif. Bisa dibilang menjadi seorang penyiar dan penulis hanyalah sebuah rutinitas dimana dia bisa menyalurkan hobinya.