AM I WRONG ?
"Kan aku sudah bilang bukan yang itu yang harusnya kau cuci, aku sudah bilang yang biru. BIRU TUAN PEMALAS!" Karina melempar lembaran baju berwarna kuning itu ke arah kaki Nunew. Ia membiarkan Nunew memungut gaunnya dan melipat gaun kuning itu lagi lalu meletakkannya di ranjang.
"Sudah ku izinkan hidup dirumah keluarga Panich, makan, tidur sesukamu, tapi mengerjakan ini saja kau tidak bisa. Jadi bisamu apa?" Nunew hanya terdiam dan sesekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Aku lupa, aku melihat dua gaun itu tergantung di lemari penyimpanan, dan aku pikir kau akan menggunakan gaun kuning itu untuk acara malam ini. Kau akan terlihat lebih muda kalau menggunakan yang kuning ini. Percayalah!" Nunew menganggukkan kepalanya dan mengacungkan jempolnya ke arah Karina.
"WHAT? Jadi menurutmu aku ini tua? Oh God. Hei! Nunew!" Nunew segera menutup matanya dan mengernyit saat Karina berteriak memanggil namanya.
"Jangan berteriak Nyonya Karina, nanti anakku terkejut" Nunew mengelus perutnya yang sudah memasuki bulan ke tujuh tersebut.
"Kau! Cepat bawa gaunku ke laundry sekarang juga, dan ingat jangan pulang sebelum gaun itu bersih! Kau tahu? Aku akan memakainya untuk ke perayaan ulang tahun temanku! Paham?"
"Iya iya! Nyonya. Dan sekali lagi, tidak perlu berteriak seperti orang hutan begitu kepadaku" Nunew mendengus dan mengambil gaun biru di lemari penyimpanan.
.
.
.
Nunew merapatkan jaket dan syalnya. Ia juga membenarkan topi hitamnya yang tertiup angin. Malam semakin larut, udara semakin dingin dan angin bertiup kencang.
"Apakah akan hujan malam ini? Aku mohon jangan hujan" Nunew berujar lirih. Ia melihat perutnya dan mengelusnya lembut.
"Baby, bertahanlah. Kita pasti menemukan laundry yang buka 24 jam" Nunew bersemangat dan kembali melanjutkan jalannya yang sempat terhenti karena kakinya yang bengkak terasa sakit.
"Bibi.......Bibiiii" Nunew mengetuk kaca pintu tersebut dan berharap Bibi laundy membuka pintu laundrynya dan mau mencucikan 1 gaun ini.
"Ish... Ini sudah jam 11, kemana lagi aku harus mencari laundry" Nunew mendengus sekali lagi dan melangkahkan kakinya.
"Hah~ Mataku mengantuk sekali" Nunew melihat seorang Paman yang menjual ubi bakar dan membelinya. Ia memakan ubi bakar tersebut untuk menghangatkan tubuhnya. Ia yakin anaknya pasti juga kedinginan. Ia sempat mengobrol dengan Paman penjual ubi untuk menanyakan lokasi laundry 24 jam di daerah ini.
"Hanya beberapa blok lagi, lalu kau akan melihat sebuah toko dengan teras yang memiliki boneka Astroboynya yang besar, nah tepat di depan toko tersebut ada sebuah laundry 24 jam. Cobalah kau ke sana"
Nunew mengucapkan banyak terima kasih kepada Paman tersebut. Setelah ia mendapat ubi gratis, kini ia di bantu dengan informasi yang di berikannya.
.
.
.
Zee baru saja pulang ke rumahnya setelah menyelesaikan beberapa dokumen penting yang akan di bawa untuk meeting besok malam. Ia sengaja lembur agar besok Ia bisa berangkat lebih siang ke kantor.
Ia melihat rumahnya sepi. Ia membuka kamarnya dan mendapati Karina sudah tertidur lengkap dengan gaun kuningnya.
"Karina, ganti bajumu dulu" Zee berujar sambil membuka dasi kerjanya.