OUT OF LOVE
Kediaman Keluarga Panich
Pagi-pagi sekali keluarga Panich digemparkan dengan kedatangan Win yang menangis dan meminta pertolongan. Semua panik melihat Win menangis seperti itu.
Mulai dari orangtua Panich dan Bow beserta suaminya, mereka mengelilingi Win yang sedang duduk bersimpuh.
"Tolong, maafkan aku." Mohon Win.
"Berdirilah, nak. Katakan dengan tenang dan perlahan. Kami akan mendengarkanmu." Ucap Kepala keluarga Panich.
Win menggeleng dan tetap dalam posisinya yang duduk dengan kepala menunduk.
Semua menghela napas melihat Win yang keras kepala. Sebenarnya apa yang terjadi?
"Win, Phi akan sangat menyesal telah membiarkanmu masuk dan mengganggu kami jika kau seperti ini terus." Bow mulai kesal. Suaminya bahkan mengelus pundaknya agar lebih bersabar.
"Kumohon, maafkan Adikku, a–aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. A–aku sangat menyesal, sungguh." Ucapan Win membuat semua orang mengernyit tidak mengerti.
"Apa maksudmu?" tanya ibu Zee.
Win akhirnya mendongak menatap satu persatu semua orang. Ia mengeluarkan selembar kertas yang hampir kusut karena ia remas sejak tadi. Ia menyerahkannya kepada kepala keluarga Panich dengan takut-takut.
Awalnya ayah Zee bingung tapi ia tetap menerima itu.
"Setelah kalian memahami itu, aku akan menjelaskannya." Ucap Win takut-takut.
Semua keluarga Panich mulai menghampiri sang ayah karena penasaran. Mereka membaca satu-persatu kalimat di sana dengan teliti.
Semuanya hening, dan itu membuat Win merasa jantungnya berdetak dengan kencang. Ia cemas apa reaksi semua orang setelah membacanya?
Laporan Rutin Kesehatan
Rumah Sakit Umum dan Kejiwaan Bangkok.Dengan adanya laporan ini, kami dari pihak RS memberitahukan bahwa :
Nama : Nunew Chawarin
Umur : 15 tahun
Kode pemeriksaan : CS – 01013788Mengalami kelainan jiwa akibat depresi dan tekanan yang masih akan kami telusuri. Pasien memiliki riwayat pendarahan pada bagian alat vital akibat kekerasan dan menjadi korban penanaman rahim illegal.
Kami selaku tim dokter menganjurkan agar pasien menjalani terapi selama beberapa tahun untuk pemulihan fisik dan mental.
Sekian laporan ini kami buat, semoga keluarga terkait memberikan keputusan segera mengenai hal yang telah di sebutkan di atas.
Bangkok, 13 Juli 2013
Dengan hormat.Tim Medis RS Bangkok
Semua tercengang setelah membaca laporan itu. Win kembali menunduk ketika semua tatapan mengarah padanya.
"Jelaskan semuanya, Win."
~oOo~
Setelah Win menjelaskan semuanya, termasuk bagaimana selama ini Nunew– Adiknya yang telah melakukan hal buruk pada Zee, seluruh keluarga Panich; Tuan dan Nyonya Panich, Bow dan suaminya bergegas mendatangi kediaman keluarga Perdipriyawong. Mereka cemas sekali sampai-sampai mereka melupakan pintu yang belum terkunci dan gerbang yang terbuka lebar. Ini masih pukul 6 pagi, tentu saja para penjaga dan pembantu belum datang. Tapi, mereka tidak mempedulikan itu. Saat ini yang memenuhi pikiran mereka adalah bagaimana keadaan Zee yang mereka yakin sedang berada dalam masalah.