AM I WRONG?
"Phi, Nunew itu lelaki ceria"
"..."
"Phi, Nunewku itu matanya indah penuh cinta, kalau kau sudah melihatnya baru akan percaya kata-kataku"
"..."
"Nunewku itu bebeda, dia tidak seperti manusia, tapi dia seperti malaikat yang penuh dengan cahaya"
"..."
"Phi, Nunewku itu memiliki hati yang bersih dan polos, sepolos wajahnya. Dia itu luar biasa"
".."
"Aku mohon Phi, jika nanti aku jauh dan terpuruk dalam keadaan sulit, berjanjilah untuk menjaga Nunew dan anakku"
"..."
"Dia penuh dengan cinta, jagalah dia dengan tulus Phi"
"Blue"
Zee meremas rambut hitamnya. Semua perkataan adiknya bagaikan sebuah pisau yang menusuk-nusuk tubuhnya dan menghantam kepalanya. Apa yang selama ini telah ia lakukan kepada Nunew! Nunew itu penuh dengan cinta.
"Berhentilah mengasihaniku"
Kalimat Nunew terus berputar di benaknya. Ya, yang dilakukan Zee selama ini hanya sebatas sebuah perjanjian. Perjanjian antara dirinya dengan sang adik. Tapi kini dia mengerti apa maksud kata-kata adiknya waktu itu. Nunew adalah lelaki yang penuh cinta, lugu dan polos dan Zee merasakan itu jauh di dalam hatinya. Melihat kepolosan Nunew, kebersihan wajah dan hatinya, serta kekuatan yang dimiliki Nunew. Zee kini percaya dengan adiknya bahwa siapa saja akan jatuh cinta saat melihat Nunew.
"Apa aku mencintainya?" Zee kembali meremas rambut hitamnya yang sudah berantakan itu semakin kuat.
"Blue, apa aku mencintainya?"
"Phi, bawa dia dengan cinta, dia penuh dengan cinta"
"Blue"
"Tolong Blue, apa aku jatuh cinta dengan Nunew?"
"Tidak sadarkah kalian? Kalian berdua itu memiliki mata yang sama, penuh cinta"
"Blue"
"Blue!"
"BLUE!" Zee tersadar dengan apa yang baru saja di teriakkannya, ia segera melepas jemari di rambut hitamnya dan menyentuhkan kedua telapak tangannya di pintu itu.
"Aku...... Aku jatuh cinta padamu"
.
.
.
KRIETT
Zee membuka pintu kamar Nunew dengan perlahan dan mendapati tubuh pria itu tidak jauh dari pintu kamar sedang tertidur di lantai. Ia memiringkan tubuhnya untuk menjangkau celah pintu yang terbuka agar tubuhnya bisa masuk ke dalam.
Zee memperhatikan wajah Nunew yang basah dan juga matanya yang bengkak.
"Nunew. Apa aku begitu salah arah?" Zee mengelus poni itu keatas dan mencium kening bersih itu. Zee kemudian dengan berhati-hati mengangkat tubuh Nunew dan memindahkannya ke kasur. Zee kemudian menyelimuti tubuh itu dan memberi kecupan selamat tidur yang menenangkan di kening dan kedua kelopak mata Nunew yang terlihat bengkak.
"Blue, sampaikan pada Nunew, kalau aku jatuh cinta padanya" Zee kemudian mengelus perut Nunew dan mengecupnya.
"Maafkan aku, aku begitu menyakiti kalian. Bantu aku untuk meyakini Ibu kalian, kalau aku jatuh cinta padanya"