I'm back guys.
HAPPY READING
"Fisikmu boleh pergi meninggalkan ku, namun kenangan yang kita buat bersama akan selalu tersimpan di hati dan pikiranku."
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Sudah hampir satu tahun kamu pergi meninggalkanku disini. Tidak terasa juga aku sudah melewati banyak sekali hari-hari yang begitu menyesakkan. "Aku kangen kamu," lirih Tari. Kepergian Jingga yang begitu mendadak dan cepat, sungguh menjadi pukulan berat bagi Tari. Setelah kepergian sang kaka dan sang kekasih, Tari menjadi pribadi yang berbeda, dirinya sekarang lebih senang mengurung diri di kamar dan tidak seceria sedia kala. Hampir setiap minggu Tari berkunjung ke makan sang kaka dan sang kekasih, melepas rindu yang amat sangat menggebu. Rindu dengan seseorang yang sudah pergi selama-lamanya sampai saat ini belum di temukan penawarnya. Sesekali Tari berdoa agar sang kekasih dan sang kaka datang ke mimpinya, namun sayang hal itu sangat jarang terjadi. "Kamu lagi apa disana ka?" tanya Tari pada pusara Jingga. Hari ini Tari kembali berkunjung ke makam sang kekasih, tidak lupa dirinya membawa bucket bunga mawar putih yang Ia letakkan di makam sang kekasih. "Sebentar lagi aku naik kelas tau ka, kemaren nilai ujian aku juga bagus-bagus, pasti kalo kamu ada disini, kamu bangga deh punya pacar yang pinter kayak aku," ucapnya dengan semangat. Bercerita dengan pusara sang kekasih, kini jadi hal wajib saat Tari datang berkunjung. Walaupun sosok Jingga tidak dapat dia lihat, namun Tari yakin Jingga akan selalu mendengarkan setiap cerita yang kelur dari mulutnya. Dan saat sore mulai datang dengan senjanya yang berwarna jingga, Tari akan menikmati momen tersebut, kerana baginya di saat seperti itulah, sang kekasih datang untuk menyapa walau hanya sementara.
***
"Sayang, liburan semester ini kamu ada rencana mau liburan kemana ga?" tanya Anita.
"Hhhm belum tau mah, tapi kayaknya aku mau di rumah aja. Sama paling aku mau ke makam ka Alana sama ka Jingga," jawab Tari.
"Kamu gamau liburan ke luar gitu? Nanti biar mama atur semuanya kalo kamu mau liburan," tawar Anita.
"Engga deh mah, aku mau di rumah aja. Oh iya aku juga kayaknya mau main ke rumah bunda deh mah, udah lama aku ga mampir ke rumah bunda. Boleh kan mah?" tanya Tari.
"Boleh dong sayang. Hhm yasudah kalo memang kamu engga mau liburan ke luar kota gapapa di rumah aja, tapi sayang kamu harus janji sama mamah yaa jangan sedih-sedih lagi oke? Kasian ka Alana sama Jingga disana kalo liat kamu sedih-sedih terus," pinta Anita.
"Iya mah, mamah tenang aja. Aku udah ga sedih-sedih lagi kok, cuma yaa kadang aku masih suka kangen aja sama mereka."
"Kangen itu wajar kok sayang, mamah juga suka masih kangen ke papah sama kaka kamu kok. Tapi inget ya jangan sampai itu mengganggu hidup kamu. Kamu harus tetap hidup untuk mereka dan untuk mama ya sayang."
"Iya mah. Aku ke kamar dulu ya mah, mau istirahat," ucap Tari. Sesuai perkataannya, Tari segera pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan dirinya setelah pergi berkunjung ke makam. Sebelum dirinya merebahkan tubuhnya di kasur, Tari membuka laci lemarinya dan mengambil flashdisk dan laptopnya. Dirinya kembali membuka isi flashdisk peninggalan Jingga, Tari kembali memutar video yang Jingga buat tepat sebelum Jingga mengalami kejadian mengerikan yang menimpanya. Tak terasa air mata kembali membasahi wajah Tari kala melihat isi video tersebut.
"Ka, aku bener-bener sekangen itu sama kamu. Boleh balik sekali lagi ga sih?" lirih Tari.
***
Hangatnya sinar mentari menyapa masuk ke dalam tubuh Tari. Semalam setelah melihat video Jingga, Tari yang larut dalam kerinduan terlelap hingga pagi. Hari ini adalah hari libur, dan seperti ucapannya semalam, hari ini Tari akan berkunjung ke rumah Bunda. Bunda Tamara yang mana adalah Bundanya Jingga. Sudah hampir tiga bulan, Tari tidak main berkunjung ke rumah Bunda, karena kesibukan dengan berbagai kegiatan sekolah dan ulangan, serta Bunda yang juga sibuk bekerja dan harus mengurus adiknya Jingga. Tari membuka aplikasi pesan pada ponselnya kemudian dirinya mengirimkan pesan kepada seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARI [On Going]
Teen Fiction[Buat cerita itu ga mudah, jadi please banget buat semuanya, jangan plagiat-plagiat karya orang lain yaa. "Smart people do smart think"] Kematian Alana, Kaka satu-satunya yang Tari miliki dapat merubah hidupnya. Pasalnya, sang Kaka meninggal secara...