11. Anggota Inti Tim Basket

7 2 0
                                    

I'm Back...

HAPPY READING

"Tari mana deh? Belum dateng dia?" tanya Camel.

"Belum, tas nya aja belum ada tuh," jawab Alisha.

"Jangan bilang ini anak telat. Bentar gue coba wa dia deh ya."

"Kayakanya iya deh dia telat, mana upacara bentar lagi mulai lagi," ucap Alisha.

Benar saja tidak lama terdengar suara bel berbunyi, Senin pagi seperti biasa SMA Aksara Bangsa mengadakan upacara bendera, namun sampai detik ini Tari belum terlihat di sekitar SMAKBANG.

Di tempat yang berbeda, saat ini Tari sudah mulai gelisah, beberapa kali dirinya melihat jam tangan miliknya. Jam sudah menunjukkan pukul 06.40, "Aish telat ini mah gue," gumam Tari. Hari ini bus yang di tumpangi oleh Tari harus datang lebih lama dan jalanan pagi yang begitu ramai membuat Tari telat berangkat ke sekolah. Jarak dari tempatnya sekarang menuju sekolah masih sekitar beberapa meter lagi, namun jalanan menuju sekolah begitu padat. "Gabisa nih gue diem doang gini, kalo gini terus yang ada makin telat," ucapnya, akhirnya Tari memutuskan untuk turun dari bus dan melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan berlari.

Sesampainya di depan sekolah, gerbang sekolah sudah di tutup dan terdengar suara dari dalam sekolah bahwa upacara bendera sudah di mulai. Tari yang masih terasa lelah akibat berlari menuju sekolah, berusaha menetralkan deru nafasnya.

"Pak, bukain dong gerbangnya, saya mau ikut upacara nih," pinta Tari.

"Gabisa, siapa suruh kamu telat," ucap Pak Satpam.

"Ayolah pak, saya telat juga cuma 30 menit aja kok, lagi juga ini baru pertama kalinya saya telat pa," mohon Tari.

"30 menit kok cuma, itu setengah jam yaa. Udah pokoknya kamu diem sini dulu bareng sama anak-anak yang lain. Nanti juga akan ada waktunya saya bukain kok gerbangnya."

Tari yang mendengar itu hanya bisa mendengus kesal. Dirinya tau jika salah, namun apa tidak bisa diberikan keringan sedikit, pikirnya. Di luar gerbang juga ada beberapa anak-anak yang telat. Semua anak-anak yang telat tampak biasa saja, berbeda denga Tari, pasalnya ini kali pertama Tari telat sekolah, apalagi dirinya baru seminggu bersekolah di sini, namun sudah membuat kesalahan. "Bodoh Tari bisa-bisanya lu telat, dasar dodol," berkali-berkali Tari merutuki dirinya. Tiba-tiba kondisi luar gerbang sedikit berisik, ketika seseorang sampai di depan gerbang.

"Eh sumpah demi apa ganteng banget woy."

"Ga sia-sia gue telat deh, bisa liat pangeran gini."

"Mimpi apa gua semalem, bisa ketemu cowo ganteng gini."

Begitulah suara-suara yang di dengar oleh Tari. Tari yang penasaran dengan keributan itu, mencoba melihat ke arah seseorang yang sudah membuat kehebohan pagi ini.

"Ada siapa sih? Kok orang-orang heboh banget," gumam Tari.

Tari berusaha melihat ke arah seseorang, namun sayang karena tubuhnya yang mungil, Tari tidak dapat dengan jelas melihat orang tersebut. Namun Tari dapat mendengar dengan jelas ucapan-ucapan siswi-siswi tentang orang tersebut.

"Ish siapa sih orangnya, bikin penasaran aja, seganteng apa sih itu orang?" ucap Tari.

Ternyata ada salah satu siswi yang mendengar ucapan Tari, orang tersebut segera membalas ucapannya. "Lu gatau dia siapa? Dia itu ketua basket SMAKBANG, cowo yang paling popular, pinter dan ganteng Se-SMAKBANG."

Tari yang terkejut dengan suara siswi tersebut, segera menoleh ke arah sumber suara. "Masa ketua basket yang popular, pinter gitu telat sih, gabisa jadi contoh banget buat siswa-siswi lainnya," ucap Tari tanpa sadar dengan suaranya yang sedikit keras. Seketika oranng-orang yang ada di sekitar Tari menoleh ke arahnya, termasuk laki-laki yang sedang menjadi bahan perbincangannya.Tari yang bingung di tatap oleh semua orang yang ada disana hanya bisa terdiam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTARI [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang