PART 11

491 57 6
                                    

Sakura membalikkan badannya ke depan dan belakang untuk melihat pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Perlahan ia mengelus perut bagian bawahnya yang kelihatan agak menonjol. Sakura merasa baby bumpnya sudah mulai terlihat jika ia mengeratkan kaos kebesaran milik Sasuke yang selama ini ia pinjam.

Sakura bertanya-tanya apakah ini ukuran yang normal untuk usia kandungan 5 bulan. Ia mendengus dan mengusap perutnya lagi dengan gerakan asal. Haruskah ia meminta Sasuke pergi menemaninya ke dokter kandungan lagi?
Sakura menggeleng kuat-kuat. Ia tidak bisa melakukan itu.

Jadwal pemeriksaan kandungan sudah rutin dilakukan 2 minggu sekali. Jika ia meminta pria itu menemaninya lagi karena kekhawatirannya sendiri, ia takut akan lebih menyusahkan Sasuke. Walau bagaimana pun Sasuke adalah pewaris utama Uchiha Grup. Kunjungan mereka yang terlalu sering ke departemen obgynn pasti akan menimbulkan rumor buruk. Itachi juga sudah sangat baik, karena bersedia membantu mereka mendapatkan jadwal pemeriksaan di malam hari. Sakura tidak bisa meminta hal yang lebih dari ini.

"Kau cantik." Entah Sasuke muncul dari mana. Ia mengejutkan Sakura ketika menempelkan hidungnya pada pipi wanitanya itu. "tidak dingin?"

"sedikit.." Sakura hanya berbicara asal. Tapi jawabannya itu membuat Sasuke tidak senang.

"Kalau begitu kenapa kau tidak memakai baju yang lebih panjang, sayang?"

"Nanti bajumu akan kotor. Kau tahu kan akhir-akhir aku jadi lebih sering muntah?"

Sasuke mengerutkan alisnya. "Aku tidak peduli. Kau bisa pakai semua baju milikku yang ada di lemari."

Sakura hanya mengangguk. Tapi tentu saja, ia sama sekali tidak akan memakainya. Sasuke mengetahui itu dan melepaskan pelukannya karena kesal "Kau tetap tidak akan memakainya, kan?"

"Sasuke, semua merk bajumu kelihatan mahal.." Sakura meneguk salivanya sendiri. "Aku tidak berani memakainya."

"Demi tuhan, Sakura! Apa yang ada dipikiranmu hanya soal uang saja?" Sasuke menggerang frustasi. "Tidak kah kau pikir, memakai kaos tipis seperti ini di musim dingin bisa membuatmu flu?"

Sakura hanya terdiam. "Tolong pikirkan soal bayi kita!!"

"Ak-aku.." Ia kehilangan kata-kata. Semua yang diucapkan Sasuke ada benarnya. Kadang-kadang ia merasa begitu dingin walaupun apartemen mereka sudah dilengkapi penghangat ruangan.

"Jika kau tidak mau memakai bajuku, kau bisa membeli bajumu sendiri lewat website." Sasuke melirik ke arahnya dengan tatapan tajam ketika Sakura mulai membuka suara. "Jangan bilang kau tidak punya uang! Aku memberimu black card bukan untuk pajangan!"

Sakura berjalan menuju nakas tempat tidur mereka dan mengeluarkan black card milik Sasuke yang ternyata hanya ia simpan di sana selama ini.

"Kau benar-benar keras kepala Sakura! Sampai kapan kau akan mempertahankan sikapmu yang seperti itu?" Sasuke merasa marah ketika melihat black card miliknya yang masih sempurna tanpa goresan sedikit pun. "Kau tidak pernah menggunakannya sama sekali?"

Sakura menggeleng. Sasuke sebenarnya sudah curiga sejak awal, karena tidak pernah ada laporan transaksi yang masuk. Tapi Sasuke tidak menyangka jika Sakura benar-benar bertekad untuk tidak menggunakannya.

"Katakan padaku, alasannya!"

Sakura meremas jari-jarinya sendiri karena ia gugup. "Aku sudah bilang padamu jika aku hanya butuh makanan dan tempat tinggal. Kau sudah memberikan semuanya padaku, aku tidak ingin berhutang terlalu banyak.."

"Hutang?"

"Ya, aku berencana membayar semua biaya hidupku selama ini padamu setelah aku melahirkan nanti." Takut-takut Sakura mencoba menatap obsidian Sasuke. "Aku tidak pernah berpikir menerima semua kebaikan darimu secara gratis, Sasuke-kun!"

Please Let Me Bear Your Child [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang