*WARNING YAH, WALAUPUN CUMA SETENGAH PART YANG DIUPLOAD.
PARAGRAF INI DIPENUHI KATA-KATA YANG VULGAR. Untuk adik-adik dibawah umur pls skip aja.
Sasuke mengerjapkan matanya perlahan-lahan. Ia belum tidur terlalu lama, tapi matahari sudah mengusik rasa kantuknya hingga membuatnya terjaga. Ia membuka selimutnya dan bersiap turun dari ranjang. Kamar ini rasanya membuat dadanya sesak untuk alasan yang tidak ia pahami.Sengaja, ia tidak menoleh pada sosok yang menempati sisi kanan ranjangnya. Saat ini pikirannya sedang kalut. Sasuke juga tentu sudah bisa menebak kondisi Sakura. Ia tidak ingin menambahkan kekalutan itu di dalam pikirannya.
"enghhhh.." Suara desah Sakura terdengar ketika ia mencoba bangun dari tempat tidurnya. Walaupun sekuat hati ia tidak ingin menoleh, tapi sorot matanya otomatis mengarah pada wanitanya yang sedang mengeluh kesakitan.
Sasuke melihat dengan jelas bagian paha dan selangkangan wanitanya yang dipenuhi memar kemerahan. Kulit leher dan dadanya hampir tidak terlihat karena dipenuhi kiss mark dimana-mana. Bibir dan beberapa bagian payudaranya juga membengkak karena percumbuan mereka.
Salahkan Sasuke, ia mengurung Sakura untuk tetap berada di ranjang mereka selama akhir pekan ini. Dua hari 3 malam-bercinta ah, tidak lebih tepatnya ia yang mencumbunya sendirian. Sementara Sakura hanya bisa pasrah mendesah di bawah kekuasaannya sambil sesekali merintih kesakitan.
Sasuke memejamkan matanya.
Seluruh emosi dan ledakan gairah ini menghancurkannya.
Sudah terlambat jika ia merasa bersalah sekarang.
"Bajingan gila." Ia mengumpat pada dirinya sendiri. "Hahhhh.."
Sasuke memijat keningnya sambil mengingat kejadian malam-malam panas mereka. Erangan, desahan dan cumbuan yang tidak pernah terputus. Seperti sebuah lingkaran setan.Lenguhan Sakura berhenti ketika Sasuke membelai kulit pipinya dengan lembut. Wajahnya tampak kemerahan dan penuh keringat. Keadaan wanitanya lebih kacau dari apa yang ia bayangkan. Ketika ia beralih pada tubuh bagian bawahnya yang tidak tertutupi selimut, Sasuke bisa melihat perut sakura yang berkedut-kedut naik - turun.
Kram lagi?
Sasuke merasa jika ia harus melakukan sesuatu.
akhirnya ia bergerak membawa Sakura menuju kamar mandi mereka untuk membersihkan tubuh wanitanya yang dipenuhi peluh dan cairan cinta mereka.
***
"Aghh.."
Sakura mengerang ketika kulit telanjangnya menyentuh air dan busa-busa sabun yang sudah memenuhi bath up. "Sa-sasu.."
Sasuke menyadari jika panggilan sakura terdengar begitu jauh dan lemah. Ia menatap tubuh sakura yang masih tertopang di sebelah tangannya walau seluruh tubuhnya sudah berada di dalam bath up. Lengan Sakura yang kecil masih berada di atas bahunya. Juga jari-jari wanitanya yang masih mengenggam kaosnya hingga kusut.
"Apakah terlalu dingin?"
Sakura menggeleng. Lalu matanya menutup lagi.
Entah Sasuke menyadarinya atau tidak, tapi sakura sudah terlalu lelah bahkan hanya untuk mempertahankan kesadarannya.
"Bertahanlah."
Sasuke bergerak membasuh kulit sakura menggunakan air dan busa-busa yang sudah ia siapkan sebelumya. Berharap memar kemerahan dan kissmark miliknya bisa sedikit menghilang. Tapi tidak ada yang berubah. Bekas-bekas percintaan mereka bukan kotoran yang bisa luruh hanya dengan sabun. Tanda itu akan bertahan setidaknya beberapa hari sampai kulit Sakura bisa beregenerasi kembali.
"Apa aku sangat menyakitimu?"
Sasuke bertanya dengan rahang yang terkatup. Matanya hanya menatap lurus ke arah cermin di sisi-sisi kamar mandi mereka.
Melihat sosoknya dan sosok sakura yang saling bersandar satu sama lain, keliatan serasi dan intim. Tidak ada yang menyangka cerita-cerita dibalik hubungan mereka.. Sasuke sadar jika ia telah hal yang sangat buruk pada istrinya sendiri.
"Kau boleh menuntutku jika kau mau. Aku memang bajingan gila yang.."
Sasuke menjeda sebentar kalimatnya. Kemudian ia meneruskannya dengan gemetar ".. telah memperkosamu.."
"Jangan bicara begitu.." tiba-tiba Sakura bangun dan memeluk tubuh Sasuke dengan erat. "Jangan.."
"Aku memaksamu melakukannya."
"Aku tidak terpaksa."
"Kau kesakitan.."
"Aku baik-baik saja.."
Sakura melepaskan pelukannya dan menangkup wajah sasuke dengan kedua tangannya. "Kau begitu karena kau marah padaku."
"Ya.." Sasuke menutup matanya erat-erat. "Aku memang sangat marah." air matanya mengalir melalui kelopak matanya yang tertutup. "Bahkan aku masih sangat marah hingga saat ini."
Sakura kembali memeluknya. Ingatan tentang tangisan-tangisan Sasuke yang ia dengar setelah percumbuan mereka muncul kembali. Lumatan yang menuntut dan terasa begitu menyesakkan, membuat Sakura mengerti tentang betapa besar luka yang ia berikan pada lelaki itu-suaminya.
**Flashback**
Guys fullnya ada NC +21nya ya, untuk full versionnya bisa dibaca di karya karsa.
https://karyakarsa.com/HikariHareru17/please-let-me-bear-your-child-part-16
btw yang gak sabar mau baca lanjutannya, udah aku post sampe part 20 ya di karyakarsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Let Me Bear Your Child [SasuSaku]
FanficHaruno Sakura adalah seorang pelayan kedai kopi dengan gaji murahan yang terjebak pada kemiskinan dan kondisi keluarga yang rumit. Ayahnya ingin menjualnya pada tempat bordil sebagai pelacur tingkat rendah. Kehidupannya hancur berantakan. Namun dite...