13

445 53 6
                                    

Namun tiba tiba kesadaran Jisoo mulai kembali menguasai

Manusia itu beranjak dengan mata yang melebar dan tangan menutup mulutnya sendiri . Terkejut akan tindakan yang baru saja ia lakukan .

"Ji ?" Dengan sedikit mengatur napasnya chaeyoung memanggil Jisoo yang berdiri membeku dengan wajah terkejut .

"K-ka , maaf ! Sumpah maaf banget ka ! Gua- gua ngga tau apa yang ngerasukin gua sampe bisa kaya gitu ke Kaka , maaf ka " Jisoo menunduk bersimpuh tepat di hadapan chaeyoung . Dia menunduk dalam meratapi perbuatannya yang dirasa terlewat .

Chaeyoung tersenyum dengan merapikan kekacauan piyamanya . Dia bangkit , kemudian berjalan melewati Jisoo . Lebih tepat nya dia berada di belakang Jisoo yang tengah bersimpuh .

Di dudukkan dirinya di belakang manusia freak itu lantas langsung mendekap si manusia dengan menempelkan pipinya pada punggung tegap di hadapan .

Senyum chaeyoung terbit simpul "kamu emang beneran adalah manusia yang baik ji, makasih karena ngga mematahkan statemen ku tentang kamu dari awal"

Jisoo berbalik , melihat wajah indah chaeyoung yang kini tengah tersenyum menatapnya. Dengan refleks tangan jisoo menggenggam tangan chaeyoung. Membawa dengan amat perlahan menuju ke bibirnya. Dia mencium tangan chaeyoung diselingi air mata yang mengalir.

"Maafin aku kak. Aku janji ngga akan menjadi manusia brengsek lagi. Kaka boleh pukul aku kalo hal kaya gini dengan sengaja atau ngga sengaja keulang. Sekali lagi maafin aku kak..."

Ucapan Jisoo dan juga tangisannya membuat Chaeoung semakin melebarkan senyum manis. Tangannya melepas lirih dari genggaman Jisoo namun dengan segera merengkuh tubuh yang tengah merasakan layaknya kehancuran.

"Hei,, listen Ji. Aku ngga marahh , justru dengan kaya gini kamu buat aku yakin akan sesuatu. Sstt udah yaa. Udah malem ini, mending kita tidur aja oke ?"

Jisoo masih dengan tangisnya mulai mendongakkan wajah. Dia pandang wajah cantik di depannya kemudian jari jemarinya mulai mengusap lembut pipi si cantik.

"maafin aku ya kak"

Chaeyoung tersenyum kecil, kini ia mulai menuntun manusia freak didepannya untuk berdiri membawa manusia itu ke arah ranjang kembali.

"Udah malem, ayo tidur"

Memposisikan dirinya berpeluk Jisoo, Cheyoung menyamankan kepalanya pada ceruk leher si manusia freak yang sesaat tadi baru saja menangis.

***

Pagi hari di fakultas Jisoo , dia tengah merenung di lobby di hadapan laptop yang menyala . Menampilkan tumpukan dokumen tugas dimana itu banyak belum terselesaikan. 

"Ko gua bisa bisanya lepas kontrol si. Jisoo goblok" gumamnya sendiri .

Memang seiring bertambahnya semester mahasiswa akan lebih banyak berbicara dengan dirinya sendiri seperti orang gila. Dan itu adalah hal yang wajar . Semua yang berada di fakultas teknik khususnya . Mereka bahkan berbicara dengan laptop mereka seiring waktu .

Duaghhh

Kepala Jisoo terbentur kedepan mengenai meja yang dia singgahi . Semua itu karena dorongan tangan jahanam.

"Oit nyet , gua lulus nih ! Nilai gua bagus !"

Ingin sekali Jisoo mencekik apa yang manusia di sampingnya tadi lakukan . Namun setelah melihat tampilan layar yang membiru dari handphone milik manusia tadi

"Lah , lu daftar kampus negeri ?!" Jisoo

Manusia tadi mendudukkan dirinya di ruang kosong meja. Kakinya di silangkan angkuh kemudian menghela napas.

People - (ChaeSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang