"Jisoo"
"Jisooo"
"Jisoo bangun gak lu !"
"Woy anak monyed !"
"Bangun anjrit !"
"WOY !"
"HAH! APAH !"
Jisoo terbangun dengan napas memburu. Dia menengok kearah sekeliling dengan linglung. Sampai akhirnya tangan manusia tiba tiba mendorong kepalanya.
"Bangun juga lu ye ! Anying dari tadi ngigo ga jelassss ! Bangun ! Kerja kan lu !"
Dengan linglung Jisoo justru memandang ke arah manusia yang baru saja memukulnya. Dia merasa sebuah ke anehan disini.
"Hah ini gua dimana anjir !" Ungkapnya dengan penuh rasa terkejut.
Namun jawaban yang dia dapat justru lemparan sepatu dari manusia tadi. Sepatu itu mengenai kepalanya dan terhitung sudah dia kali kepala miliknya di hantam.
"Masih ngigo ya lu ! Bangun gblk mandi ! Lu pikir pekerja kaya kita bisa ngatur gaji sendiri kah !!!"
Lagi dan lagi jawaban yang tidak sesuai dengan ekspektasi Jisoo dapatkan. Semakin bingunglah manusia monyet itu .
"Lah anjir , bukannya gua masih kuliah co. Lu siapa sih anjrit !" Ucap Jisoo
Manusia di depan Jisoo terlihat mulai geram. Terdengar dari langkah kaki manusia itu yang sengaja di hentakkan saat mendekat kembali r arah ranjang.
Telinga Jisoo ditariknya mendekat ke arah mulut "kuliah kuliah bapak lu kuliah ! Lulus Senior High school aja udah untung ! Ngehayal aje lu kuliah ! Makanya kalo tidur tuh inget waktu monyed !!"
"Dan ya ! Catet nama gua ! Nama gua Winter ! Adek lu monyedd !!"
Untuk kesekian kalinya Jisoo menjadi terkejut. Semua bayang yang chapter 1-15 yang dialaminya perlahan mulai kabur dari ingatan.
Jisoo memegangi kepalanya yang mulai berdenyut. Dia merasakan pening menyengat mulai menyelimuti isi otak.
"Astaga ,,,, gua mimpi kah ? Tapi kaya real" ucap Jisoo dalam hati.
"Udah anying cepetan gblk ! Udah teladdd sattt !!" Winter berteriak sedang Jisoo menutup kedua telinganya.
"Iya anjing ! Ini gua bangun ! Berenti buat teriak ! Suara lu kek babi !"
Dan wush, manusia itu meluncur menuju kamar mandi untuk kabur dari manusia lain yang mengaku bahwa Jisoo adalah kakaknya.
.
.Sementara itu di bathtub kamar mandi, Jisoo mengguyur tubuhnya dengan air shower dingin. Kening manusia itu di tempelkan pada dinding kamar mandi yang dingin. Dengan alis mengkerut jelas bahwa manusia itu tengah berpikir sesuatu.
"Njir, masa iya cuman mimpi. Tapi kerasa banget nyatanya buset. Tapi di mimpi gua kaga punya adek"
"Eh ada sih , tapikan cuma adek yang gua pungut bjir !"
"Aneh bangett !!"
"LU MAU TERUS NGOMONG SENDIRI KAYA GITU ATO MAU GUA DOBRAK NIH PINTU ! KELUAR LU ANJING ! UDAH TELAD MONYET !"
"IYA BAWEL !"
akhirnya Jisoo menyelesaikan kegiatan bebersihnya dengan cepat. Teriakan suara Winter benar benar memecahkan gendang telinganya.
Skip
Setelah mengenakan kemeja yang tersedia di lemari, Jisoo telah siap untuk menuruni tangga. Dia menuju ke arah Winter yang terlihat tengah menyusun beberapa lembar roti dan selai.
KAMU SEDANG MEMBACA
People - (ChaeSoo)
Fanfiction"perubahan bisa buat kita jadi makin baik. Iya ga ?" "Setuju. Tapi ngga semua perubahan bisa berujung baik Ji" "Hah ? Maksudnya ?" Semua kisah memiliki alur yang beragam, terkadang euphoria dalam ekspektasi indah justru berbanding terbalik dengan...