"kak , gua suka kakak . Jadian yok ?"
Entah sudah yang keberapa kalinya kalimat itu keluar dari mulut bocah gila di depan satu gadis cantik . Si gadis hanya menggeleng dengan senyuman indahnya
"Lu tuh ya , udah dibilangin masih aja ngeyel ! Chaeyong udah punya cowo ege"
Bukannya si gadis yang menjawab , justru teman si gadis lah yang merespon dengan kalimat yang benar benar menyakiti bocah di depannya .
Yeah , gadis itu bernama chaeyong park . Dia dengan sejuta pesonanya menjadi sebuah daya tarik mematikan . Jangan lupakan sifat lembutnya yang benar benar memabukkan pecinta gadis .
"Kak Irene mending diem , gua nanyanya sama kak chaeyong soalnya " bocah tadi berujar dengan cengiran
Irene , teman si gadis merenggut marah . Dia siap dengan tangan terkepal menuju si bocah . "Ngomong apa lu barusan heh !" Disaat itulah bocah itu tercekik oleh tangan Irene dengan cara merangkul dari belakang .
"Irene udah ! Itu kasihan Jisoo nya " ucap chaeyong akhirnya setelah melihat Jisoo kehabisan napas . Jangan lupakan tawanya juga ikut menghiasi suara gadis itu .
Well nama bocah itu adalah Jisoo . Jisoo Kim tepatnya . Dia adalah mahasiswa baru di universitas Irene dan chaeyong.
Irene melepas cekikannya kemudian berkacak pinggang " lu tuh fakultas teknik ege ! Ngapain ke fakultas psikologi coba ?!"
Jisoo meringis kan giginya akan pertanyaan itu . Dia melirik chaeyong yang kini hanya menggeleng gelengkan kepalanya juga tak habis pikir. Sudah hampir 2 bulan berlangsungnya perkuliahan setelah ospek , dan bocah gila di depannya ini tetap mengejar.
"Gua pengen jadian sama kak chaeyong kak ! Makanya kesini" cengengesan si bocah
"Gimana kak ? Mau ya jadi pacar gua " dengan pede nya pun dia melanjutkan niatnyaIrene yang berdiri tidak jauh dari Jisoo berdiri hanya menghela napas lelah "udah gua bilangin dari lu masih jadi anak bimbingan gua anjir , chaeyong udah punya cwo . Lu budeg ya ?" Dengan lembut tidak seperti sebelumnya Irene menanggapi lagi .
Menoleh dari perhatiannya semula menuju Irene di sampingnya . Jisoo memanyunkan bibir dengan alis tertekuk . Dia berdecak "yaudah deh , kak Irene aja gimana ? Mau ga jadi pacar gua ? Masa gua nice try terus nih dari ospek sampe sekarang" As always cengengesan diakhir
Spontan Irene memukul kepala bocah itu sedikit keras " heh ! Congor lu gampang banget bilang gitu astaga ! Sini lu ! " Kembali lagi mereka berkelahi dengan Jisoo yang hanya cengengesan tak melawan .
Mereka melupakan chaeyong yang sedari tadi hanya menyimak dengan tertawa . Tidak habis pikir saja , sudah entah yang keberapa kalinya bocah di depannya menghampiri ia hanya untuk mengajak membuat sebuah ikatan .
Chaeyong bertindak mendekati kedua manusia di depannya " hush ! Udah udah , ini kita mau ada kelas loh Rene jangan sampe make up mu blepotan karna ini. Dan Jisoo , aku udah sering bilang ke kamu kan ? Jawabanku tetep sama Ji . Mending sekarang kamu balik ke fakultasmu , ada kelas kan ?" Chaeyong mengakhiri dengan lembut .
Akhirnya Irene melepaskan cengkeramannya pada kerah kemeja flanel lusuh jisoo . Dia terburu buru mengambil cermin dari tas selempang miliknya . "OMG ! Muka gua anjir !" Seraya berteriak Irene meninggalkan Jisoo
Jisoo berdecak kecil , dia menyisir rambutnya ke belakang dengan jari jari . Mulai pula merapikan kemeja flanel lusuhnya dan tas gendong berisi laptop . Yeah ala anak teknik
Menghela napasnya berat lantas Jisoo berujar "oke deh kak , tapi bisa jadi temen ga ? Kalo ngga bisa jadi pacar bisa temenan kan ?" Sudah terbilang , Jisoo adalah Jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
People - (ChaeSoo)
Fanfiction"perubahan bisa buat kita jadi makin baik. Iya ga ?" "Setuju. Tapi ngga semua perubahan bisa berujung baik Ji" "Hah ? Maksudnya ?" Semua kisah memiliki alur yang beragam, terkadang euphoria dalam ekspektasi indah justru berbanding terbalik dengan...