Bagian Epilog

128 18 135
                                    

Spiritual-Romance Story

Hi, Babe.
Finally, sampai juga di bagian Epilog, ya.
Terima kasih sudah membaca hingga bagian ini ^^

I hope you guys are enjoy it.

I hope you guys are enjoy it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿︎✿︎✿︎

Satu tahun kemudian, Seoul, Korea Selatan.

Faza membuka lembaran note book berwarna cream yang ditemukannya di atas meja rias istrinya.

❞︎

Bagaimana perasaanmu saat kau dipertemukan dengan seseorang yang mirip sekali dengan seseorang yang saat ini sedang berusaha kau lupakan karena kalian telah berbeda alam?

Senang? Penasaran? Takut? Atau perasaan lainnya?

Bandung, kota yang menjadi saksi bisu betapa rapuhnya aku.

Surabaya, kota yang menjadi saksi pilu betapa terlalu berharapnya aku.

Ini aku, Kara.

Ada beberapa hal yang harus aku tuliskan dalam buku ini. Terkadang, aku tak sadar, jika aku yang telah menulisnya.

Kak Aksa meninggalkanku, bahkan sebelum aku sempat mengatakan bahwa aku mencintainya.

Dan 'Aku juga mencintaimu' adalah tiga kata yang sangat ingin kudengar dari bibir kak Aksa, tapi apakah itu bisa?

Kala itu, saking rindunya dengan kak Aksa, alam bawah sadarku membawaku bertemu dengannya ke alam mimpi, walaupun rasa rindu itu tak terobati. Aku malah semakin merindukannya.

Aku bahkan tak bisa membedakan antara ilusi dan kenyataan, saat itu.

Ternyata rasa pusing yang kala itu sering aku rasakan, mimpi yang terasa nyata, ilusi yang beradu dengan kenyataan, hingga aku sulit membedakan keduanya, ternyata merupakan efek dari gejala stres yang kualami.

Depresi, itu yang aku alami setelah kak Aksa pergi.

Aku sempat berpikir untuk meninggalkan dunia ini agar aku bisa bertemu dan bersama dengan kak Aksa. Itu adalah titik terendahku. Dan itu salah.

Dan, saat aku telah berusaha melupakan kak Aksa, aku dipertemukan dengan seseorang yang mirip dengannya.

Namanya Faza. Pria yang cuek, ketus, dan penuh rasa percaya diri.

Sifatnya sangat berbeda dengan kak Aksa yang hangat dan perhatian. Namun, Faza sangat baik, sungguh.

Aku berharap Faza adalah kak Aksa. Namun, dia bukan kak Aksa.

WHO ARE YOU? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang