Bagian 11 Sekadar Harapan

478 335 170
                                    

🔵Update
☄️Happy Reading☄️

Who Are You?
- Sekadar Harapan -
- Just Hope -

***

"Karena tidak semua pertanyaan,
harus memiliki jawaban"
- Faza Alfarizi -

"Karena tidak semua pertanyaan,harus memiliki jawaban"- Faza Alfarizi -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Taman rumah sakit, 10:31 a.m.

Kara diam memikirkan jawaban dari pertanyaan Faza.

" Hem. Hanya pusing biasa kok," jawab Kara setelah beberapa menit terdiam.

Faza masih memandangnya.

"Benarkah?" tanya Faza tidak percaya.

Kara terdiam dan ia ingin sekali berbohong. Namun, tatapan Faza seakan mengintimidasinya.

Kara menimbang-nimbang apakah ia harus memberitahu Faza atau tidak tentang sakit yang dialaminya sekarang yaitu stress.

"Kalau tidak mau kasih tahu tidak apa-apa," ujar Faza mengalihkan pandangan ke arah depan.

"Mengapa begitu?" tanya Kara.

"Karena tidak semua pertanyaan, harus memiliki jawaban," jawab Faza sembari tersenyum.

Kara tertegun. Ia berdehem pelan.

" Sebenarnya aku mengalami gejala stres," ujar Kara akhirnya.

Faza kembali memandang Kara.

" Gejala stres? Aku minta maaf harus mengatakan ini. Apa karena Aksa?" tanya Faza.

Kara menunduk dan memainkan jemarinya.

"Mungkin ini kedengarannya terlalu berlebihan, tapi ... ehm ... karena kau dan Aksa," jawab Kara, "aku terlalu banyak memikirkan hal yang seharusnya tidak aku pikirkan."

Faza tampak terkejut, tetapi ia berusaha bersikap biasa saja. Ia menghela napas. Meskipun baru mengenal gadis itu, ia tahu Kara adalah gadis yang tulus. Ia merasa kasihan pada gadis itu.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Faza yang melihat Kara hanya menunduk.

Kara mengangkat kepalanya lalu tersenyum ke arah Faza.

" Aku tidak apa-apa. Hanya saja aku merasa menjadi orang yang lemah dan hanya bisa merepotkan orang-orang," jawab Kara.

" Jangan bicara begitu. Kau adalah wanita yang kuat walaupun memang benar kau sangat merepotkan," ujar Faza.

Kara tertawa kecil mendengarnya. Pria itu memang ketus sekali.

"Aku tahu semua ini pasti berat bagimu, Ra. Namun, kamu hebat bisa bertahan. Jalan-Nya lebih indah, walaupun begitu berliku bagimu, Kara," ucap Faza tulus.

WHO ARE YOU? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang