🔵Update
Who Are You?
- Terima Kasih, Faza -
- Thank You, Faza -***
"Kata terima kasih itu penting untuk diucapkan dan aku tak ingin
menjadi salah satu diantara
banyak orang yang tidak
tahu caranya berterima kasih"
- Kara Miranti -***
"Faza, akhirnya aku menemukanmu di tempat awal aku bertemu denganmu" gumam Kara.
Jujur saja ia tidak bisa terus-menerus hidup dalam rasa penasaran yang hebat ini. Ia harus berbicara dengan pria itu.
Namun, sepertinya tidak akan mudah.
Kara menelan salivanya susah payah. Ia masih belum percaya jika orang yang dicarinya selama beberapa hari ini dan sempat membuatnya menyerah sekarang ada di depan matanya.
Hari ini adalah hari ketiga ia mencari Faza di kota Surabaya yang hanya berbekalkan doa, tekad, dan sebuah nama.
Segala pertanyaan yang ada dalam benaknya seakan menghilang. Faza berdiri dan berjalan ke arah pagar musala. Kara panik. Buru-buru ia memakai sandalnya dan memutuskan untuk mengikuti Faza diam-diam.
Sepertinya dia hendak pulang ke rumahnya. Aku akan mengikutinya diam-diam. Jika aku tahu rumahnya itu lebih bagus dibandingkan bicara langsung dengannya sekarang, batin Kara.
"Tidak .... Tidak .... Lebih baik aku bicara dengannya sekarang, tetapi bagaimana, apa yang harus kukatakan padanya. Aku tak yakin ia mau mendengarkan perkataanku nantinya," ujar Kara bermonolog hampir tak terdengar.
Setelah Faza sudah berjalan agak jauh, Kara mulai mengikutinya diam-diam. Ia menatap punggung pria yang berjalan santai di depannya. Sesekali ia memijit keningnya, rasa pusing kembali mendera.
Kara melirik arloji di pergelangan tangan kirinya, kira-kira sudah sekitar tujuh menitan ia mengikuti Faza, tetapi tidak ada tanda-tanda pria itu berjalan ke rumahnya atau ke suatu tempat.
Mau ke mana sebenarnya ia pergi, batin Kara heran.
Namun, Kara tahu, ia harus tetap mengikuti pria itu. Kara berpindah dari satu persembunyian ke persembunyian yang lain. Beberapa menit berlalu dan Kara mulai merasa tidak sanggup lagi untuk berjalan lebih jauh dan ditambah dengan kepalanya yang mulai pusing.
" Baiklah sepertinya aku memang harus bicara sekarang," ucap Kara dalam hati.
Saat ini ia sedang bersembunyi di balik pohon kelapa. Kara menarik dan menghembuskan napasnya pelan bersiap untuk berteriak 'Tunggu'.
Kara mengintip dari balik pohon kelapa, dilihatnya pria itu masih berjalan lurus ke depan. Hitungan ketiga, pikirnya.
Satu, Dua, Ti ...
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ARE YOU? [END]
RomansaREVISI BERJALAN ♡ [Add to library kalian, yaaa] ⛄ About Kara Miranti, Faza Alfarizi, & Aksa Thahari ☃️ "Dan, hanya doa yang dapat mengubah takdir." Aksa bermonolog hampir tak terdengar. ..... "Faza adalah Aksa? Namun, itu tidak mungkin." Kara bergu...