Extra part 5 (Selesai)

12.9K 303 18
                                    

"Ayolah, kalau tidak kau tidak akan pernah bisa melihat senyuman terukir manis dari wajah istrimu ini." ujar Ronald.

"Serahkan dia segera."

"Tidak mungkin semudah itu." ujar Ronald.

"Tidak mungkin aku melakukan hal sebodoh itu!" tandas Alcyone.

"Hmm maukah kau sedikit bermain-main dengan kami?" tanya Ronald tersenyum menyeringai. Alcyone mengernyit.

Ronald menepuk tangannya, memberi isyarat pada teman pengawalnya segera menghampirinya. Dua pengawalnya menghadap. Ronald berkata.

"Tolong kau taruh sebuah apel diatas kepala wanita ini. Lalu tembakkan apel itu." ujar Ronald, tentu Alcyone dibuat meradang meski masih cukup kesabarannya meladeninya.

"Apa kau gila?" tanya Alcyone heran.

"Lakukan dari sekarang." ucap Ronald langsung menyuruh dua pengawalnya untuk melakukan penembakan. Ana merasa sangat ketakutan dari balik bekapan plester dimulutnya ia merasa sangat ingin menangis, air matanya sudah terjun lebih dulu dibanding suaranya, ia benar-benar menangis sedih saat itu.

"Mas aku takut..." ujar Ana dari bekapan mulutnya tapi sayangnya tangisnya itu hanya membuat Alcyone tak bergerak sedikitpun dari tempatnya, dengan wajah menunduk.

Pistol mulai ditarik pelatuknya. "Tembak!" pekik Ronald, pistol mereka mulai membidik ke arah apel diatas kepala Ana, baru akan ditembak, Alcyone langsung melempar pistol miliknya kepada mereka.

"Saya serahkan diri saya, tapi jangan sakiti istri saya!" pekik Alcyone. Membuat Ronald dan Renald tertawa membahak saat itu.

Ronald mengambil pistolnya dan pegang kerah baju Alcyone, pukul buatnya tersungkur ke bawah kakinya. Ia injak paha Alcyone saat itu. Bahkan Renald langsung suruh para pengawalnya untuk segera mengeroyok Alcyone.

"Keroyok dia dan buat wajahnya tak lagi sama." ujar Ronald tersenyum menyeringai.

Para pengawal pun mematuhi perintahnya dan langsung menyerang Alcyone dari berbagai arah, menendang perutnya, meninju, pukul, hantam dan segala macam hingga tubuh besar Alcyone yang semula kokoh kini layu.

Ia dibuat tak berkutik oleh mereka, Ana tampak menangis ketika melihat Alcyone dibuat kesakitan seperti itu.

Ana mencoba melindungi Alcyone saat itu meski dengan tangan dan kaki terikat meski mirisnya mereka tak memperdulikan, mereka terus memukulnya.

Ana ketakutan melihat Alcyone dibuat parah seperti itu. Alcyone samar-samar melihat wajah Ana yang berada tak jauh darinya, ia sentuh pipinya, air mata yang berjatuhan, mengusapnya. Meski setelahnya ia langsung jatuh tak berdaya, tergeletak dihadapannya.
Ana menangis.

"Mas.... Mas bangun mas... Jangan tinggalin aku mas..." ucap Ana berkali-kali memanggilnya meski sayangnya Alcyone tak lagi bergerak, ia tak sadarkan diri, tidak sampai disitu saja, Alcyone masih terus dipukul, dihantam dan ditendang sekalipun dalam keadaan yang parah seperti itu. Ana memekik dalam bekapan plester di mulutnya.

"Sudah cukup! Cukup!" pekik Ana, hingga akhirnya Renald pun berdiri dihadapan Alcyone yang tergeletak. Ia injak kepala Alcyone saat itu juga dan lantas berkata disebelah telinganya.

"Ini adalah hukuman bagi orang yang sombong lagi congkak sepertimu." ujar Renald yang langsung menginjak-injaknya sesuka hatinya.

Ana menangis parau mencoba untuk menyudahi perlakuannya saat itu, memohon-mohon meski mirisnya tidak didengar. Ana bahkan ditendang olehnya hingga menjatuh.

Alcyone setengah sadar melihat Ana menjatuh, membuat Alcyone yang dibuat parah kembali bersemangat untuk meraih pistol yang tergeletak dihadapannya, sedikit demi sedikit tangannya diulurkan dan dapatkan pistol itu ketika mereka semua sedang dibuat lengah, merayakan kemenangannya atas kekalahan
Alcyone saat itu.

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang