Sebelum Bella dan teman-temannya ke Rumah Sakit. Mama Bella dan Kakak-nya Lea sudah berada terlebih dahulu di sana.
Lea bertanya ke bagian informasi, kamar nomer berapa Riki dirawat.
Setelah staff menyebutkan nomer kamar tempat Riki dirawat, mereka berdua langsung menuju ke sana.
Di sana mereka bertemu Haris dan Gavin.
"Kalian teman-temannya Bella ya?" Tanya Lea.
"Iya, Kak."
Ketika melihat wajah Haris yang babak belur, Mama sontak memeluk Haris dan berterima kasih kepada lelaki itu. "Makasih banyak ya nak udah nolongin anak tante."
"Iya tante sama sama."
"Gara-gara nolongin Bella kamu jadi babak belur gini. Tante gak tau gimana keadaan Bella sekarang kalo gak ada kalian."
"Tante tenang aja yang penting sekarang Bella baik-baik aja."
"Keadaan temanmu yang di dalam gimana, nak?"
"Masih belom sadar tante."
"Astaga, tante boleh masuk ke dalam?"
"Eumm boleh aja sih tante tapi ada orang tuanya Riki di dalam. Peraturannya maksimal hanya boleh 2 orang aja tante di dalam."
Kebetulan Mama Bella ingin berbicara juga dengan orang tua Riki.
"Yaudah kalo gitu tante tunggu sini aja. Tante juga mau ketemu sama orang tuanya Riki."
Mama Bella dan Lea pun ikut menunggu bersama Gavin dan Haris.
Gavin berbisik pada Haris. "Ris, kita balik aja yuk. Firasat gue gak enak. Daripada kita liat pergelutan secara live mending pulang aja."
Haris pun menyetejui ucapan Gavin.
"Tante, Kak. Maaf kayaknya kita harus pulang terlebih dahulu. Haris kecapean dari kemarin di sini terus belom pulang."
Anjing dah gue duga ujung-ujungnya gue lagi -Haris
"Ohh iya silahkan. Makasih ya nak sekali lagi. Hati-hati di jalan ya."
Setelah berada di dalam lift, Haris menepuk kepala Gavin. "Anyink ngapa bawa-bawa gua sih."
"Biar cepet elah. Eh, Ris kenapa gue jadi takut ya. Ortunya Riki serem banget pantesan aja anaknya begitu ternyata turunan dari ortunya."
"Temen kita lagi sekarat sempet-sempetnya lu ngatain dia." Omel Haris.
"Gue kan ngomong fakta. Lo bayangin dah ortunya Riki nanti ketemu sama ortunya Bella, apa gak bakal adu mulut tuh mereka. Tadi aja kita dimaki-maki."
"Iya juga ya."
•
Bella meregangkan otot-ototnya dan membuka matanya perlahan.
Ia beranjak dari tempat tidurnya dan membuka tirai yang menutupi jendela kamarnya. Matahari bersinar sangat cerah pagi ini.
Eh tunggu... apa sekarang masih pagi??
Bella melihat jam yang bertengger di dinding kamarnya, sudah pukul 11:30 itu artinya Bella sudah tidur 8 jam lebih.
Bella pun keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan orang di rumah.
Namun yang Ia temukan adalah ketiga sahabatnya yang sedang berbincang dengan Abangnya.
"Kalian?" Ujar Bella membuat ketiga temannya menoleh kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Stranger! • 04L ✓
FanfictionSelamat datang di Hi, Stranger! Aplikasi chat anonymous terbaik untuk menemukan teman baru, teman ngobrol dan teman kencan. Segera daftar dan pilih sidename yang cocok denganmu! ~started 01/10/23