Chapter 15

2K 208 19
                                    

Selamat Membaca

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"hah?!!, BUAHAHAHHAA, gue gak salah denger?, lu tanya gue gimana sama Ollan?!" Ashel menepuk nepuk pundak Chika sembari tertawa dengan keras, Chika yang melihatnya pun menatapnya dengan kesal

"Sakit bego!!" Ucap Chika lalu memukul kepala Ashel dengan bantal berhasil membuat Ashel tak lagi memukulinya

"Gak lah gue emang akhir akhir ini deket sama dia, karena mobil kak Indah lagi dibengkel dia" Chika menaikan kedua alisnya tak percaya

"Loh Ollan punya bengkel?!"

"Punya bokapnya sih, bengkel gede juga" Jelas Ashel membuat Chika mengangguk anggukkan kepalanya

"Lagian juga kalau pun gue cinta secinta cintanya sama Ollan, gak akan mau gue ama dia"

"Lah"

"Beda agama, berat sist" Ucap Ashel lalu mengedipkan mata kanannya

Chika yang mendengar itu sontak merasakan panas disekitarnya, dia menatap Ashel dengan datar, dan tak lama serangan dengan menggunakan bantal mengenai badan Ashel secara bertubi tubi, dan pelakunya tentu saja adalah Chika.

"Nyindir gue lu hah?!!" Ucap Chika saat tangannya masih terus memukuli Ashel dengan bantal

Dan Ashel sendiri bukannya kesakitan dia malah tertawa terbahak bahak sekarang.
.
.
.
.
.
.
.

Hari dan hari terus berlalu, bulan pun telah berganti. Tak terasa hubungan Rava dan Chika telah berjalan sekitar 3 bulan lamanya. Selama tiga bulan ini jarang sekali ada pertengkaran atau percekcokan antara keduanya, bahkan bisa dibilang tidak ada sama sekali, keduanya begitu saling melengkapi.

Kini Rava tengah berada dirumah Chika, Chika menepati ucapannya tahun lalu. Dia akan menghubungi Rava jika sang kakek berada dirumahnya.

Kini Rava tengah berbincang bincang dengan ayah dari Sisca atau kakek Chika, yang diketahui bernama Baswara Wajendra, atau Chika memanggilnya dengan sebuatan Opa Bas.

Chika sedari tadi hanya menyimak dengan posisi menyandarkan kepalanya ke bahu Rava, dan tangannya yang melingkar dilengan Rava. Tak ada rasa canggung ataupun malu, bermanja kepada Rava didepan kakeknya, karena Baswara pun tak masalah.

"Sayang ayo keluar, aku bosen" Pinta Chika terdengar seperti rengekan

"Nantilah, opa lagi bicara sama Rava" Ucap Baswara lalu menyeruput tehnya kemudian menaruhnya kembali diatas meja kecil yang ada diantara mereka sekarang

"Nanti aja kapan kapan lagi opa, aku bosen pengen jalan jalan" Ucap Chika lagi dengan bibir yang sedikit ia majukan sekarang

"Ah nggak usahlah, ikut ngobrol aja sini biar gak bosen, dari tadi diem aja kamu itu" Chika menatap kesal ke arah kakeknya itu

"Iya opa, Chika tuh juga pengen ikut ngobrol, tapi topik kalian itu yang bikin Chika mumet tau gak?!, lukisan lagi lukisan lagi. Chika tuh gak ngerti!, Chika bosen, pengen keluarr, ayoo kita jalan jalan Ravaa!" Omel Chika dengan cepat, dan wajah yang ia tekuk, sukses membuat Rava dan Baswara terkekeh gemas

Ravadel Dan CintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang