Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.3 hari berlalu sejak kejadian dimana Chika bertengkar dengan sang ibu dan pertengkaran mereka didengar oleh Rava.
Sudah 3 hari ini, Chika tidak mendengar ataupun mendapatkan kabar apapun dari Rava. Chika pernah mencoba datang ke rumah Rava, ia bertemu Flora disana. Tapi Flora selalu mengatakan jika Rava sedang kuliah dan sebagian hal lainnya.
Dan kini, dia sedang melamun menatap dengan tatapan kosong ke arah handphone nya, yang menunjukan room chat nya dengan Rava. Banyak sekali pesan yang dia kirimkan kepada Rava namun, tidak satupun dibalas, jangankan dibalas dibaca saja tidak oleh Rava.
Namun tiba tiba suara ketukan pintu kamarnya menyadarkan Chika dari lamunannya. Chika dengan malas beranjak dari kasurnya, membuka pintu tersebut dengan malas.
"Kenapa, bi?" Tanya Chika, yang ternyata bi Ijah lah pengetok pintunya barusan
"Ada mas Rava dibawah non" Ucap bi Ijah seketika saja membuat raut wajah Chika yang semula malas dan lesu kini langsung seakan akan baru saja memenangkan sebuah lotre
Tanpa banyak bicara lagi, Chika dengan cepat melangkahkan kakinya berlari menuju bawah. Sesampainya disana Chika dapat melihat Rava yang terduduk disofa ruang tamu, yang juga menatap Chika dengan tatapan dalam dan senyum penuh makna.
"Sayang!" Panggil Chika dan sedikit dialunkan, Chika langsung berlari ke arah Rava
Rava berdiri saat dia melihat Chika yang berlari ke arahnya dengan tangan yang dia rentangkan.
Cukup lama mereka berpelukan, tanpa sadar Chika menangis disela pelukannya dengan Rava.
Rava yang menyadari ada suara isakan kecil dari seorang yang ia peluk sekarang, langsung melepaskan pelukan tersebut. Kemudian menangkup pipi Chika yang sedikit memerah, serta air mata yang sudah berlinang
"Kamu-, kamu kemana aja?" Tanya Chika terbata
Rava tersenyum tipis, lalu dengan lembut mengusapi air mata Chika yang masih berjatuhan.
"Maafin aku ya" Chika hanya diam lalu menggeleng kecil, tak lama kemudian ia pun kembali masuk dalam pelukan Rava
Kini lebih erat dari sebelumnya.
"Mana janji kamu yang mau berjuang semampu kamu, kenapa kamu malah hilang kabar tiga hari terakhir ini?" Tanya Chika dengan posisi yang masih berada dipelukan Rava
"Kita duduk dulu ya, aku jelasin pelan pelan" Ucap Rava dan diangguki oleh Chika
"Aku bukan mau ngilangi atau gimana. Iya emang, kemarin aku sempet goyah karena denger ucapan mama kamu ditelfon, tapi itu bukan alasan aku ngilang tiga hari terakhir ini kok. Aku habis matiin telfon terakhir kita itu, handphone ku jatoh. Terus langsung gak bisa hidup" Ucap Rava lalu berhenti sejenak, guna mengambil oksigen
"Yaudah deh kan kata aku tiga hari yang lalu, besok baru aku bawa dibenerin, nah itu harus ditinggal sampe keesokan harinya, kemarin baru ku ambil handphone ku-"
"Terus kenapa kamu sama sekali nggak nemuin aku buat kasih kabar kek ke aku, motor kamu juga gak ikut rusak kan?"
"Ya nggaklah, waktu itu kan suasananya lagi gak enak, jadi aku juga kasih waktu ke kamu" Jelas Rava tak mendapat jawaban cukup lama dari Chika, tetapi akhirnya ia pun mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravadel Dan Cintanya
FanficCerita ini menceritakan tentang Ravadel, Chika, dan kisah mereka yang sedikit rumit. ANNOUNCEMENT!! This is just a fanfiction that takes the characters of several members of the Indonesian idol group, Jkt48. So please be wise. Thank you.