Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Christian tersenyum dengan manis saat melihat Chika yang sudah terduduk di kursi di sebuah restoran. Christian berjalan dengan begitu percaya diri, dan pakaiannya pun sangat rapi.
Tentu saja dia terlihat sangat menawan hari ini, karena Chika hari ini mengajaknya untuk bertemu di sebuah restoran untuk membicarakan sesuatu. Jarang sekali pikir Christian, Chika mau membuang waktunya yang sangat berharga itu untuk dirinya.
"Hey.. " Sapa Christian yang baru sampai, dia menarik kursinya lalu langsung duduk dihadapan Chika
Tak ada sapaan balik dari Chika, tak membuat senyum Christian luntur dari wajahnya.
"Kamu nggak pesen sesuatu?" Tanya Christian saat melihat meja yang kosong
Chika menatap aneh Christian. "Gue ngajak lu ketemu itu buat ngomongin sesuatu, bukan buat ngajak lu dinner, jangan kepedean deh lu" Ucap Chika dan diangguki oleh Christian
"Iya aku tau, tapi apa ngga minum?" Tanya Christian membuat Chika sedikit geram dengannya
"Ini pengingat penting buat lu ya, gue paling gak suka ngehabisin waktu gue buat orang yang gak gue suka, jadi gue gak mau bertele tele dengan lu" Ucap Chika dengan menohok, sukses membuat senyum Christian akhirnya hilang dari wajahnya
"Yaudah Chika, kamu mau ngomongin apa emangnya?" Tanya Christian dengan nada lembut
"Gue gak mau tau, pokoknya kita harus batalin rencana pernikahan itu"
"Tapi Chik, kan kamu tau-" Christian berniat membalas namun langsung dipotong oleh Chika
"Gimana pun caranya!" Ucap Chika dengan tegas, membuat Christian menghela napasnya panjang
"Sorry kalau omongan gue tajem, lu tau kan gue itu benci sama lu, gue gak suka sama lu Christian, berduaan sama lu bentar aja gue gak betah, apalagi seumur hidup, bisa lu bayangin semenderita apa gue nanti?" Christian terdiam dia memikirkan ucapan Chika barusan
"Tapi cinta kan bisa tumbuh seiring berjalannya waktu Chik"
Chika menggeleng dengan keras, dia sangat amat tak setuju dengan ucapan Christian.
"Tapi itu nggak berlaku di gue, gimana cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu kalau dihati orang itu masih ada orang lain" Ucapan Chika sangat amat menusuk hati Christian, Christian terdiam seribu bahasa dia tak bisa berkata kata
Tak bisa disangkal, Chika memang masih menyimpan Ravadel dihatinya.
"Aku yakin aku bisa kalahin orang itu Chik" Chika tertawa kecil, dia menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang diucapkan Christian
"Nggak Christ!, nggak akan pernah bisa. Sekalipun lu kasih gue bulan sekarang, lu gak akan pernah bisa gantiin posisi Rava, Christ!" Christian menarik napasnya dalam dalam, menahan agar air mata tak memenuhi bola matanya
Christian menunduk. "Apa yang Rava kasih ke kamu Chik, sampai kamu secinta itu sama dia?" Christian bertanya dengan nada yang lemah
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravadel Dan Cintanya
FanfictionCerita ini menceritakan tentang Ravadel, Chika, dan kisah mereka yang sedikit rumit. ANNOUNCEMENT!! This is just a fanfiction that takes the characters of several members of the Indonesian idol group, Jkt48. So please be wise. Thank you.