Chapter 29

1.5K 185 11
                                    

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Wanita itu semakin panik saat melihat Rava yang mulai kehilangan kesadarannya, akibat terlalu banyak darah yang keluar dari tubuhnya.

Luka tusukan ditangan Rava memang sudah diikat oleh wanita itu menggunakan kain, namun darahnya terus saja mengucur keluar.

"Hey, bangunn!!, kita bentar lagi sampe!" Ucap wanita tersebut, lalu beberapa detik kemudian dia langsung menambahkan kecepatan mobilnya

Untung saja jalan tidak terlalu ramai malam ini, jadi dia dapat dengan tenang menginjak pedal gas mobilnya tanpa memikirkan orang orang sekitarnya.

Setelah 5 menit berlalu, akhirnya mobil merah wanita tersebut telah sampai disalah satu rumah sakit di Jakarta. Dengan cepat wanita itu berteriak memanggil para suster dan ners untuk segera membawa Rava yang telah hilang kesadarannya.

"Tolong lakukan yang terbaik" Ucapnya kepada dokter yang baru saja ingin memasuki ke ruangan Rava

"Pasti bu"

5 menit menunggu, dokter itu keluar dari ruangan Rava, diikuti oleh seorang suster.

"Ibu, anak ibu kehilangan cukup banyak darah akibat luka tusuk yang tidak langsung tangani, dan hakl ini menyebabkan diharuskannya untuk segera melakukan transfusi darah. Tapi yang menjadi masalah sekarang, adalah anak ibu yang bergolongan darah o negatif, dan golongan darah ini cuma bisa menerima transfusi darah dari golongan darah o negatif pula, dan kami tidak pernah ada stock untuk golongan darah o negatif bu, karena memang golongan darah ini sangat langka" Ucap dokter dengan name tag Dr. Sofyan tersebut, sukses membuat wanita itu kembali hancur

"Ambil, ambil darah saya dok, saya juga o negatif" Ucap wanita itu dan langsung diangguki oleh sang dokter"

"Mari bu ikut saya untuk mengurus administrasi ibu dan anak ibu sebelum melakukan transfusi darah" Ucap suster namun langsung ditahan oleh wanita itu

"Saya boleh meminta tolong sus?" Tanya si wanita membuat suster tersebut mengangguk kecil

"Tolong sembuyikan saja identitas saya, jangan sampai dia tau kalau saya yang mendonor kan darah untuknya" Wanita itu terhenti sejenak saat melihat wajah keheranan dari si suster

"Hubungan saya dan anak saya lagi nggak baik sus" Final si wanita, dan suster yang mengerti pun langsung mengangguk

.
.
.
.
.
.
.

Brakkk!!!

Pria dengan kemeja hitam yang sedang menghisap rokok diruang tamu dirumahnya dikagetkan dengan seseorang yang membuka pintu rumahnya dengan kasar.

Dia tersenyum tipis, saat melihat wanita yang sudah diduga pelaku dari pembuka pintu secara kasar iti berdiri dihadapannya.

"Kenapa, sayang?"

"Lebih baik kamu bunuh aja aku daripada harus terus sakitin dia yang ada salahnya disini!!, dia gak tau apa apa tentang semua yang terjadi Alex!!"

Alex berdiri dari duduknya, berjalan mendekati wanita itu yang sudah banjir air mata.

Ravadel Dan CintanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang