( ̄ー ̄)

989 56 20
                                    


#HAPPY READING







Semua orang yang ada disana tersenyum bahagia. Mereka berkumpul di depan ruang operasi menunggu Tay untuk di pindah kamar inap.

"Aku sudah tidak sabar menunggu cucu kita,"ucap mama Tay kepada besannya

"Iya jeng,,aku juga sudah tidak sabar,"

Dua-duanya memeluk Newby yang tertidur di gendongan mereka. Setelah tadi bocah manis itu merengek kapan adiknya akan terlahir,akhirnya ia kecapekan.

"Kok agak lama ya??"

"Masih di bersihkan pasti,"

"Semoga sehat Tay sama babyboy-nya,"

"Oh itu mereka,"tunjuk papa Tay

Dan benar saja brankar Tay terlihat di dorong beberapa suster. Orang tua Tay juga mertuanya segera menghampiri. Mereka berjalan mengikuti.

New berjalan pelan sedikit di belakang sembari menunggu kedua bayi kembarnya yang juga akan di pindahkan ke kamar bayi. Namun suara seorang suster membuat jantungnya seakan berhenti kala itu.

"Dokter Mix,ada yang salah pada salah satu bayi ini,"

New yang mendengar itu langsung berbalik dengan wajah penuh panik.

"P-Phi Mix ada apa??" Ucap New dengan sedikit terbata

"Aku lihat dulu New,kamu tenang ya??"

Mix segera menemui suster yang memanggilnya." Kenapa sus??"

"Wajahnya pucat dok,lalu sepertinya pernafasannya sedikit terhambat,"panik suster itu.

Badan New melemas tiba-tiba tulangnya seakan seperti jeli ,keringat dingin membasahi diri. Airmata bahagianya,seketika hilang. Matanya sudah memerah. Entah kenapa perasaannnya menjadi tak enak. Sangat tidak enak.

"Putraku,,p-phi Mix....." Bahkan suara yang hendak ia keluarkan untuk bertanya tiba-tiba menghilang. "Ke--ke na pa??"

"Tuan New. Mohon tunggu diluar dulu ya???" Ucap salah satu suster yang akan mendorong satu keranjang bayi milik putranya.

Suster itu memberi anggukan lembut seolah memberi penenang bahwa semua akan baik-baik saja karena kembar satunya sehat.

"New,kamu keluar sebentar ya,biar phi yang melihat bagaimana kondisi putramu, Gin kan namanya??"ucap Mix lembut.

"Phii---"

"Benar New,kamu tunggu diluar dulu,"ucap Mix dengan ekspresi tak jauh beda dengan New.

New mengangguk patah,sungguh hatinya tak tenang. Akhirnya ia berjalan keluar agar tidak mengganggu pemeriksaan Mix. Ia menggigit jemari kukunya karena panik. Keringat dinginnya terus keluar. Entah kenapa,perasaannya.....

Takut


Sedangkan di dalam Mix masih terus  berkonsentrasi dengan pemeriksaannya. Keringat bercucuran menandakan ada keadaan yang tidak baik-baik saja.

"Bagaimana ini?? Kenapa bisa begini?? Tuhan."

Tubuh pucat dan nafas lemah membuat Mix semakin tak berdaya. Airmata sudah mulai memenuhi pelupuk matanya. Bayi dengan wajah tampan,hidung bangir dan kulit yang masih kemerahan itu begitu rapuh,bayi yang terlahir  setengah jam lalu itu kini memejamkan mata. Walaupun setengah jam yang lalu pula Mix masih mendengar suara tangis bayi itu.

Segala macam cara dan usaha ia usahakan agar bayi dari sepupunya itu kembali---- bernafas.

Namun

Gagal

der SchalterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang