PART 15 (XAVIER RAMADHAN)

496 14 2
                                    

Happy reading gaysss
Vote and komen

Sementara di tempat Xavier
Xavier yang melihat Daddy dan abang-abangnya ada diruang keluarga hanya acuh dan Xavier juga tidak melihat Vira apakah dia sudah berangkat? Pikir Xavier

Xavier pun memulai langkahnya tapi langkahnya dihentikan oleh panggilan seseorang

"Xavier mau kemana kamu?" tanya dingin Dion

"Keluar"

"Siapa yang mengijinkanmu keluar?"

"Ga ada"

"Sekarang masuk dan kembali ke kamar cepat" suruh Dion tegas

"Ga" ucap Xavier singkat

"Saya bilang masuk ya masuk anak sialan!" bentak Dion

"Kan sudah saya bilang Tuan Dion yang terhormat saya ngga mau masuk kamar, saya mau ke luar" ucap Xavier dingin. Dion yang mendengar bahwa anaknya kandungnya sendiri memanggilnya dengan sebutan Tuan? Apakah Dion seasing itu? Pikirnya

"Saya bilang masuk! Atau mau saya seret ha?!"
Lalu Dion pun langsung menghampiri Xavier dan menarik kasar tangan Xavier dan langsung menyeret Xavier ke dalam kamarnya Xavier. Dan tentu Xavier memberontak tidak rela dirinya diperlakukan seperti itu tapi meskipun dirinya memberontak sia-sia karena tenanganya kurang.
Mereka sudah sampai dikamarnya Xavier

"Kamu jangan pernah berani kabur paham?" Ucap Dion dengan wajah datar

"Dih emang lo sapa gue?"

"Saya daddy kamu"

"Ha saya ga salah denger bukannya anda ga mau ya kalau saya panggil Daddy dan sekarang anda tiba-tiba ngaku bahwa anda Daddy saya. Dan sejak kapan anda Daddy saya tuan Dion yang terhormay. Emang anda cocok ya saya sebut anda Daddy? Tapi menurut saya ngga cocok si soalnya emang anda pernah berperan layaknya seorang Daddy yang perhatian kepada anaknya, memberi saya kasih sayang pernah ga? Nggakan? Kan udah saya bilang tuan Dion saya ngga akan anggap anda Daddy saya. Anda juga ga pernah lo anggap saya anak kandung anda sendiri malah yang anda anggap itu orang asing yang anda adopsi dan orang asing itu merebut apa yang saya punya dari Daddy saya abang saya, tapi ya saya gapapa karena sekarang saya tidak mempunyai keluarga, dan ya saya ga bakal pergi dari rumah ini, kalau anda yang menyuruh saya pergi dari rumah ini saya akan pergi" ucap Xavier datar

Mendengar ucapan sang anak, Dion terdiam dan tertampar oleh kata yang sangat menyakiti dirinya

"Masuk" ucap Dion dingin

"Iya berisik banget si lo dasar tua bangka" ucap Xavier dan langsung masuk ke dalam kamar sambil menutup pintu kamar nya keras

Brakk....

Dion yang melihat anak itu mengeleng-geleng kepala, meskipun ia marah tapi dia sebisa mungkin untuk tidak bertindak kasar

Dan beralih di kamarnya Xavier

Apa yang sedang di lakukan anak adam itu? Entah lah anak adam itu sedang menelpon seseorang

Call Bang ke

'Abangggg'
 
'Apaan dek? Cepet dek abang udah sampe nih di depan pertigaan deket rumah kamu tapi agak jauh si'

'Bang bentar dulu ini si tua bangka malah ngurung gue dikamar'

'Dek,,,dek kamu bisa lewat jedelaa astagfirullahh' ucap sebrang sana dengan nada kesal ia adalah keanoo

'Eh iya yah hehe,,yaudah bang tungguinyaa'

'Iya cepett dek'

Panggilan itu pun berakhir kini Xavier langsung melangsungkan aksinya menuju jendela untuk lompat. Dia berdoa semoga dirinya tidak ketahuan. Lalu Xavier langsung melompat melewati pohon-pohon, meskipun rumah itu tinggi tapi dia bisa melewatinya dengan mudah

"Ahhk anjir akhirnya keluar juga, tapi kaki gue sakit anjir" ringis Xavier karena kakinya terasa mau patah, bagai mana tidak dia lompat dari lantai 2 dan juga melompati gerbang

Xavier pun langsung menuju pertigaan dia melihat ada Keano yang sedang menunggunya dengan duduk di motor sport kesayangannya

"Banggg!" teriak Xavier

"Akhirnya dek sampe juga lo abang udah serasa mau lumutan nungguin lo dek" kesal Keano karena menunggu Xavier yang lama

"Sorry bang noh si tua bangka malah ngurung gue di kamar padahal gue mau keluar" ucap Xavier kesal dengan muka cemberutnya

"Uhh kacian adek abang ini, yaudahlah ayok pasti si lonte itu udah sampe ke tempat itu"

"Iya bangg"

Lalu Xavier naik ke motor Keano. Motor tersebut jalan diatas rata-rata

Skipp

Xavier sudah sampai di tempat itu dan langsung turun dari motor Keano tetsebut

"Vier itu kan si lonte itu?" Tanya Keano dengan menunjukan ke arah orang itu

"Iya bang ke bener tuh si Vira"

"Maksud adek apa hm manggil abang bangke emang abang bangke atau kamu lagi ngumpat?"

" bang ke itu panggilan kesayangan dari vier bang hehe" ucap Xavier dengan cengiran andalannya,dan di balas 'ohhh' oleh Keano

Lalu mereka pun mengintip apa yang sedang dilakukan oleh Vira tapi mereka tidak melihat teman perempuan yang tadi berangkat bersama Vira

Tapi beberapa saat kemudian ia melihat temannya Vira yaitu Agista yang sedang digendong oleh seorang laki-laki tapi umur laki-laki tersebut jauh lebih tua kisarannya 35 keatas dan dengan keadaan Agista yang tidak berdaya mungkin karena dia terlalu banyak minum

"Bang tuh liat temennya si Vira lagi sama om-om ihhh" ucap Xavier heboh

"Iya dek abang liat video-in ga nih?" Tanya Keano

"Iya bang ke cepet-cepet keburu masuk kamar"

"Iyaa sabarr dek"

Hati-hatii bocil menjauh kejap ya

Lalu Keano pun langsung mengvideo Agista yang sedang digendong oleh seorang pria (ternyata Agista tak sepolos itu kawan wkwk)

"Udah bang?" Tanya Xavier kepada Keano dan dibalas acungan jempol oleh Keano

Kemudian mereka pun  mulai fokus melihat aktivitas yang sedang dikerjakan oleh Vira dan Xavier pun langsung mengambil heandphonenya di dalam saku dan langsung memvideo aktivitas Vira yang sedang duduk di pangkuan seorang pria  yang umurnya sama dengan pria yang sedang bersama Agista. Dengan keadaan baju Vira yang transparan dan itu memperlihatkan lekuk tubuhnya

"Hey sayang mau minum lagi hm?" Tanya pria itu sambil menggoyangkan botol Wine

"Yes sayang aku mau lagi" ucap Vira dengan nada menggoda dan pria itu pun langsung menuangkan wine tersebut ke dalam gelas, langsung memberikan gelas tersebut kepada Vira

"Makasih sayang" ucap Vira dengan mencium bibir pria tersebut (namanya nanti ye mau nyari nama yang bagus dulu okeyyy sayang-sayangnya bearr)

"Samaa-sama by" ucap pria  itu sambil mengelus paha Vira yang terekspos dan tangan pria itu tidak tinggal diam tangan pria itu mengelus dengan sensual sampai atas dan memmbuat Vira mendesah, desahan itu membuat sang pria itu bergairah dan pria itu langsung memesan kamar

Thksyuuuu
Kalau ada waktu nanti doubel-up okeee
Byeee sayang-sayangnya bearrrrrr

Kalau ada yang copy kick ae nantii
Sekalian bilang kallau ada yang copyyy

XAVIER RAMADHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang