" freen bangun freen " jisoo mencoba membangun freen yang tertidur dan sepetinya dia bermimpi buruk karna freen mengeluarkan Air matanya.
" Freen bangun lah nak" ucap v
Freen membuka matanya dan langsung melihat sekeliling.
" Mom , Becky Becky dimana mom , dia baik baik saja kan" tanya freen
" Becky masih menjalankan operasinya ,kamu kenapa , apa kamu bermimpi buruk" tanya jisoo
" Aku , aku bermimpi Becky pergi mom, dan " freen meraba perutnya
" Kandungan ku baik baik saja kan mom" tanya freen denah panik , jisoo pun memeluknya
" Tenanglah, kamu hanya bermimpi buru Becky dan anak mu akan baik baik saja" ucap jisoo
"Ini , minumlah dulu agar kamu sedikit tenang " v memberikan sebotol air mineral
Freen mengambilnya dan meminumnya , mereka menunggu kembali hingga akhirnya dokter pun keluar.
" Bagaimana dok " tanya jisoo
" Kami berhasil mengeluarkan pelurunya tapi" ucap dokter
" Tapi apa dok" tanya freen
" Pasien saat ini sedang kritis " ucap dokter
" Apa?!" Ucap mereka bertiga
" Aku ingin melihatnya" freen mencoba memaksa masuk tapi di tahan oleh dokter
" Mohon maaf kalian tidak bisa melihatnya sekarang, doakan saja semoga dia bisa melewati masa masa kritisnya " ucap dokter.
" Tapi aku istrinya dok, aku ingin menemaninya dia membutuhkan ku" ucap freen memaksa
" baiklah , tapi kami harus membawanya ke ruangan rawat terlebih dahulu , ada bisa memakai pakaian khusus untuk melihatnya nanti " ucap dokter
" Terima kasih dok" ucap freen
Setelah di pindahkan freen pun masuk dan melihat becky , tubuhnya yang terbaring lemah kepalanya yang penuh perban dan banyaknya alat alat kedokteran yang menempel pada tubuh Becky membuat hati freen semakin teriris.
Freen mendekati brankar Becky duduk di sampingan kamu memgengam lengan kanan Becky.
" Aku mohon bertahan lah, tolong kembali kami membutuhkan mu" ucap freen
" aku mencintai mu Becky, aku tidak mau kehilangan mu" ucap freen
Freen terus menatap wajah Becky, freen memalingkan wajahnya ke alat pendeteksi jantung yang berbunyi menandakan kalau jantung Becky berhenti berdetak.
