new school.

1.5K 57 5
                                    

~Happy Reading~


"Gua ngga telatkan?hah..." Kata seorang pemuda yang tengah menggigit rotinya sembari berlari menuju pintu pagar yang akan ditutup oleh satpam tersebut.

Surai hitam itu tersandung dan terjatuh, sehingga saat ini menjadi pusat perhatian.

"Buru buru banget sih tu anak baru"

"Iya, kayak dikejer sesuatu aja"

"Murid barunya keliatan anak berandalan"

"Ngapain coba gigit roti sambil lari, mana ngga merhatiin jalan lagi"

-People.

Dia berusaha menahan malu dengan mendecik kan mulutnya, tetapi wajahnya terlihat merah. Dia mengepalkan tangannya yang berada ditanah.

Tetiba saja seseorang bersurai merah datang menghampirinya dengan senyuman indah dan tangan yang ia tawarkan untuk membantunya Rin berdiri.

"Hai, anak baru juga?"

"Ha?, oh..iya gua anak baru"

"gua juga"

Surai hitam itu menggenggam tangan surai merah itu dengan erat dan berdiri. Mereka berdua pun berjalan menuju ke papan informasi umum.
"Thanks bantuannya."

"Sama sama, nama lu siapa?" Tanya nya kepada surai hitam itu.

"Rin. Kalau lu?"

"Sae. Nama kita samaan cuman tiga huruf, lucuu"

'Lu lebih lucu, Sae.' Batin Rin

"Btw, lu cantik. Cewe ya?" Awalnya Rin mengira bahwa Sae itu adalah perempuan karena parasnya yang sangat cantik.

"... Udah ratusan orang yang gua temuin selalu ngomong gitu. Gua bukan cewe, gua cowo, Rin." Sae tak menatap rin dan hanya menatap arah lain sembari memelas.

"Ah..maaf, gua salah ngomong ya? Maaf, soalnya...baru kali ini gua ngeliat cowo cantik banget kaya lu"

"iya nggapapa, gua udah terbiasa ko"

Sebenarnya mereka berdua tak tahu jalan menuju papan informasi umum, sedari tadi anak berdua itu keasikan berbincang sehingga membuat mereka berdua tersesat. Karena tak ada yang ingin memberhenti kan pembicaraan mereka, dan saat mereka tau bahwa nantinya tak sekelas, mereka tak rela melepas satu sama lain.

Rin dan Sae merasakan hal yang sama, yaitu rasanya mereka pernah bertemu.. tetapi sepertinya mereka lupa akan hal pertemuan tersebut.

"Wajahnya..ngga asing." Batin Rin dan Sae.

___

Sesampainya dipapan informasi umum itu,  sangat ramai ditempat itu. Tetapi karena rasa penasaran Rin dia berada dikelas mana dan apakah dia sekelas dengan Sae.

"Hei, Sae"

"Hum? Ah–"

Rin menggendong Sae dengan berhati-hati agar kulit cantik Sae tetap terlihat cantik.
Dengan tetiba mereka berdua menjadi pusat perhatian, tetapi tak lama orang orang disekitarnya mulai tak mempedulikan Rin dan Sae lagi.

"Rin..."

"Cepetan lihat kita kelas mana, lu berat!"
Padahal mah aslinya kagak berat, itu cuman buat suasana ngga canggung. Wow, wajah Rin memerah.

"Ah, lu ada dikelas "X-07" sedangkan gua.."

"Lu kelas mana?"

"Sama, kita sekelas."

'Kata orang emang bener ya, jodoh ngga kemana.' Batin Rin.

"Asikk sekelas, btw gua turunin ya–"

_

..

Ah..lagi dan lagi mereka tersesat. Telah masuk jam pelajaran kedua dan akhirnya mereka sampai juga dengan nafas yang terengah engah saking capenya.

Rin sudah mempersiapkan dirinya untuk dinasihati dihari pertama sekolahnya. Dia memimpin dan melindungi Sae dibelakangnya, agar bukan Sae duluan yang kena bentakan dari guru tersebut, namun Rin rela akan duluan terbentaki.

Rin membuka pintu itu perlahan dan menelan ludahnya 'Gulp'.

"Baru datang ha? Bukannya udah diumumin kalau jam pelajaran udah masuk jam 7:30!? Kenapa telat?!" -Guru.

Lagi dan lagi jadi pusat perhatian! Sudah berapa kali dia menjadi pusat perhatian?. Kelakuan mereka hanya bisa dijawab dengan helaan nafas panjang.

"Anak yang tadi jatuh terus ngegendong anak surai merah itu bukan?"

"Ni orang caper bet gila."

"Kalo ngga niat sekolah, ngga usah sekolah"

-People.

Pembicaraan orang orang itu terdengar jelas ditelinga Rin, sembari ia lirik tajam.
'Apaansih ni orang orang.' Batin Rin.

"Heh, kenapa ngga jawab ibu?!" Bentaknya.

"E-eh maaf bu, tadi Rin sama Sae ngga tau jalan kelas ini jadi kesesat deh" -Rin

"Hah.. untung masih anak baru, jadi ibu maklumin. Dah sana duduk"

Disaat Rin dibentak oleh sang guru, Sae menggenggam tangan Rin dengan kuat karena Sae tak pernah sama sekali dibentak.

"Sae? Kita udah sampai kelas, tangannya ngga mau dilepas? Ntar yang lain mikir aneh aneh lagi"

"A-ah, iya. Duduknya dekatan ya?"

"Hm? Oke."

~TBC~

Maap author suka bangett sama ni shipp, kapan kapan author buatin ship lain deh kalau ada idee, hehe

See u.

Why you look jealous? ||Rinsae!||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang