~Happy Reading~
•
•
•Hari demi hari berlalu dengan kebucinan kedua anak tersebut, tetapi hari demi hari pun hubungan mereka hanya seperti 'itu itu saja.' betapa membosankannya Sae yang tak ingin menerima ciuman Rin. Ciuman panas yang tak ingin diterima, hanya ciuman secepat kilat yang ingin Sae terima.
Rin juga merasakan hal yang bosan terhadap Sae yang tak menginginkan ciuman darinya.
Itu cukup menjengkelkan baginya.
Sudah banyak kali Rin mencoba mendapatkan first hot kiss nya, tetapi Sae selalu menolak atau tidak mendorong tubuh Rin. Perilakunya membuat Rin sangat bosan, terlihat jika sekarang dirinya perlahan menjauh dari Sae.
_
Tentu saja Sae sadar ketika dua hari yang berlalu tak ada kabar dari Rin dan tiap absen keterangannya selalu saja alfa. Meskipun berkali kali ia spam Chat pacarnya, tetap saja tak ada kabar. Itu membuat Sae khawatir tercekam.
Masuk jam pelajaran terakhir, sebelum gurunya datang dikelas mereka, Sae sempat mengecek ponselnya, dan akhirnya yang ditunggu tunggu pula Rin menjawab chat Sae. Namun balasannya.....sedikit kasar.
"Sorry. Gua sakit, ga sempat ngirim surat sakit ma wakel, jadi alfa. Lu ga mau jenguk pacar lu? Oke. Terserah lu aja." -Rin
Sae sempat terbingung dengan ketikan yang kasar berasal dari pacarnya sendiri.
Selama pacaran tak ada kata Gua-Lu karena dianggap kasar kepada pasangan sendiri. Dan yang biasa dipakai Aku-Kamu.Dirinya hanya pasrah menghela nafas lembut. Ia berpikir bahwa mungkin itu efek dari sakit yang ia rasakan selama terbaring diranjang dua hari, bukan rebahan, tetapi Sakit. Orang orang gampang emosi jika mengalami situasi seperti Rin.
"Aku bakalan jenguk kamu sepulang sekolah. Maaf ya,dua hari ga jenguk kamu, soalnya ga tau kamu sakit" -Sae
"Ya." -Rin
~~
Tok, Tok ketukannya cuma satu orang saja yang mendengarnya, yaitu ibu Rin. Sae sudah tau bila bukan sesosok pacarnya yang menyambutnya karena Sakit, maka dari itu ditangannya ia sudah menyiapkan kue untuk meluluhkan hati ibunya dan buah buahan yang segar untuk pacarnya dan tak lupa bekal untuk dimakannya.
"Permisi tan, Rin-nya ada?"
Ibunya cukup terkejut melihat sosok pria cantik yang sering dibangga banggakan oleh Rin. Ternyata pilihan anaknya tak pernah salah seperti ibunya.
"Coba tante tebak pria cantik ini namanya..... Sae 'kan?"
"Ahaha pria cantik apanya tan. Iyaa saya Sae tann"
"Teromong emang bener bener cantikk. Calon mantu nih"
"Hehe tante bisa ajaa, ngomong ngomong Rin ada tan??" Tanya nya untuk kedua kalinya.
"Ehhh, iyya Rin ada kok dikamarnya.. masuk aja, palingan ga dikunci kamarnya"
"Makasii tante"
Rin sudah cukup lama menunggu Sae dikamarnya yang terus terbaring dengan keadaan lapar. Tadinya ibunya ingin menyuapi sang anak, tetapi Rin menolak, ia ingin disuapin sama pacarnya.
Clack- Pintunya dibuka secara perlahan, kiranya sang pacar tertidur sembari menunggunya, tau taunya hanya memejamkan mata saja.
"Kelamaan. Gua udah laper, lu malah ngebuat gua nunggu lama lagi."
"Maaf.... Kamu mau makan apa? Aku suapin"
"Terserah, pokoknya gua laper."
Tanpa banyak bicara lagi Sae mengeluarkan bekal dari tas yang masih digendongnya. Sembari menyuapinya Sae pula memikirkan kenapa sikap Rin berubah, tak normal jika ini pengaruh dari sakit.
"Rin, kamu kenapa bisa sakit gini? Bukannya beberapa hari yang lalu kamu sehat sehat aja?"
"Gua... Kembali balapan."
Sae sontak kaget, dengan pilihan Rin yang membuatnya tiba tiba kembali balapan.
"Aku udah bilang sama kamu, jangan balapan, apalagi balapannya tengah malem. Aku udah banyak kali bilang loh sama kamu. Kamu ngerti ga si? Kalo kamu sakit, aku yang kamu libatin""Jadi maksud lu, gua ngerepotin lu kalau gua sakit gitu? Terus kenapa sampe sekarang masih ngerawat gua dan suapin gua makan? Kalau bener gua ngerepotin lu, ga usah dateng jenguk gua sialan."
"Aku ga pernah ngomong kalau kamu ngerepotin aku!"
"Terus tujuan lu ngomong gitu didepan gua apaan kalau ga secara langsung lu ngakuin gua sebagai orang yang nyusahin lu."
"Aku cuma peringatin kamu! Dan lagipula aku gaada maksud lain ngomong gitu sama kamu!"
"Ck, terserah. Gua berhenti makan, gua mau tidur. Kalau mau pulang, pulang aja ga usah pamit." Bekalnya didorong menjauh oleh Rin. Tangannya menggapai secangkir air yang telah disiapkan oleh Sae.
Ini tak normal. Serius.
Sangat aneh.
'Rin....berubah.'
Dadanya begitu sesak melihat perubahan drastis sang pacar. Ini pertama kalinya untuk hubungan pacar mereka bertengkar hebat. Ini benar benar tak normal. Sae takut akan kebosanan Rin kepadanya. Jika begitu, Sae tak sanggup lagi.
~TBC~
See u.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why you look jealous? ||Rinsae!||
Short StorySae: we just friend, don't be jealous Rin Rin: Friend? but i will make you mine. __ Karakter milik Muneyuki kaneshiro dan Yusuke nomura.